Twice sedang berkumpul di kamar Sana, Tzuyu, dah Nayeon. Mereka berkumpul karena sedang makan pizza bersama.
Hening itu adalah suasana saat ini. Mereka asik dengan makanan dan handphone mereka masing masing. Kecuali Mina, Tzuyu dan Sana yang sedari tadi hanya menatap member lain.
"Sana eonni, makanlah yang banyak." ucap Mina menyodorkan sepotong pizza ke Sana.
"Gomawo." ucap Sana kemudian menerima pizza dari Mina.
Seketika hening kembali tak ada percakapan diantara mereka.
Hingga akhirnya Tzuyu bangkit dari duduknya.
"Apa kalian akan terus seperti ini?!." bentak Tzuyu karena sudah muak atas kelakuan para eonni nya.
"Apa maksudmu Tzu?." tanya Nayeon.
Yang lainnya hanya menatap Tzuyu bingung kecuali Mina dan Sana.
"Eonni berubah hanya karena 1 benda, eonni bahkan tak peduli dengan member yang lain. Bahkan kalian tidak bisa melepaskan benda itu dari kegiatan eonni."
"Sampai sampai eonni tak sadar, ada member yang sedang membutuhkan dukungan kita. Tapi eonni semua acuh, dan hanya terfokus pada hp. Apa yang membuat eonni terfokus pada hp hm?."
Tzuyu masih terus saja berucap sementara member yang lain hanya diam mencerna perkataan Tzuyu.
"Untuk menghubungi orang tua eonni? Untuk menghubungi namjachingu eonni? Tzuyu juga tahu itu semua. Tapi tidak seharusnya setiap saat benda itu ada di tangan eonni. Hingga kalian berubah jauh dari yang dulu."
Tzuyu menarik tangan Mina dan Sana keluar dari kamar menuju taman.
Sementara member yang lain tengah termenung.
"Aku rasa perkataan Tzuyu benar." ucap Jungyeon memecahkan keheningan.
Member yang lain hanya membalas dangan anggukan atas perkataan Jungyeon.
"Bahkan kita tak sadar, jika akhir akhir ini Sana eonni sering telat makan." ucap Jihyo.
"Kau benar, bahkan saat di kamar ia sering terdiam." tambah Nayeon.
"Ku rasa kita harus menyelesaikan semuanya." ucap Momo.
.
.
.
.
Hari ke 6 mereka di Jepang masih dengan keadaan yang sama, tapi tidak dengan Tzuyu, bahkan ia tak mau menyapa eonni nya.
Ia hanya menyapa Mina dan Sana.
Mereka sedang berkumpul di sebuah ruangan dimana mereka baru saja melakukan penampilan mereka.
Mereka dikumpulkan oleh Manager mereka.
"Apa kalian sedang ada masalah?." tanya Manager mereka.
Mereka semua hanya diam dan menunduk.
"Jika kalian ada masalah,selesaikan dengan baik baik. Aku memperhatikanmu Tzuyu,kau sedari kemarin tak megajak para eonni mu berbicara."
Tzuyu yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya.
"Aku memang mendiamkan mereka semua, karena mereka juga mengacuhkanku. Mereka lebih peduli dengan hp mereka." ucap Tzuyu.
"Apa benar begitu?." tanya manager lagi.
"Ne, dan kami disini juga berniat untuk meminta maaf." ucap Nayeon.
Jihyo kemudian berdiri dan memeluk Tzuyu.
"Maafkan eonni karena terlalu sibuk hingga mengacuhkanku dan member yang lainnya." ucap Jihyo.
Satu per satu dari mereka menghambur ke pelukan mereka berpelukan bersama.
Sang Manager hanya menatap mereka terharu.
"Aku harap jika kalian ada masalah, segera selesaikan dengan cara yang baik."
Manager Twice kemudian meninggalkan mereka bersembilan di ruangan tersebut.
Sana duduk di sofa, ia melirik hpnya. Terdapat notifikasi disana.
Tertulis nama.....
.
.
.
.
.
TBC
Hayo siapa yang ngirimin Sana pesan?
Itu author guys, author habis ngechat neng Sana mau bilang kalo jangan sedih mulu entar cantiknya ilang.g
Wkwkwk bercanda guys.
Jangan lupa vomment.!
Bye ✌♡
KAMU SEDANG MEMBACA
⇜ SIGNAL 2 ⇜
Fiksi PenggemarApa yang lebih menyakitkan dari pada jarak? Kau dekat namun tak tersentuh, Kau dekap namun perasaan jauh. sebelumnya baca SIGNAL 1 dulu. ♡
