52.pernikahan 2

3.2K 144 4
                                    

"Allah masih mengizinkan kita bersama dalam satu ikatan dan diawali kata sah"
Ayyas

Awan hari ini berbeda dari sebelumnya,lebih cerah dan seperti bahagia.
H-0 menuju halal hanya hitungan jam saja.
Pernikahan berlangsung di rumah bang faqih yg disulap sangat indah bak istana raja.
Mulutku tak berhenti berlatih mengucap akad.

Hilir mudik orang yg membantu memperindah hari pernikahanku juga bang faqih yg sangat berperan.
Ghina dan Taufiq juga temanku yg lain membantu Rajwa bersiap menjadi bidadari.

"Yas..udah mandi kan? Pake nih"
Bang faqih menyodorkan seperangkat baju pernikahan yg gagah.
"Hmm"
Singkat dan mungkin kalian berfikir itu tidak sopan,namun bang faqih paham.
"Rajwa 4 jam lagi sampe"
Aku mengangguk dan menuju kamar mandi utk ganti baju.
Nuansa Milo yg kalem dan gagah tercipta di pernikahan kami.

Ponselku berdering sontak kepalaku menoleh.

From: Rara
Assalamu'alaikum,ini ghina pke hp Rajwa..1 jam lagi Rajwa ga pake hp
-just info...

Gajelas emang si ghina namun kutanggapi dengan jawaban seperlunya.
Itu keinginan Rajwa yg tidak ingin memegang ponsel 2 jam sebelum akad entah apa faedahnya.
Waktu yg dinanti tiba semua siap ditempatnya rombongan yang membawa Rajwa datang aku mendengar iringan itu namun masih duduk diujung ranjang dengan kertas yang bertuliskan akad.

---

Kini tanganku mantap menjabat tangan bang faqih dan para tamu juga saksi menatap kami.
Rajwa ada diruangan yg sudah diberi layar untuk melihatku mengucap akad ia ditemani ghina juga beberapa teman..
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhubataka Rajwa Afnan Mahira binti Irsyad Fadhil alal mahri suroh Ar-Rahman wa alatil ibadah haalan"
Bang faqih berucap mantap dan kini aku yg akan menjawab.
"Qobiltu nikaahaha wa tazwiijahaa bil mahril madz-kuur wa radhiitu bihi Wallahu waliyut Ayyas"
Dengan mantap dan tegas dan seluruh saksi berucap sah setelah aba-aba dari bang faqih.
Alhamdulillah aku sangat bersyukur dengan satu tarikan nafas berhasil mengucap dengan lancar.

Kini waktunya aku melihat pengantin perempuan ku.
Rajwa diiringi ghina dan Rahma menuju arahku dan kami harus menandatangani surat-surat pernikahan.
Sampai didepan wajahku Rajwa mendongakkan wajahnya dan melontarkan senyum yang sangat menawan.
Ia berhasil membuat jantungku tak karuan.

Semua selesai dan kini waktunya aku memasang cincin indah yg akan berada ditangan Rajwa.
Tangan Rajwa masih terdiam sampai aku mengode dengan deheman.
"Ehmm.."
Rajwa paham tapi tangannya masih diam.
"Ra kasih tangan Lo"
Suruh ghina yg ada disampingnya.
Ia menggeleng dan berucap kecil pada ghina namun masih terdengar di telingaku.
"Ih ga bisa tangannya ga mau gerak"
Dengan wajah yg lucu menurutku dan tercetak senyum dibibir ku.
"Cie Ra maluu"
Almira yg datang ke pernikahan kami pun angkat bicara.
Rajwa tersenyum malu,ghina membantu mengangkat tangan Rajwa untuk kupasangkan cincin.

Akhirnya...masuk juga tuh cincin.
Dan Rajwa pun berhasil memasang kan dijariku.
Kami masuk keruangan untuk melaksanakan sholat sunah yg dilakukan setelah akad.
Setelah selesai aku mengecup puncak kepala Rajwa pelan diiringi doa yg diaminkan Rajwa.

Hari ini begitu indah dan tak bisa kulupa kan.
Kami berfoto ria dengan teman dan keluarga walaupun hanya ada bang faqih tapi,kami masih bisa video call dengan keluarga yg ada di Indonesia.
"Foto yuk.."
Almira menghampiri aku dan Rajwa yg masih diam tak banyak bicara.
Kami saling menatap,dan mengangguk bersamaan.
"Eak..kompak amat penganten baru"
Cibir Taufiq yg ada disini.
Berkali-kali jepretan yg menghasilkan banyak foto indah.

Setelah puas mereka pergi meninggalkan ku dan rajwa.
Ini waktu untuk menghilangkan kecanggungan yg ada.
"Ra.."
Ucapku pelan.
"Hmm"
Rajwa menjawab pelan juga.
"Kok diem aja"
Tanyaku dengan alis sebelah yg terangkat.
"Bingung mau ngomong apa"
Jawaban Rajwa barusan membuatku dan dia tertawa kecil kompak.
Sungguh indah hari ini...

---

"Yas,mandi dulu sana bajunya diatas ranjang"
Ujar Rajwa yg sedang menghanduki rambutnya yg agak basah.
"Hmm"
Jawabku singkat dengan tangan yg mengotak-atik ponsel dengan tubuh santai diatas ranjang.
"Jadi istrimu itu hp ya?"
Cibir Rajwa dengan wajah agak kesal.
"Bukan sayang..."
Wajahnya tegang tiba-tiba setelah kata 'sayang' terlontar dari mulutku.
"Ih apasih,udah ah mau pergi aja..."
Ia langsung melenggang pergi dengan membawa pipi bak kepiting rebus.
Aku hanya cekikikan dan mandi.

"Udah?"
Rajwa tiba-tiba muncul dibalik pintu dan membuat handuk yg ada di tanganku terlempar kewajahnya.
"Aaahhh..."
Ia berteriak kaget dan menghempas handuk yg ada diwajahnya.
"Hehe..maap ya"
Aku tersenyum bersalah dan muka Rajwa tertekuk kesal.
"Ayyas....ihh"
Ia mencubit pelan lenganku yg kuanggap cubitan cinta..
"Ampun.."
Rajwa melepaskan cubitannya.
Dan kami terduduk kompak diujung ranjang.
Hening..
Yup keadaan kini hening tak ada suara kami sekarang terbaring dengan mata kearah langit2 rumah bang faqih..

"Btw,aku suami mu ya sekarang"
Aku yg memulai.
"Lalu?"
"Masih panggil Ayyas?"
Aku menoleh kearahnya.
"Terus apa?"
Kini wajah kami saling bertemu hanya ada jarak satu jengkal.
"Abang kek,atau kak,atau apalah paling penting gak alay."
Ucapku dengan wajah senyuman kecil.
"Oke..Abang ya deal gak ada penolakan"
Rajwa memaksaku mengiyakan perkataan nya.
"Hm."
Suasana hening kembali.
Memang setelah menikah tak banyak topik yang kami bicarakan.
Juga panggilan yg berubah dari gue-lo jadi aku-kamu.
Memang indah sebenarnya pernikahan ini.
Dan aku bersyukur memiliki istri seperti Rajwa.

Ponsel Rajwa berdering ditengah lamunan kami.
"Eh icca telpon aku angkat duluu"
Ia pergi meninggalkanku begitu saja setelah mendapat telpon dari icca.
Kini aku sendiri dan ide bagus terlintas dilamunanku.
"Ahaa..."
Ide itu ialah....
Untuk membuat buku kisah cintaku dan Rajwa.
Dari awal kami bertemu di SMA, kejadian-kejadian saat kuliah sampai kini kami menikah sepertinya banyak yg mau baca..
Gue harap gue gak geer'

Oke deal gue mulai buat sekarang.
Kuraih laptop yang ada didekatku dan memulai semuanya.
Jemariku menari indah mengetikkan kata demi kata yg terangkai mengisahkan kami.
Cukup lama aku mengetik sampai lelah menghampiri dan membuat mataku terpejam.




Alhamdulillah author balik...😘
Semoga part ini baperin atau se-enggaknya agak buat baperin dikit yaa...

Kan author masih muda belum nikah juga jadi, ga tau kyk mna itu nikah..ehehe..

Don't forget vomment readers😘😘

RAYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang