LP 4

1.4K 120 1
                                    

Coba di dishare
Lagu apa yang enak buat part ini?? 😂
******

Banyak notifikasi yang masuk. Kebanyakan dari akun-akun fans wanita Max. Max hanya menggelengkan kepala. Mereka adalah gadis-gadis abg yang egois. Jika mereka menyukai Max, tentunya mereka ingin Max bahagia bukan? Banyak yang mengucapkan selamat, bertanya, atau malah men-judge. Di foto tatonya dan juga foto ia dengan Yuki.

Max lebih iseng lagi. Ia mengupload foto Yuki yang tidur tadi pagi.

Max_Maxime sleeping princess. No. Dia kebo.

Yuki melempar bantal sofanya ke Max. Gadis itu tau bahwa Max diam-diam mengambil gambarnya. Ia merengut kesal sambil melipat tangannya di dada. "Jahat nih. Gue lagi jelek banget gitu di fotoin. Jahat jahat" "Ga jelek, tetep cantik. Malah kayak malaikat lagi bobo"
Max memindahkan duduknya jadi duduk disebelah Yuki. "Gombal ah, mana fans lo ngamuk ngamuk. Masa gue dikatain kebo beneran. Max jahat banget ah lo ah. Ga friend lagi deh kita" Yuki memasang muka cemberut sambil melihat ke arah berlawanan dari Max
"Ya jangan dengerin kata mereka dong." Bule anime itu diam-diam merekam Yuki. Yuki tidak tau itu karena membelakangi Max. Max terus merekam Yuki yang lagi merajuk.
"Ayolah princess. Masa princess ngambek" "Ya elo jahat, mana fans lo itu ngamuk ngamuk. Kayak banteng gitu. Ntar gue di seruduk."
"Nanti gue jadi matador deh kalo mereka mau nubruk elo. Jangan marah lah. Nanti cantik lo ilang loh" "Cantik gue itu permanent." Yuki tetap melihat arah belakang Max. Dia masih merajuk.
Suaranya lucu. Max terkekeh kecil sambil menutup mulutnya agar Yuki tidak tau. Setelah Max menekan stop. Ia langsung mengupload video itu.

Gara-gara kalian princessnya ngambek. Nanti gue teror pake teror dadar sama teror mata sapi ya yang berani judge princessnya.

Dalam hitungan detik gadget Max bergetar terus menandakan notifikasi yang masuk. Banyak yang merespon itu dengan baik sekarang. Terlebih lagi mereka mendengar suara Yuki yang lucu dan imut.

"Ki gue pamit pulang ya?" Yuki langsung menoleh cepat melihat wajah Max. Dia makin memasang wajah yang cemberut. "Terserah." Jawabnya singkat pada dan menyakitkan. Nada bicaranya juga sangat jutek. Max mengusap poni gadis itu lembut. Lalu melenggang pergi dari rumah Yuki
"Ih nyebelin! Malah pulang beneran! Bukannya di rayu lagi kek, apa kek! Huh!" Yuki ngedumel sendiri sambil memukul sofanya.

Hari itu hari yang sangat panas. Yuki duduk santai di kelas sambil mendengarkan cerita cerita sahabatnya. Yuki menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Gadis itu lebih menawan hari ini. Dia mengenakan kacamatanya, sebuah fakta baru.
Kalau dibalik keindahan iris matanya itu matanya minus. Yuki membaca novel yang tengah ia koleksi. Sesekali ia menyibak rambutnya ke belakang.

Stefan terus memperhatikan Yuki. Sesekali ia tersenyum pelan melihat ekspresi serius gadis itu.

"Stef!" Panggil Lona sambil buru-buru masuk ke kelasnya. Chika dan Vebby melihat gadis itu sinis. Tatapan seperti biasa. Lona bergelayut manja di lengan Stefan. Laki-laki terlihat sedikit risih. Tidak seperti biasanya. "Stef, aku nanti latian. Kamu temenin aku ya ya ya?"
"Kamu kenapa lon? Manja banget. Biasanya juga ga gini kan" Ekspresi Lona yang tadinya manja itu berubah muram. Sebenarnya, ada apa dengan kekasihnya itu? "Kamu kenapa sih Stef, kamu berubah tau ga. Berubahnya mendadak pula, aku salah apa? Biasanya juga kamu yg nuntut aku buat manja dan keliatan lucu, terus kamu juga biasanya yang ngeres pengen nemenin aku latian. Sayang, kamu kenapa?"
Lona mengusap pipi Stefan lembut. "Aku gapapa" Stefan memegang tangan Lona lalu menurunkan tangan gadis itu dari pipinya. Lona sudah tidak sanggup lagi, ia berlari keluar kelas.

Chika dan Vebby tertawa kencang. Dan dibalas tatapan tajam dari Stefan.

"Ups,sorry Stef. Tapi lo kenapa sama cewek lo? Biasanya juga gapernah berantem. Macem gembok sama kunci." Ledek Vebby
"Bener tuh, lengket banget kayak dikasih lem" tambah Chika. Stefan tidak menggubris mereka berdua. Dia lebih memilih mengeluarkan handphonenya.
Hanya mengotak atik. Ia bisa melihat Yuki yang tengah menatapnya dari ekor matanya. Jam istirahat datang, dan setelah ini guru akan mengadakan rapat. Jadi jam belajar di kosongkan, tetapi murid tidak di perkenankan untuk pulang. Yuki duduk di kantin, dia melihat ke sekeliling.
Dari tadi sebenarnya ia menunggu Max. Ia mengira Max akan menemuinya dan memohon maaf. Tapi dia tidak melihat batang hidung bule anime itu dari tadi. Ia mengacuhkan semua cerita sahabat-sahabatnya.
Apa Max lelah dengannya? Berkali-kali Yuki menelfon Max. Tidak di angkat. Chat di k-talk.

love poisonWhere stories live. Discover now