12.Terlihat bodoh

4.1K 165 1
                                    

"hari dan waktu yang menjadikan kita sahabat. Aku ingin kita berjihad bersama di jalan Allah"
Ayyas
.

Pov's ayyas-

.
.
Aku bangun pukul 15:30
Sudah adzan ashar,,aku bergegas mengambil wudhu dan sholat.
Seusai sholat aku murojaah hapalan.
Aku pergi ke kamar icca,untuk bicara.
Tok..tok..tok..
"Abang boleh masuk?" Aku bertanya..siapa tau icca sedang kesal, atau tidak mood.
"Iya,,,bang masuk aja,gk icca kunci."
Aku langsung masuk dan melihat icca sedang melepas mukenanya.
"Habis sholat??"
"Iya bang,,ada apa bang?"
"Abang cuma mau tanya besok mau temenin Abang ke panti?"
"Beneran bang...icca seneng banget,,udah lama gk kesana"
Aku melihat kebahagiaan diwajah icca.
"Iya,,jam 9 ya"
"Siplah..."
"Yaudah Abang balik."
"Iya,,"
Aku kembali ke kamarku
aku bertemu umi yg membawa setumpuk baju yg telah digosok.
"Ini bawa ke kamar,susun yg rapih dilemari." Perintah umi padaku.
Aku mengiyakan dan kembali ke kamar.
Aku merapikan baju2ku.
Dan kembali merebahkan tubuhku di kasur.
Aku masih tak bisa melupakan Rajwa,,aku ingin sekali melihat wajahnya sekali lagi...lagi dan lagi.
Namun apalah daya...aku tak bisa.

Jam demi jam berlalu.
Tahajud tak kulupa.
Sampai fajar menyingsing aku melaksanakan sholat subuh.
Aku bergegas mandi..entah kenapa aku menjadi rajin.

Hehe berarti Ayyas sebelumnya gak rajin mandi ya?? Hayooo😂😂#author.

Setelah mandi aku turun
untuk mengisi perutku.
Aku melihat icca yang sedang menonton TV bersama umi.

"Abi udah berangkat mi?"
Umi dan icca kompak menoleh kearahku.
"Ya sudah dong,,Abi kan selalu berangkat pagi Yas"
"Iya kakak aja yg selalu telat bangun" ledek icca.
"Abang kalo bangun pagi terus ya..." Aku mengacak acak rambut icca.
"Ihh Abang...." Icca memperlihatkan wajah kesalnya.

"Udah...sana kmu makan dulu..." Umi melerai kami.
Aku menuruti perintah umi dan langsung makan.
Aku melihat jam dinding yang menunjukan pukul 8.
Aku bergerak cepat bersiap
Pergi ke panti.

Aku melihat icca yang sedang siap2.
"Icca,,udah?" Icca menoleh padaku.
"Udah bang ayooo"
Icca semangat sekali karena ini adalah hari pertama setelah 2 bulan ia tak mengunjungi panti.
Kami berpamitan pada umi dan berangkat.

Tak berapa lama kami sampai.
Dan melihat mobil Rajwa sudah terparkir didepan panti.
Aku tak tau apa yg membuat icca bersemangat...
Sepertinya aku tak memberi tahunya kalau ada Rajwa.
Atau mungkin dya memang merindukan anak anak di panti ini,,,
Ahh..sudahlah..biarkan dia bahagia..

"Assalamu'alaikum icca" Rajwa menyalami icca.
Icca membalas dgn pelukan hangat.
"Waalaikumsalam teh..lho kok teteh disini?"

"Iya,teteh janjian sama abangmu,ca."
Mereka larut dgn percakapan seru, sepertinya..
Aku hanya melihat mereka yg terlihat sangat akrab
Aku hanya mematung didekat mereka.
Ditengah percakapan mereka ghina datang dgn maira.

"Eh...ada icca,,"
"Iya teh ghina..teteh juga janjian sama Abang?"
"Gk aku kesini karena kangen sama maira..."
Ghina menguyel uyel pipi maira.
"Ih...teteh ini.." maira melepaskan tangan ghina dari pipinya.
"Yaudah kita kesini kan mau main gk ngobrol Mulu."
Aku sudah mulai garing karena hanya menjadi patung.
"Iya,,bang ayoo."
Kami pergi keruang tengah dan disana kami mengobrol satu dgn yg lain.
Disini kami hanya berbincang dan sesekali bercanda,serius dan lainnya.
Aku memberanikan diri bertanya pada Rajwa.
"Ra,,Lo kmaren habis dari RS,, langsung kesini?"
Rajwa menoleh mendengar aku memanggilnya.
"Gak sih, kmaren aku udah pulang kerumah"
"Yas,,gk sama Taufiq, biasanya bareng terus??"
Ntah knpa ghina dan Taufiq terlihat serasi,,,kenapa??
Karena saat ghina tak ada Taufiq selalu bertanya dimana ghina,,,
Dan saat Taufiq tak ada ghina bertanya dimana Taufiq..

Mungkin mereka jodoh kali yasss😂😂#author

"Gk..males ajak dia"
"Oh..temen sendiri males"
Cibir ghina
"Udahlah yg gk ada gk usah dibahas,,bahas yg ada aja"
Rajwa angkat bicara,,dari tadi dia hanya sibuk dgn icca dan maira.

Sekarang kami beralih ke maira.
"Maira udah makan belum?"
Icca bertanya,maira membalas dgn anggukan imutnya itu.
"Emm...kalian mau minum apa?" Aku bertanya karena sebenarnya aku yg haus,, hehe.
"Teh aja Yas,,,bisa?" Tanya ghina meremehkanku.
"Bisa lah,,teh doang." Aku membalas dgn senyum sombong.

Aku berjalan menuju dapur dan mulai membuat teh.
Memang panti ini serasa rumah sendiri....
Karena memang kami sudah sangat dekat dgn semua orang disini...
Aku mulai meracik dgn kelihaian tanganku...
Namun,,,aku bingung mana yg gula dan garam,,,,
Bentuknya hampir sama menurutku.
Yang mana yaa??
Aku masih bingung.
Akhirnya aku memasukkan entah apa itu namun kuyakin itu gula.

Aku membawa teh hangat untuk mereka.
"Nih,,tehnya." Aku menyuguhkan teh buatanku.
"Makasih bang.."
"Iya,,makasih Yas" tambah ghina.
Namun Rajwa,,,dia hanya tersenyum.
'Untung gue peka,,maksud senyum lo' aku hanya bergumam.
Kami meminumnya dan tiba tiba.....
"Bang,,ini teh apa sayur?" Icca bertanya aneh menurutku.
"Yaa,,teh laa,,masak sayur."
"Ini asin banget yass" sambung ghina.

"Hahaha,,mungkin Ayyas masukin garem,,"
Rajwa yg diam mulai bicara.
"Emm, gak tau aku masukin apa,,tapi kayaknya itu gula."
Aku mengelaknya.
"Yang Abang masukin tuh garem tau..." Icca kesal karena teh yg ia bayangkan tak seenak seperti yg ia rasakan.
"Hehe,,,maaf Abang kan ga tau garem sama gula,,maklum Napa,,kan cowo" aku menggaruk tengkukku yg tak gatal.
"Sudahlah biar aku buat lagi." Rajwa menolongku.
"Ya,,oom masa gk tau gula sama garem sihh,," maira menartawaiku senang.
"Kan om jarang buat teh sayang" aku mengakui semua pernyataan mereka..
Aku sangat malu dgn Rajwa,,
Kenapa??
Dia diam namun kutau dia tertawa keras dlm hatinya.

Rajwa kembali dgn gelas tehnya.
Ia memberikan teh itu pada kami.

"Nah...ini baru mantap" icca memuji teh Rajwa..
Teh abangnya??
Yang ada diremehkan. Padahal itu teh model baru hehe..

Aku melangkahkan kakiku menuju mobil.
Aku lupa aku membawa makanan untuk mereka.
"Abang ke mobil ya,,mau ambil makanan." Icca mengangguk.

Aku keluar dari pintu.
Aku terkejut melihat Rajwa yg tiba tiba di belakangku.
"Sengaja,," ujarnya merasa tak bersalah.
Ia seakan tau aku bertanya knpa dia mengagetkanku.

"Ngagetin"
"Sengaja,,udah dibilang sengaja" Rajwa lucu kalau kesal..ehehe.
"Aneh bgt sih teh kok dikasi garem" cibirnya.
"Bodo,,teh model gue itu."
"Pantes ga enak" cibirnya lagi.
"Ngapain sih disini" tanyaku.
"Eaaa..ngalihin topik"
"Topik kan gak ada disini." Aku meledeknya.
"Au ah ga nyambung"

Ia langsung pergi menuju mobilnya.
Aku masuk membawa beberapa kantong berisi kue.
"Ini makanlah...aku mau kasih anak yang lain." Aku menyodorkan kantong kresek itu ke icca.
"Baik bener Ayyas" ghina tersenyum miring,,pasti meledekku.

Aku memberikan kue ke anak yang lain.
Aku kembali dan melihat Rajwa juga membawa kue.
"Ikut ikut loo"
"Bodoo,,,suka suka gue"
Rajwa tak kalah jutek.
Kami melahap kue itu dan bersenda gurau bersama.
Stelah puas bermain di panti.
Kami pamit pulang.

Sebelumya Rajwa menidurkan maira.
Dia memang sangat manja dgn Rajwa.
Kami berpamitan dgn Bu Farah dan berjalan menuju mobil kami.

"Teteh bawa mobil ya sekarang??" Tanya icca sebelum berpisah dgn Rajwa.
"Alhamdulillah iya ca,,"
Rajwa hanya tersenyum.
"Hati hati ya teh... Assalamu'Alaikum" icca memeluk Rajwa dulu sebelum Rajwa pergi.
"Waalaikumsalam kmu juga ya." Rajwa masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya cepat.

Baru bawa mobil tapi bisa ngebut gitu....
Rajwa,,Rajwa,,,cewe kok ya....
Ngebut lhoo...
Tapi sebenarnya sih,,ga ngebut banget sih,,aku aja yg lebay..hehe.

Aku dan icca masuk ke mobil dan aku membelah jalanan kota.

Sampai dirumah aku langsung ke kamar dan melaksanakan sholat Dzuhur.
Aku ingat pesan umi 'jangan pernah tinggalkan sholat,,dan kewajibanmu sebagai muslim'

Seusai sholat aku langsung tidur siang tanpa makan..karena sudah kenyang di panti tadi aku makan banyak..hehe..

Published  7 Februari 2018

Assalamu'alaikum 😁😊
Gimana part yg ke.....
Semoga masih bagus ya,bahkan tambah bagus.

#Vomment
#kritikndsaran

RAYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang