Chairman

36 4 0
                                    

Uang warisan dari orangtua angkat ku sudah sampai di tangan ku seminggu kemudian setelah kematian mereka, aku menghitungnya di ruang kantor bekas papa dulu. Semuanya 1 Milyar, ditambah emas 100 kilogram sebanyak 100 batang.

Aku memutuskan untuk membuka toko peralatan senjata illegal untuk para mafia. Itu pasti sangat menguntungkan, mengingat aku masih punya Bakajime yang bisa kujadikan sebagai Marketing.

Aku mematut diriku didepan kaca, sepertinya untuk menarik para mafia lelaki, aku harus bisa berdandan lebih 'liar' lagi.

Aku menyetel musik korea yanh keras dan energik untuk menghibur diriku, sambil menuliskan barang yang ku butuhkan.

1. Buat Pabrik Senjata illegal di tengah hutan, namakan The Redrum.

2. Cari pegawai nya, mantan narapidana kelas teri.

3. Gaji mereka 4 juta sebulan

4. Jual ke penjahat kelas kakap

5. Jadikan Mafia sasaran utama

6. Jual sebagian senjata di Black Market.

7. Utamakan senjata pemusnah

8. Kirim lewat jalur Possy Gun.

Possy Gun : pengirim senjata ke konsumen, penerima uang pembayaran, promosikan senjata. berkedok sebagai tukang pos, atau yang lainnya.

9. Sales Promotion Girl umur 17-27 tahun, tinggi, putih, montok, seksi, cantik.

10. Sales Promotion Boy umur 18-28 tahun, tinggi, putih, berotot, maskulin, tampan.

11. Pengiriman lewat jalur laut, berkedok sebagai kapal pengantar buah.

12. Buat ruang persembunyian di pabrik

13. Buat perpustakaaan pribadi rahasia di pabrik

14. Ruang anti ledakan, api, bom, dll.

15. Uji coba senjata : musuh para pekerja pabrik

16. Ruang kedap suara

Kurasa cukup segini dulu, nanti akan ku fikirkan lagi.

Kaki ku naik keatas meja, ada beberapa surat dibawah nya. Aku pun membukanya.

Maafkan aku yang membohongimu, Coraline. Saat awal kita bertemu, aku bilang aku sebatang kara. Tapi akhirnya kau bertemu suamiku, Orobby. Memang aku sebatang kara, aku dan Orobby tidak menikah, bahkan kami tidak mencintai satu sama lain. Kami memutuskan hidup bersama hanya untuk mengurusmu. Mengapa? Karna mengurusmu adalah salah satu wasiat dari ayahku. Maafkan aku Coraline, maafkan aku yang tak bisa menemukan seorang papa untukmu.

-Jessie Van Dresden-

Aku mengerutkan kening. Wasiat ayah? Jadi, aku diurus keluarga Dresden karna wasiat seorang ayah?. Lalu siapa ayah dari ibu angkat ku ini? Ini sebuah misteri, aku harus menyelesaikan nya! Aku harus tahu siapa keluarga ku sebenarnya!.

Tapi, dari surat ini.. sama sekali tidak ada titik terang untuk petunjuk nya. Jadi, aku bingung dari mana yang harus aku mulai untuk mencari orangtua ku.

Tak mungkin aku berlari dan berkeliling sambil bilang "Hai, Aku Coraline. Apa kau keluarga ku?." itu sangat tidak lucu dan bukan cara yang baik.

Otak ku terus berputar, haruskah aku bertanya pada Bakajime? Ah tapi cara itu sebaiknya tidak kulakukan, mengingat Bakajime hanya budak ku, bukan penasehat ku.

Aku memikirkan wajah Bakajime yang mungkin menurut kalian tampan. Kuakui dia memang tampan, tapi bodoh. Rambut dan matanya yang kecoklatan memang menarik untuk dipandang, ditambah hidung mancungnya dan bibir kecilnya.

CoralineWhere stories live. Discover now