Meet Up

5.1K 624 55
                                    

Lagu Pendukung >> Yesung ft. Jang Hye Jin - I Am Behind You

Secangkir teh hangat terletak di atas meja tamu. Wanita muda itu duduk diam sembari menunggu seseorang yang akan menemaninya pergi ke makam kedua orang tuanya.

"Maaf jika paman terlambat. Ayo," ucap Paman sembari merangkul bahu Eunha.

"Paman, apa malam ini acara pertemuannya tetap dilaksanakan?"

Paman melihat wajah Eunha yang tidak ada senyuman atau ekspresi senang.

"Ya, kita akan bertemu dengan keluarga calon suamimu."

Eunha membuang napasnya pelan, dia duduk di dalam mobil dengan pikiran yang masih kalut.

"Tak perlu cemas, Jungkook itu anak yang baik. Kau akan merasa nyaman di dekatnya, percaya dengan apa yang paman katakan."

Eunha mengangguk dan memilih untuk diam selama perjalanan menuju makam.

"Bunga yang kau beli itu sudah paman taruh di dalam vas sedang, aromanya segar. Kau masih ingat saja bunga kesukaan ibumu," ujar paman sembari mengelus kepala Eunha, "Bunganya ada di bagian belakang mobil."

Eunha berdeham membalas perkataan Paman Bae.

Setibanya mereka di pemakaman, Paman membantu Eunha berjalan menuju makam orang tua Eunha, "Kau tunggu di sini, paman akan ambilkan bunganya."

Eunha berdiri diam, angin sejuk bertiup dan mengenai kulit tubuh Eunha. Membuat Eunha menyentuh lengannya dan merasakan dingin.

"Ah, kau merasa dingin? Pakai jas paman," ucap Tuan Bae sembari mengenakan jasnya kepada Eunha.

"Paman taruh bunga ini di dekat batu nisan orang tuamu."

Paman melihat foto orang tua Eunha yang sudah memudar warnanya, "Kami datang, apa kabar? Eunha sudah rindu dengan kalian. Apa kalian baik-baik saja?"

Eunha mencoba menyentuh lengan sang Paman.

"Ada apa, nak?"

Eunha menggelengkan kepalanya, "Aku ingin menyampaikan suatu hal pada ayah dan ibu."

"Silakan," singkat Paman.

Eunha menarik napas pelan, "Ayah, ibu. Sebentar lagi aku akan menikah, Paman sudah memilihkanku pria baik. Aku rasa dia bisa menjadi suami yang baik untuk diriku. Aku harap ayah dan ibu merestui hubunganku, aku tahu ini terlalu mendadak tapi aku harap ayah dan ibu senang."

Kemudian Paman memeluk tubuh mungil Eunha.

"Paman mencintaimu, nak."

Eunha menangis di dalam dekapan hangat tersebut.

"Kau tak perlu menangis, paman yang memaksamu secara halus dan membuatmu sedih. Tapi paman harap semua ini akan membuatmu bahagia, demi kebaikanmu serta masa depanmu."

***

Kakak Pengurus sudah selesai merias Eunha. Nona Bae sudah terlihat cantik seperti putri.

Semua Kakak Pengurus begitu senang melihat Eunha yang sudah rapi, dengan riasan sederhana di wajah.

Paman juga tak berkedip melihat Eunha yang sangat cantik.

"Wah, kau cantik sekali. Apa sudah siap?"

Eunha mengangguk pelan, Tuan Bae merangkul bahu Eunha. Mereka berjalan menuju mobil sedan yang telah siap membawa mereka ke sebuah hotel bintang lima ternama di Seoul.

Eunha sedikit gugup karena untuk pertama kalinya dia menghadiri acara yang akan terjadi sekali seumur hidupnya.

Paman mengelus jemari Eunha yang sedikit berkeringat.

[Terbit Novel] (Un) Perfect Wife 2018 Where stories live. Discover now