*

Rico Aldric Wijaya, pria dengan postur tubuh tinggi putih proporsional, muda dengan usia yang baru menginjak 24 tahun dan berprofesi sebagai polisi. Dia orang yang gigih dan terlalu fokus pada pekerjaan saja, hingga banyak prestasi sering dia raih membuatnya mendapat promosi kenaikan jabatan, itulah impiannya. Rico belum pernah menjalin hubungan dengan wanita karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, padahal banyak sekali wanita yang selalu menggodanya, mulai dari rekan kerja hingga mereka yang bertemu Rico ketika tugas di lapangan. Dia sedikit terganggu dengan permintaan Mama dan Papa, yaitu menikah. Mengingat Rico masih ingin fokus bekerja dan belum merencanakan untuk hal berbau rumah tangga, jodoh baginya bisa diatur nanti tanpa harus dipaksa oleh orang tuanya.

"Kamu ingat, masih berhutang dengan Papa?" tanya Adli Papa Rico

Rico menghentikan aktivitas makan malamnya, "Tentu" jawabnya singkat

Adli tersenyum gembira, "Papa ingin kamu menikah dengan anak Om Agam" ucapnya yang sukses membuat Rico terkejut

Rico meletakkan sendok ditangannya ke piring, "Apa ini tidak terlalu cepat?" tanya Rico masih tetap tenang

"Ric, kamu tahu Om Agam kan? Teman Papa dari kecil, keluarganya sangat baik dengan Papa hingga Papa bisa sampai sukses seperti ini" jelas Adli

Rico membuang napas, "Apa Papa memanfaatkanku untuk menebusnya?"

Adli tersenyum, "Mungkin, dan Papa juga pernah berjanji dengan Om Agam akan menikahkan anak kami kelak" jelas Adli membuat Ana Mama Rico ikut tersenyum, "Dia sangat cantik Ric, Mama sering bertemu dengannya saat berkunjung kesana" tambah Ana

Rico tidak bisa menolak permintaan dari Papa dan Mamanya meskipun dia ingin sekali menolak, tapi Rico mengingat ini pertama kalinya Papa meminta sesuatu padanya dan tidak mungkin dia menolak.

"Besok kita akan berkunjung dan membicarakan semuanya" jelas Adli dengan Rico yang hanya diam pasrah dimeja menyantap kembali makanannya

"Besok?" batin Rico terkejut

*

Paginya saat sarapan Agam membahas kembali seputar pernikahan, dia mulai membuka suara, "Kamu akan Papa nikahkan dengan anak Om Adli, namanya Rico" ucapnya sambil menyantap sarapan

"Rico anaknya baik Mys, dia sangat tampan. Menantu idaman pokoknya" imbuh Lista meyakinkan Mysha sambil tersenyum

Mysha pasrah dengan keputusan orang tuanya, "Baik Pa, Ma" jawabnya pelan

"Malam ini mereka akan berkunjung dan membahas semuanya" ucap Agam hingga membuat Mysha terkejut, dia tak menjawab dan hanya mengangguk menerima keputusan orang tuanya.

"Aku sangat bodoh hingga berakhir seperti ini, sungguh hari yang buruk karena aku kedapatan pulang larut setelah bermain, ditambah Papa berencana menikahkan ku dengan seorang yang belum ku kenal sama sekali. Tuhan ini tidak adil, kenapa ini terjadi dalam hidupku? Aku belum siap, aku tak bisa membayangkan nasibku kedepan setelah menikah, mungkin aku hanya akan berakhir di rumah hidup dengannya hingga membusuk" batin Mysha dengan lamunan gilanya

"Buruan dimakan sarapannya, malah melamun" gumam Lista membuyarkan lamunan Mysha

Mysha mencoba tersenyum, "Iya Ma"

*

Malamnya Rico sekeluarga berkunjung dan disambut hangat oleh Agam dan Lista didepan rumah.

"Wah kalian sudah datang" sambut Lista kemudian memeluk Ana

"Ayo masuk" ajak Agam mempersilakan mereka masuk

Rico menunduk mengucapkan salam kepada orang tua Mysha

"Wah Rico, kamu semakin tampan saja" puji Lista

Rico tersenyum, " Terima kasih banyak Tante"

Agam dan Lista langsung mengajak mereka ke meja makan, karena salah satu acara adalah makan malam bersama sebelum nanti membicarakan masalah inti, yaitu rencana pernikahan.

"Mysha keluarlah nak, Om Adli dan Tante Ana sudah datang" teriak Lista

Mysha kemudian turun dari lantai dua, dia hanya mengenakan dress biru tertutup diatas lutut. Mysha kemudian sedikit menundukkan kepala memberikan salam kepada orang tua Rico.

