nineteen

37 6 2
                                    

Setelah kita mulai memasuki restoran mewah itu. Kita mulai disambut dengan dua orang yang memakai pakaian seperti pelayan tetapi sangat rapi, mereka laki laki dan tinggi. Mereka menunjukkan arah bangku yang kosong untuk kita berdua. Dan apa yang terjadi selanjutnya?. Kami pun dapat bangku yang sangat spesial disitu. Benar benar luar biasa. "Kau lihat kan, apa yang telah aku lakukan untukmu setelah beberapa tahun lamanya ini?. Ujar fais dengan menyandarkan tangannya dibahuku dan tersenyum ke arahku, dan aku pun membalas senyuman fais yang manis itu. "Aku benar benar suka ini
i'm really really happy ". Ujarku dengan tersenyum kepadanya dan menarik tangannya sebagaimana sikapnya kepadaku tadi." Kau kenapa??". Ujar fais dengan menggaruk kepalanya karena kebingungan. "Aku hanya ingin bersama dirimu ". Ujarku dengan tersenyum kepadanya. "Aku mulai semakin takut??". Ujar fais dengan wajahnya yang sulit untuk diartikan.
"Aku hanya bercanda is, kenapa wajahmu berubah jadi seperti itu? Hahahaha". Ujarku dengan tertawa terbahak bahak

"Permisi tuan dan nyonya" ujar 3 seorang pelayan yang memainkan musik. "Baiklah silahkan". Ujarku dengan menikmati musiknya. Dan pada saat itu musik yang di mainkan adalah lagu anji yang berjudul DIA.
"Ooh ya Btw kamu mau pesen apa kok daritadi diem aja". Ujar fais yang berbicara kepadaku dengan senyum yang sedikit terpaksa. "Aku sih terserah aja". Ujarku dengan meliriknya karena melihat hal yang romantis itu rasanya sudah kenyang dan cukup. "Kalo gitu pesen batu aja ya". Ujar fais dengan tertawa terbahak bahak .

Setelah kami menikmati hal romantis itu kami langsung pulang dan sangat menikmati hal itu. Itulah momen yang paling sangat aku sukai. Tak lama akhirnya kami pun pulang dengan momen yang benar benar sangat baik.

Sesampai aku tiba dirumah semuanya seakan akan terbayang di kepalaku, ntah kenapa semuanya membuat aku tersenyum saat aku mengingatnya. Sampai suatu saat nenek menepuk badanku pada saat melamun dan membuatku sangat kaget. Saat itu nenek secara tiba tiba mengatakan padaku bahwa aku harus segera bertunangan dengannya. Tapi, aku tidak siap dengan pendapatnya. Aku mulai berfikir lagi tentang hal itu. Aku harap ini adalah jalan kebenaran.

Tunggu kelanjutannya ya ::))
Jangan bosen dong

Siapin hati ya guyss:))
Pasti tambah greget dehh

Vote and coment selalu aku tunggu nih :))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FaiSintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang