Bakajime-Kun

42 3 0
                                    

Tanpa banyak bicara, aku menduduki tempat duduk yang kosong itu tanpa disuruh. Guru ku membiarkan ku duduk di tempat yang aku mau, sepertinya spesies seperti ini bisa diperbudak. Itu bagus!

Pelajaran pun dimulai, banyak murid yang sok akrab denganku, tapi aku diam saja. Bukankah aku pernah bilang padamu kalau aku tak suka bersosialisasi dengan makhluk hidup?

Siang ini cuaca mulai terik, bel istirahat berbunyi. Beberapa murid keluar kelas untuk jajan dan beristirahat, tapi aku hanya diam di kelas. Aku sendirian, dan aku sangat menikmati hal ini. Sepi, sunyi, dan sendirian.

Seorang gadis kecil mengintip didepan pintu, kurasa.. Dia sebaya dengan ku. Matanya melirik tajam ke arahku, seakan ingin mendekat. Aku tersenyum ke arah nya.

"Hei, kemarilah." kata ku

Dia menyeringai dan menyeret tubuhnya, dia tak berkaki, tubuhnya hanya separuh, kepala bagian belakang nya sudah hancur, sungguh kecantikan yang alami.

Dia terus menyeret tubuhnya sampai disamping kursi tempat ku duduk, dia mengulurkan tangan, hantu yang ramah.

"Namaku Agnesia, aku murid disini 10 tahun yang lalu. Aku dengar dari pak Mojo, hantu satpam sekolah ini, dia bilang bahwa dia bertemu anak yang bisa melihatnya. Aku sangat bersemangat untuk bertemu denganmu!."

"Ucapkan terima kasih ku pada pak Mojo karna telah memperkenalkan teman padaku,ya? Agnesia."

Agnesia mengangguk

"Sebenarnya teman teman diluar masih menunggu, aku dapat giliran berbicara dengan mu lebih dulu."

Aku tertawa dalam hati, hantu yang ingin bertemu dengan ku rupanya berbaris dan menunggu giliran, sungguh menyenangkan.

Aku berdiri dari tempat duduk ku, Agnesia hanya menatap ku. Kepala ku menoleh ke luar kelas, haha..para hantu anak anak berbaris dan sedang bergerumul membicarakan Agnesia.

"Masuk lah, semua bisa berteman dengan ku, itu pun jika kalian merasa sudah tidak bernyawa lagi."

Mereka nampak ragu, namun tetap mengikuti ku dari belakang, dasar anak anak.

Aku kembali duduk, dan mereka mengeliliku, sepertinya mereka punya banyak pertanyaan, begitu pun aku yang tak sabar mendengar kisah ajal mereka.

"Namaku Coraline, siapa nama kalian?."

"Richard." kata hantu anak lelaki yang tak berhidung.

"Okav." kata hantu anak perempuan yang separuh wajahnya membusuk.

"Jeremy." kata hantu anak lelaki yang perutnya berlubang, mungkin salah satu organ dalam nya telah diambil.

"Jason." kata hantu anak lelaki yang tak punya mata kanan.

"Terry." kata hantu perempuan berjaket merah, wajahnya tertutup tudung jaketnya, dan dia mengambang.

Mereka semua bertukar cerita.

* Agnesia :  disiksa ayah tiri nya sampai mati.
*Richard : dipotong hidung nya oleh paman nya karna pilek yang tak kunjung sembuh.
*Okav :  tewas kecelakaan
*Jeremy : diculik,diambil usus nya oleh pria kanibal, lalu dibunuh.
*Jason : diburu tetangganya yang psikopat.
*Terry : dibunuh keluarganya karna ketahuan punya kekuatan gaib.

Jujur, aku sangat terkesan dengan mereka yang masih belia, tapi sudah menghadapi kematian yang amat menyakitkan. Mereka tetap tegar, menjalani kehidupan hantu nya yang sangat berbeda dengan kehidupan manusia.

Ini yang amat aku suka dari para arwah yang sudah tak bernyawa. Mereka takkan lupa keluarga nya, apa yang menimpa nya, dan apa yang digariskan untuknya.

CoralineOù les histoires vivent. Découvrez maintenant