"Yifan, sudah lama aku tidak melihatmu" ujar Yifei sambil mematah-matahkan lehernua hingga membuat sebuah bunyi

"Aku pikir kau berubah. Kejadian waktu itu, ku pikir kau akan berubah dan mengakui semua kesalahanmu di afterlife, tapi lihatlah kau sekarang"
Kris geram

"Cih, kau melanggar janjimu padaku maka itulah sebabnya aku masih bertahan di dunia ini untuk kembali melanjutkan apa yang gagal kulakukan di masa lalu" ujar Yifei

"Takhta Al-Ghul tidak akan pernah menjadi milikmu Yifei, kau tidak berhak" Kris mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk membunuh Yifei

"Janjimu sebelum kematianku adalah putra pertama yang lahir dari pendampingmu yang menjadi pemimpin, kurasa tidak ada salahnya  aku mengambil takhtaku kembali dan memberikannya pada putraku"

Kris terdiam namun ia tetap waspada. "Apa yang kau lakukan adalah sebuah kesalahan" ujar Kris yang membuat Yifei tertawa

"Aku? Membuat kesalahan? Ayahmu yang membuat kesalahan pertana kali, seharusnya ia langsung menghukum pancungku bukannya mengangkatku menjadi putrinya"

"Hentikan ini Yifei. Al-Ghul masih akan menerimamu jika kau berhenti" namun Yifei tersenyum remeh

"Al-Ghul tidak akan pernah mau menerima outsiders"

'BRUK'

Kris jatuh tak sadarkan diri ketika menghirup sebuah gas tak berbau namun mampu membuatnya tak sadarkan diri

"Bahkan jauh sebelum aku menjadi bagian dari Al-Ghul" sambung Yifei. "Bawa dia ke penjara bawah tanah" perintah Yifei kepada para pengawalnya

Pengawal-pengawal Yifei segera membawa tubuh Kris ke penjara bawah tanah sesuai dengan perintah Yifei sendiri

"Ku kira kau akan membunuhnya saat ini juga Mother" ujar putranya dengan nada datar

"Permainan baru saja akan dimulai, jika aku membunuhnya maka permainan tidak akan menjadi seru. Tadi kau sudah bertemu dengan pamanmu, waktunya kau berkenalan dengan istri pamanmu sekarang oh dan juga sepupumu"

Yifei berjalan pergi dari balkon istana diikuti dengan tatapan sang putra yang masih diam diposisinya

"Merindukannya?" Tanya Chanyeol yang berhasil membuyarkan lamunan Sehun, pria berkulit putih seputih porslein itu tadinya tengah asyik memainkan tangannya ditengkorak yang menjadi hiasan meja perpustakaan istana

"Tidak juga" jawab Sehun. Chanyeol duduk menyamping diatas meja yang terbuat dari kayu eboni itu, memandangi sebuah mahakarya didepannya

Pria yang mati menyelematkan nyawanya, bagian terpenting dari hidupnya, pelengkap ketidaksempurnaannya, pria yang ia perjuangkan setengah mati hanya untuk bisa menikahinya

Kemudian Chanyeol mengalihkan perhatiannya kearah lilin/lilin gantung yang menerangi perpustakaan

"Akhir-akhir ini aku mendengar berita, lebih tepatnya ramalan bahwa kiamat seluruh klan akan tiba"

"Yang kau dengar adalah dongeng" jawab Sehun sambil mendudukkan pantatnya keatas meja menghadap Chanyeol

"Itu pernah terjadi di zaman peradaban tepat sebelum peradaban klan ada Sehun, kemungkinan terjadi itu ada"

Love Between Two ClansWhere stories live. Discover now