5

2.7K 366 84
                                    

Mian for Typo...

Yoona POV

"Kutanya sekali lagi, siapa pria itu?"

Aku masih terdiam menatap bola matanya yang sungguh unik—yang tepatnya masih sangat terkejut dengannya. Dia memandangku dengan keseriusan dan sedikit tatapan teduh. Membuatku menyadari akan sesuatu. Dia tidak suka. Aku bisa melihatnya dari nada bicaranya dan gejolak yang terkubur dipikirannya. Menyadari raut wajahnya yang sungguh berbeda.

"Yoona, kau mendengarku?"Suaranya terdengar pelan dengan menatapku lembut.

"Oo.. Kau..?"

Dia melepaskanku dari kekangannya. Dan kemudian mundur selangkah dari tempatnya. Dia terlihat menghembuskan nafas kasarnya. matanya menatapku penuh keseriusan.

"Dia siapa?" Dia bertanya lagi.

Aku bahkan gelagapan ketika ingin menjawabnya, tak tahu harus mengatakan apa. Mataku tak menatap matanya lagi. Pandanganku bergerak gelisah kesana kemari berharap menemukan alasan yang tepat.

"Yoona?"

"Oppa aku tak tahu" Jawabku cepat untuk menghindari pertanyaan selanjutnya.

"Sebelumnya kau tidak pernah membohongiku"  Dia merasa jika aku menghasutnya. Kurasa dia menyadari rautku yang sedang menutupi sesuatu.
"Katakan Yoona" Dia mendekat lagi padaku— yang tidak juga mengatakan apapun padanya. Mungkin dia merasa geram padaku dan akhirnya tangannya membelai pipiku dengan penuh keembutan. "Aku perlu tahu" bisiknya pelan.

"Dia... CEO nya" Jawabku lirih. Kurasa dia sedang memikirkan sesuatu hingga terdiam selama beberapa saat.

"Kalian terlihat dekat"

"Tidak" Jawabku cepat. Aku tidak suka opsi itu. Diriku sama sekali tidak dekat dengannya. .

"Aku tidak.." Tambahku untuk meyakinkannya. Aku menatap mata nya. Kulihat dari bola matanya, dia sedang mencari suatu kobohongan—sebuah fakta dari perkataanku tadinya.

"Seo Kang Joon.!" Itu suara Leoy yang menyadarkan kami berdua. Hingga akhirnya pria dihadapanku melepaskan diriku dengan sebuah keterpaksaan.
Aku melihat Loey yang menghela nafas berat. Dia melirikku dengan tatapan yang tidak biasa. Seperti ada sesuatu yang tidak diinginkan dari mata itu.

"Kau bisa menuju lokasi Yoona" Ucapnya. Tetapi matanya tetap menatap lelaki disampingku—Seo Kang Joon.

gejolak dari tatapan mereka terlihat begitu mengintimidasi. seperti ada atmosfir yang sungguh asing diantara mereka. Sepertinya, managerku menginginkanku untuk meninggalkan mereka berdua. Aku tak mau mengambil pusing, lantas aku meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju pintu kayu didepanku.

——

"Kukira kau jauh—jauh kemari untuk membuat Yoona senang. Ck, ternyata kau hanta membuatnya takut"  Loey terlihat meremehkan pria dihadapannya.

"Kau selalu mengungkit masa lalu. Dengar, aku mabuk saat itu. Aku tau kau bukan orang yang bodoh untuk mengetahui  seseorang yang kehilangan kesadarannya".

"Buktinya kau yang mengungkitnya." Loey tertawa. Lalu ekspresi pria itu kembali seperti semula. "Jangan pernah menyakitinya lagi. Kau ingat bukan, betapa tertekannya dia saat itu?"

"Aku memang menyesal. Tapi aku takkan pernah berhenti untuk mendapatkan nya."

"Jangan terlalu percaya diri Bung, Masih syukur aku mengijinkan mu untuk menemuinya."

"Kau memang tak pernah berubah. Apakah ayahnya masih memintamu untuk menjaganya ?"

"Ya, untuk menjaganya agar dia tidak tersakiti lagi." Setelah mengatakan itu, Loey melangkah menjauh, kilatan tajam matanya bahkan terlihat jelas. Punggung itu seakan mengayun bebas sesuai ketukan pantofel hitam yang dipakainya. Tangannya terkepal seperti menyimpan dendam yang telah ia kubur sangat lama.

Red Sensation (YoonHun)Where stories live. Discover now