4

2.8K 357 45
                                    

Mian For Typo.....
Happy Reading guys....😘😉








Ilusi. Ya, semua orang menganggapnya hanya sekedar sebuah bayangan. Tak lebih dari sebuah khayalan yang melintas dipikiran, bersimpul menjadi satu pada sebuah kehidupan. Dalam artian sebuah pengamatan yang tidak sesuai dengan pengindraan.

Sang Ilusionis.

Apakah kalian pernah bertanya. Kenapa Seorang Ilusionis memiliki begitu banyak pemikiran tentang khayalan dikehidupannya? Ya, karena itu sudah mendarah daging pada dirinya. Sang Pengkhayal yang dapat mengeluarkan suara tanpa menggerakkan mulutnya, seolah-olah memiliki sebuah kemampuan lahiriah didalam jiwa nya. Yang membuat dirinya dalam artian berbeda dan begitu istimewa.

                   ~~OO~OO~OO~~

~Red Sensation~ (Chapter 4 )

YoonA POV

"Kau terlihat cantik" Ucap Sunny yang telah usai merias ku didepan kaca. Diriku hanya tersenyum mendengarnya. Wajahku sudah dipoles make up tipis untuk menyesuaikan konsep pemotretan dan syuting iklan kali ini.

Jangan salah mengira. Pemotretan ini dilakukan ditempat terbuka. Tepatnya di sebuah jalanan pegunungan yang terlihat begitu indah. Padang rumput sekitarnya menambah kesan yang begitu natural. Ya, dan aku sangat menyukai itu. Diriku tengah duduk di bawah tenda yang sengaja dibangun untuk tempat rehat sekaligus tempat rias. Mataku begitu menikmatinya. bibirku menampilkan senyum simpul. Ini seperti jatah liburan untukku.

"Hari ini akan sangat sibuk" Sunny memberi blash on pada pipiku.  Kepalaku bergerak kecil, mengangguk tanda mengerti dengan ucapannya. Aku sudah biasa hidup seperti ini, penuh kesibukan. Bukan hal yang mengejutkan bagiku karena aku sudah terbiasa akan rutinitasku.

"Nona, kopi" Ucap Henry yang baru saja mengambil tiga cup kopi dari truk makanan yang sengaja CEO dingin itu  sewa. Tapi yang aku herankan, pria itu tidak terlihat hari ini. Well, aku tidak perlu pusing memikirkannya, siapapun tahu jika dia tipe orang yang sibuk. Bukan tipe orang yang begitu menikmati waktu santainya.

"Pemotreatannya akan dimulai 10 menit lagi" itu teriakan seorang kameramen yang sudah menata beberapa peralatan nya. Para staff pun juga terlihat sibuk. Aku menghela nafas kasar. Mataku memandang seluruh penjuru tempat ini. Tapi tak sekalipun menemukan keberadaan manager sialan itu. Aku semakin terheran padanya. Manager macam apa dia. Bahkan tanpa sekalipun berniat menghubungiku.

"Kau mencari siapa?" Sunny sudah kembali dengan membawa sekotak biskuitnya,  mungkin dia menyadari diriku yang seperti tengah mencari seseorang.

"Loey, manager sialan itu" Aku mengucapkannya dengan malas.

"Dia kembali ke L.A sebentar"

Mataku reflek menatap Sunny penuh seledik. "Bahkan tanpa bilang padaku? Oh, astaga aku seperti tidak berguna disini." Diriku tertawa ringan memikirkannya. "Untuk Apa?"

"Tadi pagi ia mendapat panggilan, dan tiba-tiba bergegas ingin kembali ke L.A. Dia juga bilang, ini bukan masalah yang penting, tepatnya untuk menemui seseorang" Jelas Sunny.

"Siapa? Pacarnya? atau wanita-wanitanya?" Aku semakin sebal saat ini.

"Entahlah. Dia tidak mengatakan apapun tentang itu"

"Dia di Jerman?" Pria dengan tubuh tinggi itu mencondongkan tubuhnya untuk mendekat dengan orang dihadapannya.

Red Sensation (YoonHun)Where stories live. Discover now