"Selamat malam Om, Tante" ucapnya kemudian duduk

Mysha sempat melirik seorang pria paling ujung, dan beranggapan pasti dia Rico, karena kursi yang kosong hanya ujung, mau tidak mau Mysha duduk berhadapan dengan Rico yang menyambutnya dengan senyum kecil, Mysha membalasnya dengan senyum yang terlihat dia paksa.

"Mysha" ucapnya mengulurkan tangannya kedepan Rico.

Rico langsung menjawab "Rico"

" Sial ganteng juga ini orang, suaranya laki banget lagi" gumam Mysha dalam hati

"Ric, ini Om Agam dan Tante Lista" jelas Ana pada Rico, kemudian dia tersenyum dan sedikit menundukkan kepala kepada orang tua Mysha

Suasana makan malam begitu hening karena mereka sibuk menyantap makanan masing-masing, hanya ada suara dentingan dari sendok yang bertemu dengan piring saja diruangan itu. Setelah makan malam mereka pindah ke ruang tamu untuk mengobrol, Mysha menghela napas menyiapkan dirinya, begitupun Rico yang masih terlihat tenang dan juga diam.

"Jadi kedatangan kami kesini untuk mengenalkan anak kami yaitu Rico kepada Mysha" jelas Adli

"Mysha ini Rico yang Papa ceritakan, dia anak Om Adli dan Tante Ana" jelas Agam, "Kamu harus tahu jika Rico ini bekerja sebagai polisi" tambah Agam

Mysha sedikit terkejut saat mendengar profesi Rico, dia tak percaya dan terus menatapnya hingga membuat Rico terusik dan membalas menatap Mysha.

"Pantas dia sopan banget, ternyata polisi. Boleh juga" kata Mysha dalam hati

"Bagaimana Mys, Rico sangat tampan bukan seperti kata Mama?" timpal Lista

Semua tertawa, hanya Rico saja yang tersenyum kecil karena merasa malu.

"Aku akui dia lebih tampan dari mantan-mantanku" batin Mysha kembali

"Rico lebih muda empat tahun darimu, tapi Tante yakin kalian tetap berjodoh" jelas Ana membuat Mysha dan Rico sama-sama terkejut.

"Empat tahun lebih tua dariku? Tidak! dia pasti banyak mengatur" batin Rico

"What? Empat tahun lebih muda. Dia ternyata bocah, aku akan berakhir sebagai pengasuhnya" gumam Mysha dalam hati

Mysha dan Rico hanya bisa pasrah mendengar pembicaraan orang tua mereka yang sedang mengatur prosesi pernikahannya nanti. Mereka bahkan tidak mengeluarkan satu kata penolakan, hanya menyunggingkan senyum dan anggukan menjawab semua permintaan orang tua mereka.

Ponsel Rico bergetar, membuatnya segera meraih disaku dan izin keluar untuk menjawab. Mysha tersenyum juga meminta izin untuk keluar, dia bertujuan untuk mengikuti Rico dan mengobrol dengannya.

Mysha memperhatikan Rico yang berdiri didekat taman depan rumah sambil menjawab telepon dari seseorang, dia sabar menunggu hingga Rico menyelesaikan teleponnya.

"Ada apa?" tanya Rico kebingungan karena Mysha memperhatikannya

"Kamu hanya diam tanpa penolakan, kamu yakin sudah siap menikah?" tanya Mysha meragukan Rico

Rico menelan ludah, "Mau gimana lagi, kau juga hanya pasrah bukan?" balik tanya Rico membuat Mysha gelagapan

"Aku mengikutimu saja karena kau hanya diam" alasan Mysha membuat Rico tertawa

Mysha merasa kesal, "Awas jika nanti kau menusahkanku, dasar bocah" gumam Mysha mengancam Rico

Rico terkejut tak percaya dengan ucapan Mysha, "Apa kau bilang? Bocah?" tanya Rico memastikan, "Aku yang seharusnya mengancam, jangan banyak mengaturku" lanjut Rico

Mysha mengepalkan tangannya, "Kalau karena tidak terpaksa, aku tidak sudi menikah dengan bocah sepertimu" geram Mysha

"Siapa juga yang mau menikah dengan tante-tante" balas Rico membuat Mysha naik darah

"Apa yang sedang kalian lakukan diluar, ayo masuk"teriak Lista membuat Mysha mengurungkan niat untuk memukul Rico

Bocah Seksi itu, Suamiku! [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang