39. 6 bulan.

2.4K 111 0
                                    

"aku berlatih agar tak melakukan kesalahan untuk menolong saudara muslimku"
Rajwa'


Setelah 6 bulan lalu aku meninggalkan kota tempat aku tinggal dan sekarang mengabdi di rumah sakit Yang ada di kota berbeda.
Rasa rindu pada ayah,bunda,Nia, dan bang Fatih yang sudah pulang dari koasnya.

Juga GART squad teman yang selalu ada dikampus bersamaku.
Kini hanya ada Taufiq dan teman koasku.
Sudah 6 bulan juga aku belajar menjadi dokter yang sesungguhnya.

Dan 3 bulan lalu rasa rindu pada Ayyas muncul terlebih lagi aku bertemu teman koas yang satu kelompok denganku memiliki sifat seperti Ayyas.
Dia bernama Fahri.
Calon dokter umum yang sangat jutek tapi kami selalu mengalah padanya.

Sama seperti GART squad yang selalu mengalah pada Ayyas..ehehe.
Dan ghina selalu meledekku tentang Ayyas..
Taufiq juga,aku bingung pada mereka berdua karena sangat mendukungku dengan Ayyas

Begitu juga aku dan Ayyas sangat mendukung ghina dan taufiq..
Hari ini aku dapat jadwal jaga malam.
Dan Taufiq siang,aku sedang bersantai sembari memainkan ponsel di ruang UGD.
Aku berjaga dengan calon dokter umum bernama Hania.

Kami sesekali berbincang memainkan ponsel dan menelpon keluarga.
Dan menerima pasien gawat darurat.
Itulah rutinitas kami sekarang.
Terkadang juga aku murojaah diwaktu senggang.

Jam menunjukan pukul 19:30 adzan isya baru saja berkumandang.
Aku sholat terlebih dulu dan Hania tetap berada di UGD.

Aku kembali ke asrama yang tak jauh dari rumah sakit bahkan ruang UGD.
Aku sholat dan istirahat sebentar.
Dan bertemu dengan Taufiq,Dion, Rahma,dan anggun.
Mereka sedang berbincang dan mengobrol dengan dokter pembimbing.

"Assalamu'alaikum.."
Aku menyapa mereka sebelum keluar kembali ke UGD.
"Waalaikumussalam"
Mereka menjawab kompak.
"Mau balik UGD Ra?"
Tanya Dion.
Aku mengangguk.

"Udah makan Ra?"
Kini Taufiq yang bertanya.
"Sudah"
Dan aku pun melanjutkan perjalanan menuju UGD.
Saat aku berada depan pintu asrama Taufiq memanggilku.

"Ra...tunggu"
Aku menoleh.
"Kenapa?"
"Udah chatt ghina?"
Tanyanya yang membuatku tersenyum.
"Ya..knpa?"
Semakin hari aku,ghina, Ayyas,dan Taufiq semakin dekat sebagai sahabat.

"Ga papa..kangen Ayyas gak?"
Kini ia mulai meledekku.
Aku hanya mengernyitkan dahiku.
"Kangen ghina bilang..ga usah bawa bawa Ayyas"
Aku langsung pergi meninggalkannya.

....

Pukul 3 dinihari aku masih duduk menunggu pasien bersama dokter yg lainnya.
Bahkan mereka tertidur di meja jaga lalu bangun dan berbincang untuk menghilangkan rasa kantuk yg hinggap.

Aku pergi ke mushola untuk tahajud "ma,aku ke mushola dulu ya..mau ikut?"
Tawarku pada Rahma yg masih menaruh kepalanya di atas meja.

"Duluan kita gantian aja"
Aku mengangguk paham dan pergi.
Sebelum itu aku mengambil wudhu dan memakai mukenah.

Aku memulai sholat tahajud ini.
Setalah selesai aku berdoa dan tilawah sebentar.
Dan kembali ke UGD.
Kini giliran Rahma lah yang pergi untuk sholat tahajud.

Aku kembali berjaga dan memainkan ponsel.
Saat aku memainkan ponsel salah satu dokter jaga memanggilku.
"Rajwa..kita ke kamar VIP sekarang dan kasih pasien anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit sementara."
Perintah dokter Kayla salah satu dokter anestesi jaga malam ini.

"Baik dok.."
Aku langsung mengambil peralatan dan tak lupa cairan penghilang rasa sakit.
Langsung aku mengikuti langkah dokter kayla menuju kamar VIP.

Sampai sana aku langsung menyuntikkan cairan yang kubawa ke tubuh pasien.
'alhamdulillah'
Ucapku dalam hati.
Dokter Kayla hanya menjelaskan apa yang kulakukan.

"Terimakasih dok.."
Ucap wanita separuh baya dari keluarga pasien.
"Sama sama Bu"
Aku tersenyum begitu juga dokter Kayla.
"Kami pamit Bu..jika ada yang terjadi bisa menekan bel ini"
Ucapku sembari menunjuk bel yang ada dibelakang brankar pasien.

Ibu itu mengangguk paham.
Dokter Kayla dan aku mengucapkan salam bersamaan.
Dan kami keluar dari ruangan itu.
Kami kembali berjalan menuju UGD.

Diperjalanan aku dan dokter Kayla berbincang.
"Maaf dok,memangnya pasien tdi telah menjalani operasi apa ya?"
Tanyaku pada dokter yang biasa disapa dokter kay.

"Pasien tadi menjalani operasi bedah saraf karena ada tumor di bagian otak kecilnya."
Jelas dokter kay.
Memang aku tak membantu operasi nya karena dokter magang tahun pertama seperti ku tak boleh ikut operasi besar seperti itu.

"Oh..dokter kay mau balik UGD atau kmna nih?"
Kami berhenti di depan publik nti UGD.
"Mau ke ruang dokter dulu deh..duluan ya dokter Ra"
Ucap dokter kay dengan senyum manis nya.

Aku hanya mengangguk dan kembali ke ruang UGD.
Disana ada Hania dan anggun yang sedang berbincang.
"Asyiknya ngobrol"
Cibirku pada mereka.

Aku duduk dan menarik nafas panjang.
Cukup melelahkan jaga malam ini.
"Udah Ra,kenapa pasiennya?"
Tanya anggun.
"Pasien ngerasain sakit di bagian luka dan minta penghilang rasa sakit"
Jelasku.

"Oh.."
Jawab mereka kompak dengan anggukan.
"Kalian mau cappuccino ga?"
Tawar Hania pada kami.
"Boleh aku ngantuk nih"
Jawab anggun yang menaruh kepalanya di atas meja jaga.

Aku hanya mengangguk dan tertawa kecil dengan tingkah anggun.

....

05:30

Waktu dinasku habis dan bergantian dengan Taufiq.
Aku melepas jas putihku dan menentengnya ke asrama.

Setelah sholat subuh tadi Hania dan anggun sudah duluan menuju asrama.
Dan aku kembali untuk mengambil jasku yang bertengger di kursi jaga.

"Assalamu'alaikum Ra"
Sapa taufiq dan rehan dengan semangat.
"Waalaikumussalam"
Terlihat dari wajahku yang sangat mengantuk ini.

Aku langsung berjalan kembali ke asrama.
Bahkan aku langsung tertidur di kasurku ini.
Tanpa melepas khimarku.

..
..
..


Maafkan kalau ada yang salah dari nama atau tindakan dari dokter anestesinya yaaa😊🙏

Vote dan tetap baca part2 berikutnya.....

Assalamu'alaikum..

RAYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang