"Liburan ke Villa? Villa siapa?"

19 3 8
                                    

Hari ini adalah hari terakhir sekolah sebelum liburan akhir tahun yang sudah di depan mata.

Tampak dua orang gadis manis sedang duduk dengan malasnya di kantin sekolah, wajah mereka bisa dibilang tidak terlalu menyenangkan saat ini.

"Loe ada rencana liburan ke mana, Del?"

"Tauk! Bonyok bilang mau ke Singapore lagi, nyebelin kan?"

"Mending, gue malah gak kemana-mana."

"Masa tiap liburan ke Singapore aje! Dari zaman gue masih merangkak sampai gue udah segede gini!"

"Bonyok loe gak kreatif sich," Elsa ngakak jadinya, kasihan juga sama Adel, mau dia protes bagaimanapun sama orang tua nya, gak bakal didengar.

"Mereka bahagia aja, gue yang menderita, bosan asli gue," Adel mengeluh.

"WOI GAYS!!!" Sebuah teriakan nyaring dari arah lorong sekolah mengagetkan mereka, bukan hanya mereka tapi hampir seluruh penghuni kantin dan anak-anak yang nongkrong di lorong teesebut.

Seorang gadis mungil berlari dengan semangatnya menuju tempat Elsa dan Adel duduk sambil melambai-lambaikan tanganya dengan wajah ceria.

"Gue punya kejutan buat loe berdua!" teriaknya dengan nafas ngos-ngosan begitu sudah tiba di hadapan kedua sohib kentalnya.

"Atur nafas loe dulu!" geram Adel, sebel ngeliat tingkah Chassy, si gadis mungil yang emang kadang bikin ilfeel ini.

"Hehehehe..." dia terkekeh setelah nafasnya teratur, lalu duduk di samping Elsa. "Ayuk liburan bareng."

"Maksud loe?" Elsa memalingkan wajahnya menatap Chassy.

"Ayuk liburan ke Villa."

"Liburan ke Villa? Villa siapa?" Elsa dan Adel kompak seperti paduan suara.

"Villa keluarga gue donk!"

"Di mana?"

"Di puncak."

"Sejak kapan keluarga loe punya villa di puncak Chas?" tanya Elsa.

"Iya, gue juga baru dengar," Adel ikut bersuara.

"Baru sich, baru dua hari yang lalu bokap beli, dari pelelangan, harganya murah, jadi bokap iseng dech ikut-ikutan nawar, malah menang," Chassy cerita sambil senyum-senyum bangga.

"Ada penampakannya?" Elsa bertanya.

"Penampakan apa? gak ada lah, masa bokap beli villa hantu!"

"Bukan itu maksud gue!" kepala Chassy kena keplak oleh Elsa. "Foto villa nya neng!"

"Owh..." Chassy nyengir, Adel cekikikan, Elsa merengut jengkel. "Ada donk, bentar..." lalu Chassy meraih Handphone nya dan asyik membuka-buka, lalu kemudian memperlihatkan sebuah foto kepada kedua temannya.

"Ini nich foto villa nya..."

"Wow, daebak!" Elsa dan Adel berteriak berbarengan.

Chassy ketawa, "Sok Korea!" katanya.

"Kapan kita berangkat?" tanya Adel.

"Terserah, semakin cepat semakin baik."

"Naik apa ke sana?" itu suara Elsa.

"Nanti bisa diatur, kan bisa diantar sama supir keluarga gue."

"Besok bagaimana?" Adel menatap kedua temannya dengan mata berbinar-binar, dia senang bisa lepas dari orang tuanya yang lagi-lagi mengajak liburan ke Singapore, sekarang ada alasan buat dia untuk menolak ikut.

"Besok pagi?" Chassy mengusulkan.

"Tapi.... " si tukang tanya, Elsa, yang lebih memakai logika bersuara dengan ragu.

"Gak ada tapi-tapian, besok pagi kita berangkat! Kapan lagi gue bisa bebas dari liburan membosankan bonyok gue," suara Adel begitu bersemangat.

"Iya gue tau, tapi kan itu villa baru dibeli dua hari lalu sama bokapnya si lemot, gue yakin bokapnya aja belum tau wujud asli villa nya macam mana? belum lagi kalau kita buru-buru ke sana, yakin itu villa bersih? layak huni? ada yang tinggalin gak? ada tempat tidur gak? nanti pas sampe sana trus villa nya kosong melompong gimana?" Elsa bertutur panjang lebar memaparkan logika nya.

"Don't worry Els, bokap udah ke sana kemarin, cuma sebentar, soalnya pas lewat jadi mampir, tapi kata bokap gak masalah kalau ada yang mau ngabisin liburan ke sana, meski villa itu dibeli dengan harga murah, tapi villa nya terawat, ada tukang bersih-bersih sama tukang kebun yang ke sana setiap senin, rabu dan jumat. Pokoknya gak ada masalahlah," Chassy mencoba menyakinkan sahabatnya itu.

Elsa manggut-manggut, kalau memang bokap Chassy sudah mengecek duluan ke sana dan mengatakan tidak ada masalah, maka itu berarti memang tidak ada masalah.

Jangan tegang, ini tidak akan semenegangkan itu meski akan banyak adegan tegangnya.

Semoga tidak mengecewakan.

Mohon kritik dan sarannya, jangan pelit berkomentar dan bintangnya, demi kesejahteraan bersama, kau dan aku.

Kalau tidak mau berkomentar ataupun kasih bintang juga tak apa, saya mah bisa apa, yang penting bisa menulis dan berkarya 😂😅

YOU'RE DEAD IN LINEWhere stories live. Discover now