Chapter Fourteen

2.3K 163 20
                                    

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

"Jika kau ingin melampiaskan hasratmu maka lakukanlah padanya. Sialan."

"Apa kau berpikir aku menyentuh mu karena hal itu?"

"Lalu apa lagi berengsek? Aku bukanlah orang bisa kau perlakukan seperti itu."

"Bagaimana kalau aku menyukaimu?"

.
.
.

Jam sudah menunjukkan 11:00 tengah malam. Dan Sohyun baru pulang dari apartemen Jisoo.

Tidak, sebenarnya ia sudah pulang beberapa jam yang lalu hanya saja, Joohyun memintanya untuk menemainya pergi kesebuah bar untuk minum-minum. Dan Sohyun tidak bisa menolak meski ia tidak ikut minum alcohol untuk menemani Joohyun.

Meski menghabiskan waktu beberapa jam bersama dengan Joohyun, Sohyun sama sekali tidak tahu apa masalah wanita itu. Joohyun tetap diam dan terus meminum alkoholnya, padahal setahu Sohyun. Beberapa jam yang lalu Joohyun masih bersikap baik dan ceria.

Namun, semenjak mereka pulang. Joohyun terlihat aneh, dia lebih banyak diam.

Sohyun menghela nafas dalam.

Apapun yang dirasakan Joohyun itu adalah urusan wanita itu. Sohyun tidak bisa berbuat lebih jauh. Dan ia bukanlah orang yang suka ikut campur dengan masalah orang lain, masalahnya saja sudah berat untuk apa ikut campur dengan masalah orang yang hanya akan menambah beban masalahnya.

Langkah kaki Sohyun terhenti ketika melihat sosok Seungcheol dengan balutan piyama sutra hitam ditubuhnya duduk disofa dengan machbook di atas pangkuannya. Merasa diperhatikan Seungcheol menengok kemudian tersenyum menatap Sohyun,

"Kau sudah pulang?"

Sohyun menganggukan kepalanya, dan mendekati Seungcheol. "Kenapa belum tidur?"

Seungcheol menggelengkan kepalanya. "Aku harus menyelesaikan ini" ucapnya memfokuskan kembali pandangannya pada layar machbook yang masih menyala memperlihatkan garis lurus dan melengkung.

Sohyun menyenderkan kepalanya di pundak Seungcheol dengan manja, matanya mengikuti arah pandanga Seungcheol. Ia sama sekali tidak mengerti dengan gambaran yang ada di layar machbook Seungcheol.

"Kau mau membuat desain perhiasan lagi?"

"Tidak, aku tidak akan mendesain perhiasan lagi"

"Wae?"

Seungcheol tersenyum, ia sama sekali tidak menengok menatap Sohyun yang masih menyender menatapnya dengan tatapan bingung. "Nanti akan kuberitahu kepadamu"

Sohyun memanyukan bibirnya imut, matanya kembali mengamati machbook Seungcheol, mencoba mengetahui arti dari tulisan di Microsoft word itu. Kepalanya tiba-tiba menjadi sakit melihat machbook Seungcheol, merasa sangat bingung. ia memalingkan matanya menatap paper bag yang dibawanya dari tadi.

Heartbeat || [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang