Part 20

111 2 0
                                    


"VANKAAAA."

teriak Helda, mama Vanka.

"Vanka."

"udah mah, biar Dito yang bangunin keatas."

Helda menghela napas lalu mengangguk.

"suruh cepet-cepet mandi takut kalian kesiangan."

Dito mengangguk lalu berlari keatas.

"woy jubaedah bangun."

Masih tak ada respon. Vanka hanya menggeliat lalu kembali tidur.

"kebo banget sih." Dito menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"VANKAAA REVANN DI SINIIIIII."

Seketika Vanka langsung refleks bangun dan...

brukk

"Hahaha." tawa Dito pecah melihat adiknya tersungkur di lantai.

Vanka meringis kesakitan karena jidatnya yang terkena kaki meja.

"aaw sakit." teriak Vanka sambil menahan sakit.

Dito yang melihat Vanka kesakitan menghentikan tawanya dan berubah menjadi panik.

"kamu enggak apa apa, Van?" tanya Dito khawatir.

"sakit tau enggak sih. Tanggung jawab gamau tau. aaaaaaa jidat aku luka." teriak Vanka histeris.

Dito hanya mendengus kesal, lebay sekali pikirnya.

"bawel nanti di obatin. cepetan mandi!"

Vanka hanya membuang muka lalu berjalan kearah kamar mandi dengan bibir yang dikerucutkan.

Dito menggelengkan kepala lalu melangkahkan kakinya keluar kamar.

"kalian kenapa si sekali aja enggak bikin keributan." Ujar Helda sambil menghidangkan makanan.

Dito hanya menanggapinya dengan tertawa kecil.

"mamaaaaa." teriak Vanka membuat telinga pendengarnya sakit seketika.

"ini lagi ngapain teriak teriak." ujar Deni, Papa Vanka.

"mama, liat jidat aku luka, cepetan marahin kak Dito."

"manja, tukang ngadu." ujar Dito mendengus kesal.

"ihhh, mama liat tuh kak Dito ngeselin." Vanka mengerecutkan bibirnya dengan sebal dan melayangkan tatapan tajam ke arah Dito.

 "jangan teriak teriak Vanka, sini di obatin." Vanka mengangguk lalu menghampiri mamanya yang sedang mengambil kotak obat.

"abis ini sarapan."

"nanti aja mah makan di sekolah, udah telat." ujar Vanka

Setelah di obati, Vanka berlari dan menarik lengan Dito dengan terburu-buru.

"bentar woy belum minum susu."

"bawel udah telat."

Dito menjitak kepala Vanka karena kesal dengan tingkah lakunya.

"belum salaman sama papa mama."

Vanka hanya menyengir kuda lalu balik lagi ke dalam dan bersalaman dengan Helda dan Deni.

"berangkat dulu Assamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati."


*******

Hari ini SMA Mandala mengadakan sparing basket antar sekolah. SMA Mandala akan menghadapi SMA Wijaya, rival abadi dalam bidang apapun. Sekolah pun mendadak ramai karena di hadiri murid dari lawan yang ingin menonton pertandingan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 16, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Only youWhere stories live. Discover now