TwentySeven

1.4K 76 2
                                    

             "Don't leave me, okay?. "

                             ***

Tak lama Kemudian angga datang menggunakan mobil berwarna hitam nya.

"Udah malam, nggak baik kena angin malam. " Kata angga lalu segera melepas jaket nya dan memberikan nya kepadaku.

"Lo nggak usah terlalu care sama gua, toh gua bukan gebetan lo lagi. Banyak cewe yang suka sama lo diluar sana, dan yang pasti ngga penyakitan kayak gua. "

"Lo ngga boleh ngomong gitu, lo itu terlalu berharga buat gua leta. Lo itu wanita yang sangat gua jaga agar ngga ada yang nyakitin lo siapapun itu setelah gua jaga mamah gua. Apa lo ngga mau balas perjuangan gua? Setidaknya jangan sakitin gua dengan ucapan lo tadi. " Balas angga yang sedang menatapku sendu.

Aku tersenyum sinis.

"Gua nyakitin lo?Bukan kata kata gua memang benar?  itu memang kenyataan kan? Lagipula hidup gua juga nggak lama lagi. Besok gua berobat ke singapore, Hasil operasi besok adalah gua berhasil melawan tumor gua atau ngga sama sekali atau bisa disebut meninggal. "

"Gua mohon lo jangan putus asa gini! Gua yakin lo berhasil. Jangan pernah menyerah sebelum mencoba, gua yakin allah akan selalu melindungi lo, dan gua yakin allah masih memberikan lo kesempatan hidup. Please jangan putus asa, gua sayang lo leta."

Tess..

Airmata angga terjatuh mengaliri pipi nya dengan gerakan cepat angga segera menghapus nya.

"Angga menangis karna aku? Apa angga benar benar sayang padaku?. " Batinku terus bertanya.

"Udah ya, gua mau pulang besok gua harus ke singapore. Gua cuma mau ngomong, jangan pernah lupakan gua. " Lalu aku segera bangkit dari duduk ku.

"Gua antar pulang. " Ucapnya.

"Nggak perlu, gua bisa sendiri. "

"Please. " Pinta nya. Aku hanya dapat mengangguk pasrah.

                                  ***

"Lo pasti bisa, gua pulang dulu. Jangan lupa gua sayang lo, selalu. " Ucap nya. Aku hanya menatapnya lalu segera pergi meninggalkan nya.

"Leta. " Panggilnya aku pun menoleh.

"Boleh gua minta satu hal?. " Aku mengerutkan kening seolah bertanya minta apa?

"Gua mau peluk lo. "

"Ngga usah, ntar lo semakin susah menjauh dari kehidupan gua. " Lalu aku meninggalkan angga. Dengan gerakan yang sangat cepat angga segera mendekap tubuhku dari belakang.

Aku mematung seketika, perasaan nyaman ketika berada di pelukan nya kini hadir kembali.

"Gua sayang lo. " Tuturnya yang sedang membisikan di telingaku dengan sangat lembut.

"Gua juga. " Batinku. Lalu tanpa basa basi aku segera melepaskan pelukan nya dan meninggalkan nya yang masih berdiri di halaman rumahku.

Dan angga segera melajukan mobilnya menjauhi rumahku. Aku pun masuk ke dalam rumahku.

"Ayok buruan woi. " Panggilku kepada dewi dan lena. Lena pun segera menyalakan mobil nya dan segera melajukan menuju rumah angga.

 
                                ***

ANGGA

Setelah bertemu gadis kesayangku tadi rasa cemas semakin memenuhi pikiranku.

"Bagaimana kalau leta ninggalin gua?. "

ALETTA [COMPLETED]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang