Part 18

70 2 1
                                    

Vanka berjalan dengan mata terpejam lalu membuka matanya lagi dan sesekali menghela napas. Ia bertekad menghindari cowok yang bernama Revan. Ya, Revan yang membuat hatinya jungkir balik. Karena pengakuannya kemarin, membuatnya malu setengah mati. Bagaimana bisa ia berbicara dengan gampangnya tentang rasa sukanya, nyari mati pikirnya.

Ia terus berjalan melewati para murid yang sibuk masing-masing dan berharap tidak ada cowok itu di sekitarnya. Vanka tidak mau melirik kiri kanan, pandangannya terus lurus ke depan.

Setelah sampai depan pintu kelas, Vanka menghembuskan napas lega dan langsung berlarian menuju tempat duduknya.

"kenapa larian gitu?" tanya Riska heran.

Vanka meletakkan tas nya di atas meja dan duduk dengan cepat lalu menatap Riska dengan puppy eyes "Ris gue lupa ngerjain tugas, gue liat sih." ujar Vanka memohon.

"lo sanggup nyalinnya? ini banyak banget bentar lagi bel masuk."

"setidaknya enggak kosong banget buku gue."

Riska mengambil bukunya dan memberikannya pada Vanka "nih salin. Cepetan keburu bu Sri masuk."

Vanka pun mengangguk dan langsung buru-buru menyalin jawaban tugas Riska.

"Assamualaikum."

"Waalaikumsalam bu." ujar seisi kelas dengan kompak.

"ah gimana ini baru juga nulis, belum nyampe seperempat." ujar Vanka panik.

"lagian bukannya ngerjain, di hukum baru tau rasa lo."

"makin bikin gue panik aja lo, bukannya nenangin." timpal Vanka membuat Riska tertawa pelan.

Tidak...Tidak, Vanka kalut mendengar perintah Bu Sri sekarang.

"tugas yang saya kasih kemarin kumpulkan ke depan sekarang." ujar sang guru mengintruksi.

Riska menarik buku yang di pegang Vanka, takut ketinggalan mengumpulkan tugas.

"Ris bentar doang dikit lagi, jangan di kumpulin dulu."

"Van yang lain udah pada ngumpulin tinggal gue doang yang belum sama lo." ujar Riska tak kalah paniknya.

"bentar lagi beneran."

"VANKAAA." Teriak sang guru setelah mendengar suara gaduh riska dan Vanka.

"eh iyaaaa bu." ujar Vanka gelagapan.

"nyalin jawaban temen? enggak ngerjain tugas kamu?

"i...ya bu saya lupa."

"keluar sekarang juga, jangan ikut pelajaran saya hari ini."

"yah bu saya beneran lupa jangan keluar dong bu. " ujar Vanka memohon.

"keluar Vanka se.ka.rang"

Vanka pun menghela napas dan akhirnya beranjak dari tempat duduk berjalan keluar kelas dengan lesu.

"apes banget. Dasar guru tak berkemanusiaan" batinnya


*****


"sial parah. Gue kaya orang gila bolak balik enggak jelas."

Riska, Sella dan Fira hanya tertawa mendengarkan ocehan temannya itu.

"Makannya jangan banyak gaya sok nggak ngerjain tugas." Ujar Fira di sela tawanya yang tak kunjung berhenti.

"Namanya juga lupa."

"yaudahlah ya jangan ngoceh terus mending mesen makanan, laper gue belum sarapan." ucap Sella.

Mereka pun mengangguk dan mulai memesan makanan.

Only youNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