Trouble Love -7-

15.4K 1.1K 21
                                    

Vote! Comment! WAJIB!
HAPPY READING 

**

Andriani menghempaskan tubuhnya di atas kasur setelah di masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan Arkana yang entah pria itu sudah pulang atau tidak yang jelas Andriani tidak mau tau untuk saat ini.

Dia benar-benar tidak suka dengan sikap Arkana tadi dan entah kenapa wanita itu merasakan sakit hati karena ini hanya pura-pura.

Entahlah, dia benci dengan perasaannya saat ini. lebih baik dia tidur dan tidak memikirkan masalah tadi, jika Patricia bertanya tinggal jawab kalau Arkana berbohong. Itu sudah cukup.

Dan setelahnya Andriani menutup matanya untuk menuju ke alam mimpi di siang hari.

"Ibu—hari ini Andri bantu ibu masak ya?" Andriani kecil yang baru berusia sepuluh tahuh mendekat kearah ibunya yang sedang mengupas bawang untuk dibuat bumbu.

Ibunya yang cantik itu tersenyum menatap anak gadisnya yang sudah beranjak masuk di kelas 4 SD.

"Kamu mau bantu, Ibu? Bisa cuci bayam yang di mangkuk itu?" Andriani kecil mengangguk dan menruuti perintah ibunya.

"Harus ya bu di cuci?"

"Iya, Sayang. Biar bersih sebelum di masak."

Tangan kecil Andriani mulai mencuci bayam di bak cuci piring. Setelah selesai dia melakkan mangkuk bayam itu di depan ibunya.

"Selanjutnya apa lagi yang bisa Andri bantu, bu?" Gadis itu masih antusias untuk membantu ibunya memasak di hari Minggu pagi.

"Bisa ambilin ibu cobek?" Andriani mengangguk dan mengambilkan cobek untuk sang ibu.

Setelah memberikannya pada sang ibu, ibunya mulai mengulek bumbu ayam goreng, yaitu mrica, bawang, garam dan sedikit kunyit agar warnanya terlihat bagus.

"Kenapa harus di ulek, bu? Kenapa nggak di blender aja biar halus?" tanya Andriani kecil yang melihat lincah tangan ibunya mengulek bumbu-bumbu itu hingga halus.

"Enak di ulek, Dri, beda kalau di blender. Bumbunya akan terasa dan lebih nikmat." Jelas ibunya.

"Oh jadi gitu ya, bu. Sini Andri yang ulek bu..."

"Emang Andri bisa?"

"Harus bisa dong bu, biar besok kalau Andri sudah besar dan punya suami, Andri bisa masakin suami Andri yang enak-enak." Tawanya.

Ibunya menggeleng-gelengkan kepalanya dan ikut tertawa, "Kamu masih kecil kok malah mikir suami sih, Dri? Sekolah dulu sampai tinggi baru mikir suami ya?"

"Iya, Ibu..."

Andriani terbangun dengan nafas yang tersengal dan air mata yang mengalir. Mimpi dengan ibunya kembali datang setelah bertahun-tahun dia mencoba untuk melupakan sang ibu.

Ini tidak benar! Ini tidak boleh terjadi!

Wanita itu sudah meninggalkannya dan meninggalkan keluarganya hanya untuk kesenangan dirinya sendiri dan Andriani sangat-sangat membencinya.

Dering handphone Andriani terdengar, wanita itu segera mengambil handphone-nya yang berada di dalam tas tak jauh dari tempatnya.

Malik Calling..

"Ya, Mal..." jawabnya setelah menggeser tombol hijau di layar handphone-nya.

"Mbak! Kemarin, Mbak ketemu sama Ibu?" tanya Malik langsung dari seberang sana.

Trouble Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang