P2

270K 12.7K 147
                                    

Hari pernikahan tiba, mereka hanya memberi persiapan dua puluh hari setelah kunjungan keluarga Rico. Tampak jelas belum siap dari Mysha maupun Rico, mereka terpaksa harus tetap tersenyum kepada tamu undangan yang hadir. Pernikahan itu dilakukan secara tertutup hanya ada keluarga, rekan kerja dan teman dekat saja, tamu undangan yang hadir memberikan ucapan dan do'a kepada pasangan pengantin baru itu. Mereka memaksa terus tersenyum sambil menahan perasaan masing-masing, entah apakah ada ikatan cinta atau tidak pada mereka. Konyol, mereka merasa seperti berperan di panggung dalam acara pernikahan permintaan dari orang tua.

Setelah melakukan acara pernikahan Rico dan Mysha menuju apartemen, apartemen hadiah dari orang tua mereka. Tiga hari yang lalu Rico dan Mysha sudah memilih apartemen itu dan mengisinya, Mysha menyukai apartemen yang tidak terlalu besar namun tetap terlihat mewah. Apartemen itu dirasa nyaman untuknya sedangkan Rico menyukai karena adanya balkon yang berhadapan dengan pemandangan kota.

Rico mengikuti Mysha yang masih mengenakan gaun panjangnya.

"Kenapa bocah ini tidak membantu ku, benar-benar tidak peka" batin Mysha kemudian menekan password dan pintu terbuka

Rico membuka suara, "Mandilah terlebih dahulu"

Mysha mengangguk kemudian menuju kamarnya, bukan! lebih tepatnya kamar mereka. Sebenarnya ada dua kamar disana, namun entah mengapa satu kamar lain kosong tanpa perabotan, hingga membuat keduanya terpaksa sekamar.

Beberapa menit kemudian Mysha selesai membersihkan badannya dan mencari Rico, Mysha melihat Rico duduk bersandar di sofa sambil memejamkan mata masih mengenakan kemeja putih. Rico tampak kelelahan setelah acara pernikahan itu, dia menghela napas panjang sambil memijit pelan pelipisnya.

Mysha berdeham membuat Rico membuka matanya, "Aku sudah selesai, giliran mu membersihkan badan" ucap Mysha

Rico berdiri dan berjalan melewati Mysha tanpa menjawab satu kata pun, Mysha menghela napas begitu kesal dengan sikapnya itu.

"Diabaikan" batin Mysha kemudian duduk di sofa dan menyalakan TV

Mysha asik tertawa dengan acara TV sampai tidak sadar Rico sudah selesai mandi dan memperhatikannya.

"Sudah malam, istirahatlah" ucap Rico mengagetkan Mysha

Mysha mendengus kesal karena masih ingin menonton TV, dia menuju kamar namun Rico tidak mengikutinya. Mysha membalikkan badan" Apa kau tidak istirahat?" tanya Mysha

Rico menatap Mysha, "Aku akan tidur di sofa" jawab Rico singkat

Mysha terkejut, " Oh" balasnya tak kalah singkat

"Sudah bisa ku tebak, dia benar-benar bocah" kata Mysha pelan

"Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Rico

"Tidak ada" balas Mysha lalu mempercepat langkahnya

Sesampai dikamar Mysha mengatai Rico dengan berbagai kalimat, dirinya kesal dengan Rico yang tidak mau seranjang dengannya. Meski Mysha sudah menebak tentang malam pertama, jelas Rico pasti tidak akan melakukanya. Benar, Mysha juga tidak terlalu berharap akan hal itu, meskipun sebenarnya penasaran.

"Dasar bocah, bagaimana mungkin aku akan hidup dengannya? Pasti aku berakhhir seperti bocah itu di apartemen. Bagaimana bisa aku mengajaknya bermain ranjang?" batin Mysha

*

Hari ini Mysha masih menikmati masa cuti nya, begitupun dengan Rico. Biasanya Mysha akan bangun siang, namun saat ini dirinya hidup dengan bocah baru membuatnya terpaksa harus bangun lebih pagi. Mysha selesai mandi dan keluar dari kamar hanya mengenakan kaos dan hotpants nya saja untuk bersantai, karena hari ini dia pasti hanya akan berakhir diapartemen, mustahil Rico mengajaknya untuk pergi keluar.

Bocah Seksi itu, Suamiku! [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang