LP3

1.5K 130 3
                                    

"Ki, mau makan siang dulu ga? Gua laper nih" Stefan kembali memecah keheningan diantara mereka. Yuki sibuk dengan pikirannya. "Em boleh, tapi gue lagi pengen makan di lesehan gitu. Kangen tau ga" Yuki kembali ceria.
Ia menoleh pada Stefan "Oke,kita ke lesehan terenak sejabodetabek!" Stefan segera mengarahkan laju mobilnya. Dua sejoli, tidak. Sahabat itu. 

Tengah duduk sambil melihat lihat daftar makanan dan minuman. Stefan diam-diam memperhatikan wajah Yuki yang tengah serius melihat daftar makanan juga minuman.

"Mau ayam bakar, sayur kangkung, ayam pecel, ayam penyet, hmm apalagi ya, ampela bakar, sama hati bakar. Terus minumnya mau jus mangga, terus es teh, sama es jeruk" Stefan cengo melihat daftar makanan yang Yuki pesan.
Pelayan yang mencatat pun sedikit kesulitan karena Yuki mengucapkannya sedikit cepat. "Lo mau apa Stef?" tanya Yuki,

kedua tangannya saling bertumpu di atas meja sambil melihat Stefan yang ada di depannya.
"Gua ayam bakar sama jus alpukat aja" Pelayan itu mencatat kembali, lalu bergegas pergi. "Nafsu makan lu banyak banget Ki? Sampe keheranan gua ngeliatnya" 

Stefan juga ikut menatap Yuki yang ada di hadapannya.

"Ihh,ga banyak tau. Abisnya gue kangen masakan indo, udah lama banget ga makan.Kemaren sampe langsung ke rumah, belum sempet jalan-jalan hung~ terus sibukngurusin pindah sekolah, jadi Cuma makan di rumah. Iyasih masakan mama enak,tapi tetep aja gitu gue kangen masakan yang lain" jelas Yuki panjang lebar berikut dengan gaya ia bicara dan mimik wajahnya yang selalu menggemaskan.
"yaudah,setelah ini jalan-jalan aja yuk? Sampe malem gitu? Nanti gua izinin sama tanteTwina"
"ehh!!??Bener?! Lo mau nemenin!!?!" "ssttt,pelanin dikit dong. Malu tau" "ihh,iya iya maaf. Tapi bener kan?" Yuki mengambil iPhonenya, lalu mengetik cepat dilayar lcd tipis itu.

"nah udah, udah gue sms mama. Dia pasti izinin kok. 
Darikemaren gue mau keliling sampe capek, tapi ga ada temen. Chika lagi samaSamuel, Vebby bantuin bokapnya, Azana lagi enak-enaknya sama Rizky, dan guegamungkin ngajak Anjar sama Joshua" Yuki memanyunkan bibirnya,

 dia menggembungkan pipinya sebulat bola kecil. Stefan sudah tidak tahan lagimelihat ekspresi lucu gadis itu. Yuki mendadak menjadi gadis yang manja dancerewet seperti dulu. 

Gadis yang ia sukai dan kagumi. Dulu. Sebelum Yuki yangterpikat oleh daya tariknya.

"Lu ngegemesin banget tau ga" Stefan menarik kuat-kuat kedua pipi Yuki menggunakanjari telunjuk dan jempol tangan kiri dan kanannya. Yuki jadi tidak bisaberbicara dengan jelas.
Tangannya meraih pergelangan tangan Stefan.

 Berusaha agar laki-laki itu berhenti menyubit pipinya.

"Sakitung~" Yuki mengusap usap pipi kiri dan kanannya yang memerah. Yuki memincingkanmatanya pada Stefan. "Jahat lo ah, pipi gue jadi berasa melar gini"
"Yasalah siapa, daritadi tau ga. Gua pengen banget nyubit pipi lu itu. Pengenngegigitnya." Stefan menjawab sambil menunjukkan sederetan giginya, jugamatanya yg menyipit karena melakukan hal itu. "Ihh,gimana lagi kalo pipi gue begini adanya Stefan. Ahh makanan datangggg" UcapYuki heboh ketika pelayan menyusun pesanannya di atas meja. Yuki makan dengan lahap, tidak memperdulikan ringisannya beberapa menit yang lalupada Stefan. Bahkan kedua pipinya yang masih merah.

 Stefan cekikikan pelanmelihat Yuki makan dengan lahap, Yuki memang tidak pernah menjada image yang iapunya. Gadis sederhana dengan sikap dan sifat apa adanya. Mungkin beberapaorang akan ilfeel melihat Yuki yang seperti itu.

 Tapi tidak dengan Stefan. Ituseperti nilai plus dimatanya. Stefan tersentak dan berhenti menelan makananyang ia kunyah. 

 Ia meraih handphone yangada di sampingnya, 'Lona' itu yang tertera di handphonenya. Stefan menekantombol 'silent. Beberapa kali lcd hapenya terlihat bercahaya. Yuki mendadakberhenti makan, mulutnya cemong karena makan terlalu lahap.

love poisonWhere stories live. Discover now