part 23

1.1K 47 11
                                    

Kamu tau apa yang lebih sulit dari merelakan? yaitu mempertahankan.

Kata-kata itu terus terlintas dipikiran Zaza saat ini, kenapa bisa ia melepaskan begitu saja lelaki yang sangat ia cintai dan yang selama ini ia pertahankan. Menyesal? tentu, menangis? Untuk apa juga. Zaza hanya termenung memandangi jendela kamarnya disambut dengan rintikan hujan, ya pas sekali dengan keadaan hatinya saat ini, hancur dan tak tau harus berbuat apa. Karena kini sahabat yang ia anggap baik dan pantas disebut sahabat ternyata sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Tapi apakah Rangga pantas disebut laki-laki yang baik? ia sudah menduakan Zaza dengan sahabat Zaza sendiri. Zaza tau memang lelaki hanya bisa membuat kata-kata manis lalu tidak menunjukan kata tersebut tapi malah sebaliknya, karena itu Zaza selalu bersifat agresif kepada laki-laki. Dan Zaza kini merasakan sakitnya mencintai orang yang bermain dibelakangnya, bayangkan saja jika kamu yang sedang jatuh cinta lalu orang yang kamu cintai justru menyakiti kamu. Ya, rasanya seperti hatimu ditusuk jarum beribu kali mungkin?

ZAZA'S POV

"Apa aku harus hubungi Rangga duluan?" tiba-tiba terlintas dibenaknya, tapi dengan segera Zaza membuang jauh-jauh pikiran itu, buat apa ia menghubungi lelaki brengsek yang sudah menyakiti perasaannya.

Tiba-tiba Ponsel Zaza berdering, Farry rupanya.
"Halo" sapa orang dibalik layar tersebut.
"Ya halo ada apa far?" jawab Zaza tanpa basa basi.
"Are u okay?"
"Ya, i'm okay"
"Gue udah jarang liat lo masuk sekolah Za, lo kenapa?"
"Gak apa apa" jawab Zaza singkat karena ia tidak ingin dijadikan gossip disekolahnya.
"Ayo lah cerita aja, gue cuma mau ngebantu lo"
'Haha ngebantu? apa yang bisa lo bantu far, ini urusan gue' pikir Zaza dalam benaknya
"Tapi gue beneran gak apa apa Far" jawab Zaza ambigu.
"Its okay kalo lo gak mau cerita sekarang, tapi lo harus cepet masuk ya karna lo udah ketinggalan banyak materi pelajaran. dan by the way gue udah fotokopi catetan gue buat lo belajar"
Zaza heran kenapa bisa Farry tiba-tiba care dengannya, tak biasanya.
"Um, makasih ya Far. Udah dulu ya gue mau istirahat" Ucap Zaza sembari mematikan ponselnya.


Zaza berbaring di kasur king size nya. Air matanya sudah kering, oke itu bukanlah hal yang terlalu penting. Bukan menyesal lagi namanya, Zaza sudah tidak peduli siapa Rangga atau perasaannya. Ya, anggap saja mereka tidak pernah mengenal satu sama lain.

"Zey? Ini kakak, keluar dong" suara Kak Rio muncul dari balik pintu. Hey, kakaknya kembali, bukankah itu hal yang membahagiakan?

"Kak, masuk aja, Zey nggak ngunci pintunya" jawab Zaza. Gagang knop pintu bergerak, dan dilihatnya Kak Rio dengan jaket denim.

Kak Rio duduk dipinggir kasur Zaza, membelai rambut adiknya dengan penuh kasih sayang. Bad Boy yang sekarang didepan Zaza berubah menjadi laki-laki kalem, penuh pengertian.

"Kakak tanya, Zey. Kenapa kamu bisa masuk rumah sakit?" Tanya Kak Rio dengan penuh rasa penasaran.

"Hah? Kakak tau dari mana?" Tanya Zaza dan segera bangkit dari posisinya.

"Sekalipun kakak sering pergi malem, kakak tau kamu kenapa-napa. Disini masih ada bibi. Jujur sama kakak, Zey. Kakak gamau kamu sakit, apalagi disakitin. Kakak ini mau ngelindungin kamu, cerita Zey, cerita sama kakak. Kakak janji bakal terus ada disamping kamu, ngejagain kamu" lanjut Kak Rio dengan senyuman khasnya, lalu merangkul adiknya.

"Zey kecapekan kak, jangan khawatirin Zey berlebihan. Asal kakak selalu ada disamping aku, Zey gabakal ngedrop lagi kayak sekarang" jawab Zaza dengan senyuman banyak arti.

"Kamu serius?"
"Iya kak"
"Oke kalo kamu nggak mau cerita, nggak masalah" jawab Kak Rio pasrah. Dengan cepat tangannya memeluk adik manisnya. Ia tekankan, Zaza terlalu lemah untuk disakiti. Maka dari itu, siapapun yang menyentuh Zaza akan berurusan dengan yang satu ini.

"Kakak keluar dulu ya, mau beli makanan. Bibi nggak masak. 10 menit aja oke?" Kak Rio memastikan, dan Zaza menangguk dengan pasti.

Kakaknya keluar, lalu kembalilah Zaza yang lemah. Tengkurap lalu menangis sepelan mungkin. Ini akan lebih baik daripada mengucapkan sumpah serapah kepada Rangga.

5 menit setelah meminum obat-obatan penenang, Zaza sudah berada di alam bawah sadarnya.

author note;
halo halo maafin gue ga update hampir 2 bulanan? atau lebih? maafin ya wkwk. oke selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

an Abnormal Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang