Trouble Love -29-

15.9K 1K 37
                                    

"Nggak periksa aja, Dri? Ayah lihat daritadi kamu mual-mual." Ujar Ayahnya ketika mereka sedang istirahat siang di dalam ruang istirahat.

Andriani yang mencoba memasukan satu sendok nasi rawon yang dia beli hanya mampu menggelengkan kepalanya. "Andri mungkin kecapekan, Ayah. Akhir-akhir ini Arkana pulang malam dan Andri nunggu dia pulang."

Ayahnya tersenyum mendengar jawaban dari sang putri.

"Kamu juga harus jaga kesehatan, Dri, kalau kamu sakit juga siapa yang ngurus suami kamu nanti."

"Iya, Ayah."

"Kamu pulang ya? Nanti biar diantar Malik, lagian Ayah juga udah ada yang bantu."

Andriani mengangguk, memang dia juga merasa harus pulang. Kepalanya terasa pusing dan mual yang selalu dia rasakan, apalagi jika mencium bau menyengat. Andriani tidak menyukainya.

Akhirnya Andriani pulang diantar oleh Malik tentu saja. Di dalam mobil, Malik merasa bahwa kakaknya ini sangat cerewet.

"Mal, kok bau sih mobilnya? Nggak kamu bersihin ya?" Ini salah satu contohnya, sesibuk apapun Malik, pria itu mengedepankan kebersihan diatas segalanya.

"Idih! Nggak ya, Kak. Harum gini, pewanginya juga barusan aku ganti dua hari lalu." Tunjuknya pada pewangi mobil yang tertempel pada AC mobil.

Andriani mencoba untuk mencium wangi dari pewangi itu, "Kamu ganti ya wanginya? Kok nggak enak gini!"

Malik mencoba sabar, "Sama kak, aku nggak suka wangi bunga-bungaan. Ini aku kasih wangi citrus biar seger. Kan biasanya juga dulu kakak yang beliin."

"Tapi ini beda, Mal. Nggak wangi dan aneh."

"Hidung kakak yang aneh! Udah jangan komen terus, pusing aku dengernya." Tutup Malik simbari berkonsentrasi pada jalanan.

**

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam dan Arkana belum juga datang. Seperti biasa, Andriani akan menunggu Arkana pulang dengan menonton acara televisi di saat malam, terlebih wanita itu melihat acara yang disiarkan di stasiun televisi milik suaminya.

Pikiran Andriani melayang, aneh juga rasanya dari awal pertemuan mereka, Andriani merasa tidak nyaman dengan Arkana dan sekarang mereka terlah menjadi suami-istri bahkan dirinya rela menunggu Arkana setiap malam hanya untuk melihat wajah suaminya itu.

Tapi malam ini Andriani merasa lelah, dia mengantuk dan tanpa sadari wanita itu tidur dia atas sofa di depan televisi.

Ketika Arkana pulang dan melihat istrinya tertidur di sofa, pria itu tersenyum. Ini program tahunan dan tahun ini berbeda, jika dulu dia bahkan tidak pulang dan akan menginap untuk beberapa hari tapi tahun ini tidak. Rasanya dia ingin segera pulang dan melihat wajah istrinya.

Perlahan Arkana mendekat, dia membungkukkan tubuhnya ketika pria itu sudah berada di hadapan istrinya. Senyumnya mengembang, wajahnya memang tidak secantik teman kencan Arkana dulu, tetapi wajah ini yang mampu membuatnya rindu.

"Baru pulang?" gumam Andriani dengan mata yang masih tertutup.

Arkana tersenyum dan kemudian mencium bibir istrinya, "Iya, Sayang. Aku baru pulang. Mau aku gendong ke kamar, Andriani?"

Dengan mata yang masih tertutup Andriani menggelengkan kepalanya, "Nggak, kamu bau. Aku nggak suka."

"Hah?" Arkana melongo. Dia mencoba mencium aroma tubuhnya sendiri, tidak ada yang aneh, parfumnya masih beraroma segar walau seharian dia memakainya. "Sebau itu?"

Andriani mengangguk kembali tetapi belum juga membuka matanya.

"Jauh-jauh, Ar, kamu bau banget aku nggak suka." Rasa itu kembali datang, perut Andriani terasa mual dan ia hendak mengeluarkan. Dengan segera dia bangun dan langsung berlari menuju kamar mandi.

Trouble Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang