17

335 51 23
                                    


°•°•°•°•°

Red Sensation (Chapter 17)

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°


     Sehun menutup pintunya dengan pelan. Ia longgarkan kancing kemejanya sambil merasakan aroma parfum Yoona yang masih tertinggal di sana. Sedikit merasakan gerah, ia langkahkan kakinya menuju kulkas kecil disudut kamarnya dan mengambil satu kaleng bir yang kemudian ia tuang pada gelas kristal mini dengan es yang mengisi setengahnya.  Pandangannya berpendar pada korden jendela kamarnya yang terbuka lebar.  Dibawah sana nampak Yoona, Loey dan dua asistennya–Sunny dan Henry berusaha membuka jalan untuk Yoona diantara kepungan wartawan. Kilatan blitz kamera tak henti-hentinya menyinari mereka yang terlihat tergesa menuju mobil van.

      Sehun teguk kembali birnya lalu menutup korden jendela setelah mobil van yang membawa Yoona menjauh meninggalkan halaman rumahnya. Ia hempaskan tubuhnya pada sofa dan menyandarkan kepalanya dengan nyaman. Matanya terpejam sejenak, merasakan semilir angin malam yang masuk melewati ventilasi dan menerpa wajahnya pelan. Netra hazelnya menatap langit-langit kamarnya yang temaram hanya bersinarkan lampu baca di sampingnya. Ia teguk kembali birnya dengan campuran es yang setengah mencair.  Sungguh hari yang melelahkan. Masalah di kantornya yang cukup serius membuat dirinya dan para direksi harus mengadakan meeting dadakan hingga dirinya dengan terpaksa harus meninggalkan Yoona. Semua itu ternyata cukup menguras setengah dari energinya. Untungnya kedatangan wanita itu di sini sudah cukup menghibur hatinya. Menghilangkan sedikit rasa lelah yang ia rasakan. Setidaknya romansa singkat tadi cukup mengobati rasa rindunya setelah dua minggu tak bertemu dengan wanitanya.

    Sehun akui, Yoona sudah lama menarik perhatiannya. Menciptakan sebuah rasa keingintahuan yang lebih tentang wanita itu. Hingga membuatnya bertanya-tanya, mengapa Yoona seolah memiliki benang merah yang selalu terhubung dengan dirinya. Jika ditarik ulur mengenai bagaimana pertemuan pertamanya dengan Yoona, bisa dibilang peristiwa itu sangat jauh dari kata berkesan, bahkan mungkin membuat Yoona tidak nyaman. Namun seiring berjalannya waktu, semuanya berjalan begitu saja seperti air mengalir, hingga tanpa sadar ia dan Yoona memulai hubungan itu–walau keduanya tidak mengatakan apapun secara spesifik mengenai perasaan masing-masing. Sehun tau bagaimana perasaan Yoona kepadanya. Begitupun sebaliknya, Yoona pun tahu jika Sehun merasakan hal yang saat bersama dengannya.



                                            °•°•°•°•°



       "Bersiap. Ya, pose seperti itu. Satu, dua–".  Yoona berpose seiring kiatan blitz kamera tak henti-hentinya menghujani seluruh badannya. Ia mainkan pose badannya dengan sangat profesional. Walaupun seperti itu, matanya sesekali juga melirik pada dua orang dibelakang staff disana. Tak butuh banyak usaha pun sang photographer bisa mendapatkan foto-foto menarik Yoona meski wanita itu berpose tanpa ekspresi.

"Sekali lagi. Satu, dua, tiga"

 Satu, dua, tiga"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Red Sensation (YoonHun)Where stories live. Discover now