Mysha mendapati Rico yang masih tidur di sofa dan pandangannya tertuju pada perut Rico karena kaos yang dia kenakan sedikit tertarik ke atas. Bukan kebiasaan Rico bangun siang, dia selalu rajin bangun pagi, hanya saja dia kelelahan setelah acara kemarin ditambah masa cuti yang sia-sia tidak dia manfaatkan.

Mysha menelan ludah, " OMG! seksi sekali tubuhnya. Ingin sekali aku menerjang dan menyentuh setiap inchi tubuh itu" batin Mysha dalam lamunannya kemudian menyadarkan dirinya

"Tidak, dia bocah yang belum akrab denganku, pasti dia akan marah jika aku melakukan itu" kata Mysha pelan

Mysha membangunkan Rico dengan menggoyangkan lengannya, keras itulah yang dirasakan Mysha saat menyentuh lengan Rico dan sukses membuat Mysha menelan ludah kembali

"Hei bangunlah, matahari mulai terik" ucap Mysha membangunkan Rico

Rico mengerjapkan matanya, "Jam berapa ini?" tanyanya pelan dengan suara khas bangun tidur dan lagi-lagi membuat Mysha menelan ludah

"Sial. Suara bangun tidurnya seksi sekali" gumam nya dalam hati, "Delapan "ucap Mysha kemudian memalingkan wajahnya yang mulai memerah

Rico berdiri kemudian meregangkan tubuhnya, mata Mysha lagi-lagi tergiur dengan perut Rico yang terekspos kembali, dan untuk kesekian kali Mysha menelan ludah kembali menahan keinginan dalam dirinya menerjang Rico.

" Damn! Apa dia sengaja menggodaku? Bagaimana bisa aku tergoda hanya dengan satu bagian" gumam nya dalam hati kembali

Mysha mencoba untuk tetap tenang dan menjauhkan pandangannya pada Rico, dia takut Rico akan menyinggungnya. Rico kemudian berjalan melewati Mysha menuju kamar.

Mysha menghembuskan napas lega, "Oh Tuhan pemandangan apa itu tadi? Sepagi ini? Kuatkan aku agar tidak tergoda" ucap Mysha pelan

Mysha akui, dia tergoda dengan tubuh Rico, meskipun Mysha sudah pernah melihat tubuh serupa dari mantan-mantan yang ingin menidurinya. Bagaimana dengan Rico? Mungkinkah dia mempunyai niat untuk memerawani Mysha? Entahlah, Mysha berfikir bocah itu tidak akan berani melakukannya atau tidak bisa.

Mysha duduk di sofa menonton acara TV pagi, kapan lagi dia bisa seperti ini, jika dia kerja shift siang pasti jam segini belum bangun dan jika shift pagi pasti sudah sibuk di Rumah Sakit. Mysha tersenyum gembira, dia begitu menikmati masa cutinya itu.

Ketika fokus dengan TV Mysha tidak memperhatikan Rico yang sudah sibuk di dapur, Rico merasa begitu lapar dan memutuskan membuat sarapan. Hingga aroma sedap tercium menusuk hidung Mysha, membuatnya menoleh dan melihat Rico didapur dengan mata melotot karena terkejut.

Mysha menelan ludah "Tuhan, katakan dia yang menggodaku. Kaos putih polos melekat di tubuhnya dan sukses mencetak dada bidang beserta dua nipple seksi disana, celana bola hitam menutupi pantat sekal yang begitu menggiurkan. Seksi, aku akui dia seksi" batin Mysha yang tanpa sadar sudah berjalan menuju dapur

"Kau melihat apa?" tanya Rico masih sibuk dengan masakannya

Mysha menggelengkan kepala, " Hmmm, aku pikir dirumah dan Mama yang sedang memasak" alasan Mysha menyembunyikan wajah yang memerah itu

"Duduklah ayo kita sarapan" ajak Rico

Rico tidak memandang ke arah Mysha ketika berbicara, dia hanya mengeluarkan kalimat singkat saja padanya. Memang mereka berdua belum mengenal satu sama lain dan enggan untuk memulai obrolan.

Mysha duduk dan terus menatap punggung lebar Rico.

"Kenapa dia harus berumur 24 tahun?" batin Mysha

Hari ini Rico membuat sarapan sosis panggang, telur mata sapi dan mashedpotato. Mysha tampak begitu menikmatinya, dia terus menyantap sarapan itu. Tidak ada obrolan sama sekali di meja, mereka tidak juga saling menatap dan sibuk dengan piring masing-masing.

Selesai sarapan Mysha menuju sofa kembali dan bersantai karena kenyang dengan sarapan buatan Rico, sedangkan Rico sibuk membersihkan perabotan di dapur. Rico adalah orang yang suka bersih dan rapi, dia akan merasa terganggu apabila tak mendapatkan dua hal itu.

Mysha asik kembali dengan TV, dia tertawa melihat acara kartun pagi. Rico memilih menyibukkan diri dengan kegiatan bersih-bersih, dia terlihat membersihkan meja di ruang tamu sedang Mysha peka masih duduk di sofa tanpa memperhatikan Rico.

Mysha memandang Rico, "Ric" ucapnya

"Hmmmm" balas Rico

"Ric" ucap Mysha kembali

"Hmmmm"

Mysha mendengus kesal karena Rico tak menatap dirinya, akhirnya Mysha mendekatkan wajahnya ke Rico yang sibuk memberisihkan kaki meja.

"Rico" tegas Mysha dan membuat Rico terkejut lalu menoleh pada Mysha

"Ap.." ucap Rico belum selesai karena mendapati wajah Mysha berada di depan wajahnya, Rico reflek menjauhkan dirinya

"Kenapa kau begitu terkejut, reaksimu berlebihan sekali" ejek Mysha, dia tersenyum licik, "Apa kau tak pernah dipandang wanita cantik sedekat itu"

"Apa yang akan dia rencanakan? " batin Rico

Rico sedikit terkejut dengan pertanyaan Mysha kemudian menghela napas, " Karena kau berteriak di dekat telingaku" sangkal Rico

Mysha mendengus kesal, "Alasan"

Rico kemudian berdiri menuju kedapur mengambil air minum.

"Dasar bocah" gumam Mysha yang terdengar oleh Rico

"Aku mendengarnya" balas Rico

"Syukurlah" timpal Mysha tanpa ada jawaban lagi dari Rico

Benar apa yang dipikirkan Mysha, hari ini dia berakhir di apartemen saja. Hingga hari berganti gelap, Mysha merasa lapar dan mencari Rico. Dia menemukan Rico duduk disofa balkon sibuk dengan tab di tangannya. Mysha tidak ingin mengganggu Rico dan memutuskan untuk memasak. Untuk hal satu ini Mysha menguasainya karena sering membantu Mamanya di dapur, dia berani berduel dengan Rico untuk urusan memasak. Karena tidak banyak bahan yang ada dikulkas dan melihat nasi yang tersisa, akhirnya Mysha memasak nasi goreng.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Rico mengagetkan Mysha

Mysha memutar bola matanya, "Kau bisa melihat sendiri bukan aku sedang apa?"

Rico tidak menjawab lalu mengambil segelas air dan duduk dimeja makan.

"Makanlah, jika kau tak suka kau bisa membuangnya" ucap Mysha sedikit kesal karena Rico tak memperhatikannya seharian ini

Rico menyantap masakan Mysha, "Lumayan" batin Rico terus menyantap makan malam buatan Mysha

Makan malam kali ini masih tanpa obrolan, hanya ada suara sendok yang bergesekan dengan piring yang menemani mereka.

Mysha membuka suara, "Jika sudah selesai letakkan di wastafel, aku akan mencucinya" ucap Mysha dan dibalas anggukan oleh Rico

Mysha sibuk dengan cucian piringnya didapur, sedang Rico memilih menonton TV. Kesempatan baginya untuk menguasai TV, karena seharian Mysha yang menguasainya. Rico sesekali melirik ke arah Mysha, muncul perasaan ingin tahu untuk lebih mengenal Mysha namun tertahan oleh ego.

"Aku akan tidur" ucap Mysha setelah selesai mencuci kemudian berjalan menuju kamar

Rico ingin mengatakan sesuatu namun mendapati Mysha yang sudah berjalan menuju kamar membuka pintu dan masuk.

"Apa aku mengabaikannya?Aku hanya belum terbiasa hidup seperti ini bersama dengannya" batin Rico

Bocah Seksi itu, Suamiku! [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang