Six

78 3 0
                                    


Vote, coment and recomand
happy reading...


Katherine pov
..........

Kepalaku terasa masih sedikit pusing, bisa kurasakan tubuhku terbaring ditempat yang lebih lembut lalu suara Paula yang memanggil-manggil namaku dengan nada cemas.
Mataku masih terpejam dan begitu sulit untuk dibuka, tapi aku terus berusaha keras untuk membukanya. Hingga perlahan aku mulai melihat cahaya mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Katherine... Ya Tuhan, kau pingsan tadi. Aku sangat khawatir.. apa kau baik-baik saja? Kau ingin aku panggilkan dokter?"

"Tidak.. Aku baik."

"Apanya yang baik? kau pingsan astaga..."

"Sungguh.. aku tidak apa Paula."

"Kalau begitu aku akan telfon kerumah agar ada yang menjemputmu. Atau perlu aku antar saja?"

"Tidak.. tidak.. tolong pesankan aku taxi saja."

"Kau yakin?"

"Ya." jawabku mantap.

"Baiklah jika itu maumu.. aku akan pesankan taxinya dan kau habiskan minumanya dulu, oke" ucap Paula yang kubalas anggukan.

***************

Langit sudah gelap, lampu-lampu yang sekarang mulai menerangi. Kuyakin sudah berjam-jam aku duduk ditaman ini.

Saat menuju rumah aku justru berhenti dan terus berdiam diri disini sendirian.. ditempat yang riuh ramai ini, mengenang kembali semua ingatan yang kembali lagi. Rasanya kepalaku semakin sakit dan air mataku sekarang sudah tidak mengalir lagi.

Aku mematikan ponsel semenjak masuk taxi, Brandon pasti mencariku. Bukan hanya Brandon, pasti semua orang sedang khawatir.

Tapi aku benar-benar ingin sendiri sekarang dan tak ingin memikirkan mereka.
Bagaimana mungkin mereka melakukan ini?
Kenapa mereka menyembunyikan hal seperti ini dariku?
Apa yang harus kulakukan untuk menghukum penjahat itu.. orang yang menyebabkan semua ini terjadi.

"Jika kau hanya berdiam diri disini bukankah tak menyelesaikan masalahmu." tiba-tiba ada suara laki-laki disampingku.

Saat aku menoleh disana sudah duduk seorang pria yang memakai topi dan bertato. Jika saja ingatanku belum kembali aku pasti akan mengenalnya sebagai vokalis band terkenal tapi sekarang situasinya berbeda, aku ingat siapa lelaki yang duduk disebelahku Dylan Walker.

 Jika saja ingatanku belum kembali aku pasti akan mengenalnya sebagai vokalis band terkenal tapi sekarang situasinya berbeda, aku ingat siapa lelaki yang duduk disebelahku Dylan Walker

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ya.. Walker..
Dia adalah sepupu Nathan, aku baru melihatnya lagi setelah empat tahun. Dulu bandnya baru terkenal dikota saja tapi sekarang yang kutahu bahkan dia sudah menggelar konser di berbagai negara.

"Hai.. kau pasti sangat merindukanku hingga terpesona melihatku sampai tidak bisa berkata-kata sekarang. Apa yang kau lakukan dengan berdiam diri disini sendirian. Dimana Nathan? Kalian bertengkar? Seharusnya kau bersamaku, aku tak akan pernah membuatmu sedih dan selalu bahagia." ujarnya sambil tersenyum miring dan menggerlingkan matanya. Sama sekali tidak pernah berubah tetap seperti dulu.

Hate Become Love (First Love)Where stories live. Discover now