9. Kepala Batu Yang Baik Hati

2.2K 276 114
                                    

Flashbacknya memang sengaja tidak pakai italic ya😉

***

Satu bulan yang lalu~

Kyuhyun menoleh saat knop pintu ruangan kerjanya dibuka oleh seseorang. Dia menatap sebentar jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 1:20 dini hari. Lalu, mendongak, menatap perempuan cantik dalam balutan gaun tidur yang berjalan ke arahnya. Rambut panjang perempuan itu, digulung asal. Sehingga, Kyuhyun bisa menatap leher putih mulus nan jenjang itu. Bagian favorit Kyuhyun saat mereka sedang....

"Kyu..." Lamunan Kyuhyun buyar oleh suara merdu yang mengalun indah di udara.

"Ya, Sayang?" Kyuhyun menjawab dari tempat duduknya. Ia lantas mengulurkan tangan, meminta perempuan cantik itu untuk duduk di pangkuannya. Si perempuan cantik, meraih tangan Kyuhyun dan duduk di pangkuan pria pujaan hatinya itu.

"Ada apa? Apakah Kei terbangun?" Tanyanya sambil melingkarkan lengannya di pinggang istrinya.

Hyuna menggeleng. Menghela napas sebelum menyandarkan kepalanya dengan nyaman di dada Kyuhyun. "Tidak. Kei sangat nyenyak malam ini."

Sebab, di luar hujan turun dengan deras. Tiga jam yang lalu, si kecil terbangun dari tidurnya. Menangis karena kehausan. Lalu, kembali tertidur saat merasa kenyang setelah mendapat asi dari sang ibu. Si kecil pasti sedang menikmati tidur malamnya dengan nyenyak saat ini.

"Kau meninggalkan Kei sendirian di kamar?" Hyuna mengangguk-angguk. "Di luar, hujan turun sangat deras. Tahu?"

"Iya, tahu. Hanya sebentar saja." Hyuna menjauhkan kepalanya dari dada Kyuhyun hanya untuk menatap pria tampan itu yang juga menatapnya. "Kau pulang terlambat tadi. Pukul sepuluh lebih kau baru tiba di rumah. Aku menunggumu dan akhirnya tertidur. Dan sekarang, kau bangun hanya untuk kertas-kertas di atas mejamu ini?" Hyuna menggeleng prihatin. Tangannya terulur, mengusap lembut dada Kyuhyun.

"Hmm... Maafkan aku." Kyuhyun meraih tangan Hyuna yang mengusap dadanya. Lalu, mengecup lembut punggung tangan perempuan itu. Tindakan manis yang membuat Hyuna tersenyum. Hanya karena hal-hal kecil seperti ini, membuat rasa cinta Hyuna kepada pria itu, kian bertambah. Hatinya menghangat oleh sikap romantis prianya. "Dan, kenapa kau bangun jika Kei masih tertidur dengan nyenyak?"

"Ah," Hyuna mengangguk saat ia teringat sesuatu. "Sebenarnya, ada yang ingin aku katakan padamu, Kyu." Hyuna bergumam dengan hati-hati. Membuat kening Kyuhyun berkerut.

Dengan lembut, Kyuhyun menggenggam tangan istrinya sebelum berkata, "Katakan."

Hyuna menghela napas. "Janji tidak marah ya setelah aku mengatakannya padamu?" Kelopak matanya berkedip-kedip lucu saat mengatakan itu. Hyuna sedang berusaha membuat Kyuhyun agar langsung mengatakan 'ya'. Namun, Kyuhyun terlalu hafal dengan sifat yang Hyuna miliki.

Jika perempuan itu menatapnya dengan tatapan seperti itu, artinya perempuan itu sedang menginginkan sesuatu yang mungkin saja akan sangat sulit Kyuhyun penuhi.

"Katakan dulu, apa itu? Mana bisa aku berjanji terlebih dulu saat kau belum mengatakan keinginanmu itu, huh?"

Hyuna mengerutkan kening. Hilang sudah ekspresi lucu yang berusaha ia tunjukkan pada Kyuhyun. Suaminya itu, rupanya tidak mempan dengan hal-hal seperti itu.

"Wait... wait... kenapa bisa kau mengatakan aku menginginkan sesuatu?" Tanya Hyuna dengan bingung.

Kyuhyun berdecak. "Berapa lama kita bersama, hmm? Satu tahun? Dua tahun?" Kyuhyun menggeleng. "Jelas aku sangat hafal dengan yang satu ini, Naya. Kau akan selalu menunjukkan ekspresi seperti itu saat menginginkan sesuatu yang mungkin tidak bisa aku penuhi. Kali ini, apa huh?"

BABE | Cho Kyuhyun & Kim HyunAWhere stories live. Discover now