"Hai.. " jawabku singkat kemudian kembali menatap kedepan dan diam lagi.

"Ya Ampun.. kau memang tak pernah tertarik padaku. Kau tahu Nathan tidak lebih baik dariku."

"Ya.. dia tidak lebih baik darimu." jawabku tanpa menoleh.

"Oke.. jadi sudah jelas pasti Nathan yang membuatmu nampak seperti ini."

"Kau tidak berubah.. menggoda semua orang membuatnya kesal dan sok tahu."

"Yes, I am" ucapnya bangga dengan sindiranku.

"Aku mau pulang." ujarku sambil ingin berdiri.

Kepalaku terasa semakin pusing dan berat, tubuhku juga terasa sangat lemas hingga aku hampir terjatuh jika Dylan tidak memegangku.

"Kau tidak apa?" tanyanya cemas.

"I'm fine."

"Badanmu demam dan ekspresimu tidak menunjukan kau baik. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit."

"Tidak.. itu tidak perlu. Kau bisa lanjutkan urusanmu, aku baik-baik saja dan bisa mengatasi ini sendiri. Tak perlu merepotkanmu."

"Sungguh aku tidak keberatan.. tapi jika kau tidak ingin pergi denganku aku bisa menghubungi Nathan. Aku tidak mungkin membiarkanmu sendiri."

"oke.. kau tak perlu bicara apapun pada Nathan cukup antar saja aku pulang."

***************

Author pov
.........

Di perjalan selama didalam mobil Katherine terus menutup matanya, berusaha tidak merasakan sakit dikepalanya. Tubuhnya pun mulai menggigil dan panas dingin.

Dylan menyetir dengan cemas dan terus mengawasi gadis disampingnya, jarak rumah yang seharusnya dekat terasa sangat jauh.

Pria ini terus berpikir bahkan sampai dia sampai didepan pintu rumah gadis ini bahwa dengan kondisi seperti ini seharusnya mereka kerumah sakit dan bukannya menuruti Katherine untuk pulang.

Dylan bukan hanya cemas dengan keadaan Katherine tapi juga keadaannya. Saudara sepupunya itu pasti tak akan segan-segan membunuhnya jika terjadi sesuatu pada Katherine.

Begitu mobil berhenti Dylan mebekan klakson dengan keras dan langsung keluar dari mobil menuju pintu dimana Katherine berada.
Membantu gadis itu keluar dan memapahnya sampai didepan pintu.

Dan begitu sampai tepat didepan pintu, pintu itu sudah terbuka dengan lebar...

************

Kath pov
......

Aku rasa kondisiku memang buruk. Bahkan Dylan harus memapahku untuk bisa masuk kerumah.

Mataku mulai tidak jelas dan berat tapi aku masih sangat sadar dan berusaha terus membuka mataku. Pintu itu langsung terbuka.
Nathan..
Pria itu yang membuka pintunya.
Wajahnya nampak lelah rambut dan kemejanya berantakan. Dia hanya diam melihatku dengan bermacam ekspresi, yang kulihat seperti kesal dan lega diwaktu yang bersamaan.

"Oh Ya Tuhan.. Katherine sayang.. ada apa denganmu?" Mom langsung berdiri tepat didepanku dan memelukku.

Didepan sana semua orang berdiri dengan ekspresi khawatir dan lega seperti Nathan.

"Dia sakit sebaiknya bawa dia masuk dulu dan mungkin panggilkan dokter untuk memeriksanya."

"Ya.. ya.. ayo sayang." ujar Mom cepat.

Kulihat Brandon hendak menghampiriku dan Dylan akan kembali memapahku masuk.

Tapi tubuhku justru telah digendong oleh pria yang tadi membukakan aku pintu. Dengan ekspresi datar tanpa memperdulikan kekagetan orang-orang dia terus berjalan mengendongku kekamar.

Hate Become Love (First Love)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora