Part 26

4.6K 214 21
                                    

Yara masih tidak menyangka dapat bertemu secara langsung dengan laki-laki di hadapanya ini. Jujur saja, ia merasa sangat-sangat bahagia dapat bertatap muka secara langsung dengan Arya, tidak melalui video call seperti biasanya. saat ini Arya tengah menemani Yara di ruang rawat inapnya, ia sedang menggantikan kedua orang tua Yara yang saat ini sedang pulang ke rumah untuk mengambil segala keperluan Yara selama gadis itu di rawat di sini dan kebetulan sekali hari ini Arya sedang tidak ada jadwal praktik, tujunnya datang ke rumah sakit ini adalah untuk bertemu dengan dokter senior yang tadi sempat berbincang-bincang dengannya sebelum ia memutuskan untuk menolong Yara yang tak sengaja lewat di depannya tadi.

Kedua orang tua Yara pun sudah mengetahui bahwa Arya merupakan teman Yara, dan ia pun sudah menceritakan bagaimana awal mulanya Yara bisa kenal dengan Arya. Namun ia masih berhutang penjelasan kepada sahabatnya, Aul. Tentu saja ia tidak menceritakan siapa Arya sesungguhnya kepada kedua orang tuanya, ia menyebut Arya adalah temannya karena memang benar status hubungan mereka berdua saat ini adalah teman, namun tidak pada dulu kala.

Arya Dwi Wijaya, laki-laki yang kini tengah berprofesi sebagai dokter spesialis jantung di rumah sakit itu merupakan mantan kekasih Ayara. Bisa dibilang mereka berdua itu LDR atau Long Distance Relationship, Yara tinggal di Jakarta sedangkan Arya tinggal di Makasar, hubungan mereka kandas di penghujung bulan Desember tahun lalu.

Saat itu Arya tengah sibuk menyelesaikan kuliah kedokterannya dan Yara tengah sibuk menyiapkan acara pelantikan paskibra, kesibukkan mereka menjadi penyebab utama kandasnya hubungan itu.

Awal mereka kenal yaitu lewat sosial media, lebih tepatnya melalui instagram. Saat itu tak sengaja fotonya Yara muncul di explore nya Arya, karena penasaran Arya pun memberanikan diri untuk memfollow akun instagram gadis itu. Dari sana mereka mulai berkenalan lewat Direct Message, semakin lama hubungan kedua orang itu semakin membaik hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran meskipun mereka belum pernah bertemu sama sekali.

"Jadi, kamu beneran udah kerja di sini Ar?" Yara memberanikan diri untuk bertanya setelah hening cukup lama diantara mereka, mungkin karena terlalu banyak yang ingin mereka sampaikan hingga mereka sendiri bingung untuk memulainya dari mana.

"Iya Ra, aku kerja di sini sekarang, sesuai janji aku ke kamu waktu dulu." jawabnya sambil tersenyum, senyum yang Yara rindukan. "Kamu masih inget nggak sama janji kita yang dulu, kalo aku udah kerja di Jakarta, kita bakal sering ketemuan." Arya kembali mengingat akan janji yang dulu pernah mereka ucapkan berdua.

Ingatan Yara kembali ke kejadian dimana dirinya sempat membuat janji dengan laki-laki ini, mereka memang pernah berjanji untuk sering bertemu bila Arya bekerja di Jakarta, namun secepat ini kah janji yang terucap itu akan terlaksana? Atau bahkan, itu hanya sekedar janji semata, yang tak akan pernah bisa di jalankan kedepannya? Entahlah, yang jelas saat ini Yara merasa sangat bahagia bisa bertemu secara langsung dengan mantan kekasihnya itu.

Dering ponsel berhasil menyita perhatian mereka berdua, itu suara ponselnya Yara. Arya yang melihat ponsel itu berada di nakas dekat kasur gadis itu pun dengan sigap megambil benda pipih tersebut dan segera menyerahkan kepada sang empu, namun ia sempat melihat siapa nama pemanggil di layar ponsel yang berkedip-kedip itu, di sana tertulis sebuah nama "Abang gendut" sebagai si pemanggil.

Yara menerima ponsel itu dengan hati-hati, "Assalamu'alaikum, abang." sapanya begitu ia menekan tombol hijau di layar ponselnya.

"Wa'alaikumssalam dut. Lo gapape dut? Masih sakit? Apanya yang sakit? Radit mana si Radit? Itu orang gimana sih, gue suruh dia buat jagain lo kenapa malah jadi begini coba. Awas aja tuh orang, gue balik berlayar langsung gue gibeng dia biar tau rasa." Dika berceloteh panjang lebar seputar ke khawatiran dirinya akan kondisi sahabat tersayangnya itu juga kekesalan dirinya akan Radit yang terkesan gagal menjaga gadis itu, ia langsung panik begitu Radit mengabarinya bahwa Yara pingsan dan dilarikan ke rumah sakit tadi.

DILAMAR(?) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang