"Anna dijawab dong pertanyaan Alex" suara ayahnya memecahkan lamunannya. "I-itu aku kan dari sekolah" jawabnya gugup. Entah kenapa jantungnya kembali berdetak kencang saat mendengar Alex memanggilnya yank. Huh hatinya lemah sekali. Mendengar kata yank aja langsung luluh.

"Emang kalian enggak barengan ya?" Tanya Papahnya kepadanya.
Baru Ia ingin menjawab sebuah suara menginterupsinya.
"Ooh itu aku yang nyaranin pah. Kan setiap pulang sekolah Anna suka nongkrong gitu sama teman-temannya. Jadi aku mau walau kami udah nikah Anna tetap bisa nikmatin masa mudanya. Dia kan juga butuh waktu privasi sama teman-temannya" jelas Alex dengan bijaksana. Apakah Alex tengah mabuk? Tapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda orang yang tengah mabuk. Tanyanya dalam hati. Ia benar-benar bingung kenapa Alex tiba-tiba jadi baik begini.

"Baguslah. Papah yakin Anak papah ini pasti bahagia banget dapat suami seperti kamu Al. Enggak salah papah nikahin dia sama kamu." Ucap Papahnya bahagia. Papah enggak tau aja. Aku tersiksa sama pernikahan ini pah. Ingin sekali Ia berteriak seperti itu tapi suaranya tak mampu.

"Papah sendirian aja?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Ia merasa bersalah setiap melihat wajah Papahnya yang bahagia dengan pernikahannya ini. Ia tak tau bagaimana nanti reaksi papahnya saat mengetahui bahwa selama ini putrinya disiksa oleh suaminya sendiri.

"Papah kesini sama mamah. Mamah kamu lagi di dapur tuh katanya pengen masakin masakan favorit kamu." Ucap Papahnya seraya tersenyum. "Yaudah pah aku mau nyusul mamah dulu ya" ucapnya. Dan segera meninggalkan ruang keluarga menuju dapur setelah mencium pipi papahnya itu.

******

Anna tersenyum bahagia saat melihat mamahnya yang kini tengah sibuk membuat masakan kesukaannya. Mamahnya itu kalau sedang sibuk begini pasti tak akan sadar kalau ada seseorang yang tengah memperhatikannya. Ia pun segera melangkah mendekati seseorang yang tengah sibuk memasak itu.

"Mah" sapanya dan langsung mencium pipi orang yang Ia rindukan ini.

"Eh putri cantik mamah. Ngagetin aja tau enggak untung mamah enggak ada riwayat penyakit jantung." Ucap Mamahnya yang langsung memeluknya erat. "Mamah kangen banget sama kamu tau!" Ungkap Mamahnya dan langsung menciumi seluruh permukaan wajah putrinya itu.

"Iiih mamah. Aku kan udah gede. Jangan diciumin kayak gini dong berasa anak kecil tauuu!" Ucapnya manja. Ia sangat merindukan saat-saat seperti ini bersama Mamahnya.

"Aku bantuin Mamah ya" tanpa menunggu jawaban sang Mamah, Anna segera menggelung rambutnya dan bersiap membersihkan udang yang berada dihadapannya ini.

"Waduh Alex hebat juga ya. Sampai buat leher anak Mamah merah-merah gitu." Ungkap Mamahnya disertai kekehan. Ia tadi tak sengaja melirik leher Anna dan terkejut melihat kissmark diseluruh leher putrinya itu.

Anna yang mendengar ucapan sang Mamah terkejut bukan main. Ia lupa bahwa dilehernya penuh kissmark. Maluuu!!! Bu Susi tolong tenggelamkan saya. Seluruh wajahnya kini benar-benar merah seperti kepiting rebus.

"Enggak usah malu begitu. Namanya juga udah nikah woles aja" ucap Mamahnya dengan santainya. "Nanti Mamah bawain jamu sari rapet" sambung Mamahnya disertai kekehan. Ia sengaja menggoda putrinya ini.

"Mamaaahhh. Apaan siiihh Stop jangan lagi bicarain soal itu kita lanjutin masak aja" ucapnya. Ia kini benar-benar tengah malu pakai BGT.

******

"Papah, Alex. Makan malamnya udah siap. Ayo kita makan." Ucapnya yang menghentikan pembicaraan antara menantu dan mertua itu.

Kedua lelaki yang berbeda usia itu pun segera bangkit dari duduknya dan melangkahkan kaki mereka menuju meja makan.

Setelah melihat kedatangan kedua lelaki itu. Mamah Anna segera memerintahkan Anaknya untuk melayani sang suami.
Anna pun segera mengambilkan nasi dan udang asam manis yang telah Ia dan Mamahnya buat setelah melihat sang suami telah duduk di meja makan. Anna yang baru pertama kali melayani sang suami merasa gugup. Alex yang melihat itu hanya mengangkat satu alisnya Ia merasa lucu melihat Anna yang tengah gugup.

"Silahkan dimakan nak Alex. Udang asam manis ini makanan kesukaan Anna dan Ia sendiri yang buat" ucap Mamahnya seraya mengedipkan sebelah matanya kepada putri semata wayangnya ini dan Anna hanya menghembuskan nafasnya lelah apalagi rencana Mamahnya kali ini.

Kini mereka makan malam dalam keheningan hanya suara sendok dan garpu yang terdengar hingga suara Papahnya mengehentikan keheningan ini. "Sebenarnya tujuan Papah kesini mau ngasih tau kalian. Teman papah yang di Amerika tengah ada di Indonesia dan Ia membuat pesta Anniversary perusahaannya yang di Indonesia ini Ia mengundang papah malam minggu ini tapi Papah ada kerjaan diluar kota. Papah enggak enak kalau enggak datang jadi Papah minta tolong sama kalian buat wakilin papah datang ke pesta itu. Apa kalian bisa?" Tanya Papahnya seraya memandang bergantian Aku dan alex. "Aku sih terserah Alex aja" ucapku. Karena memang itu yang sebenarnya. "Bisa kok. Malam minggu aku enggak ada kerjaan" ucapnya seraya tersenyum kepada mertuanya ini. "Makasih ya. Udah mau bantuin Papah." Ucap Papahnya tulus. Ia merasa lega karena menantunya ini mau membantunya. Tak salah Ia menikahkan Anna dengan Alex.

******

"Alex" Panggil Anna. Kini mereka kembali masuk kedalam rumah setelah mengantar kepergian orang tuanya. "Jangan ge-er dulu. Gue bersikap baik kayak tadi cuman karena ada orang tua lo jadi lo jangan berharap lebih" Ucap Alex tegas dan Ia segera pergi menuju kamarnya meninggalkan Anna yang kini berdiri mematung di depan pintu. Jadi tadi hanya sandiwara. Ia terkekeh sendiri, menertawakan dirinya yang benar-benar bodoh karena telah mengira bahwa Alex telah berubah.





******************************

20-03-2018

Hai guys🙋

Semoga Part ini enggak ngebosenin yaa 😆
Yang mau ngasih kritik dan saran silahkan. Jangan sungkan-sungkan "woles aja" kalau katanya Mamah Anna mah.😅

Daaannnn yang paling penting vote jangan lupa 😊

Thanks buat yang masih setia nungguin kelanjutan Part nya.

And see you next part 😘



Married With Nerd (Tamat)Where stories live. Discover now