10

2.1K 266 45
                                    


Happy Reading guys..

• Red Sensation (Chapter 10)

                    🌹🌹🌹🌹


"Jangan menyalahkan takdir. Suatu saat nanti kau pasti akan tau, kenapa aku bisa membaca dirimu."

                    °•°•°•°•°•°•°


'Kenapa pula harus aku?

Itulah pertanyaan yang terus saja berputar di kepalaku. Kami sama-sama hening, mungkin saja dia masih tersinggung dengan perkataanku.

Apapun yang terjadi, aku juga tidak tahu. Dan bahkan, aku masih saja tercengang dengan kehidupan aneh macam ini. Kenapa pula aku harus terlibat didalamnya?

Kulihat lirik dia masih menyetir dengan fokus. Tatapan matanya tajam melebihi biasanya. Tangannya juga erat mencengkram stir. Dan bahkan dia tidak menoleh sedikit pun kepadaku.

Mobil melaju pelan saat memasuki area basement. Dia masih saja bungkam. Aku pun juga tak mau kalah, hingga aku juga diam seribu bahasa padanya. Sehun keluar dari mobil sedangkan diriku masih diam ditempat. Aku menghela nafas. Baru saja aku berniat membuka pintu mobil disampingku, Tapi otomatis diriku  terhenti begitu saja saat dia lebih dulu membukanya untukku.

Tentu diriku keluar dengan canggung. Kulirik dirinya yang menatapku datar tanpa ekspresi. Ditutuplah kembali pintu mobilnya dengan gerakan sedikit kasar dan kemudian meninggalkanku begitu saja tanpa sepatah katapun.

'Astaga, apa ini? aku benar-benar diabaikan? Hoh, Semarah itukah dia kepadaku?' Kupandang punggungnya yang kemudian masuk kedalam lift.

   
                    °•°•°•°•°•°•°°

"Apa semalam berjalan lancar?" diriku melirik pantulan tubuh Henry dari cermin dihapanku.

"Hmm"

"Kudengar keluarga Wilson benar benar kaya, Wuaah pasti rumahnya sangat mewah" kata Henry dengan norak, dia menegakkan tubuhnya dari sandaran sofa. "Tapi. Kupikir, semua yang Madam Emma lakukan ada maksud tersendiri untukmu Nuna" Kulihat Henry menatapku dari cermin dengan serius.

"Edisi majalah musim panas, dia menginginkanku menjadi model utamanya."

"Tapi aku tidak berfikir begitu. Sedikit berlebihan jika hanya dengan alasan itu dia mengundangmu makan bersamanya, kau tahu" Henry terlihat mengejekku.

Aku mengangkat bahu acuh. "Kau seharusnya juga tahu, jika kita bekerja sama dengannya dalam waktu yang lama."

Henry kembali menyandarkan punggungnya. Dia tampak berfikir sejanak. Tangannya meraih sekaleng cola dan kemudian meneguknya cepat.  Seakan teringat sesuatu, dia kembali melihatku dari cermin. "Aaa, Oh Sehun." Dia kembali menatapku dengan serius. Aku pun reflek menoleh menatapnya secara langsung "Dia yang sempat mengalahkan Seo Kang Joon di pertandingan terakhirnya sebelum kecelakan itu menimpanya.  Kau tahu, setelah memenangkan pertandingan itu, dia menjadi juara dunia dalam perlombaan anggar remaja."

"Menjadi juara dunia?"  Aku menatap Henry lamat-lamat. Dia hanya mengangguk mantap, ia angkat kaki kirinya dan menumpukannya pada lututnya. Hoh, dia merasa bangga akan informasi yang dimilikinya.

"Kurasa dia tidak sehebat itu" gumamku lirih. Aku membuang pikiranku tentangnya. Dan kembali menatap wajahku pada cermin.

Sunny mencondongkan wajah padaku. "Kupikir dia cukup tampan untuk rata-rata seorang manusia".

"Kau yakin dia manusia?" aku menatap Sunny beberapa detik. Dia bahkan mematung bingung mendengar pertanyaanku sambil membalas tatapanku.

Aku tersenyum miring, Sunny terlihat bingung. Akhirnya diriku membuang muka dan kemudian berdiri.

Red Sensation (YoonHun)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें