18. Menentukan Langkah

8.8K 334 10
                                    

18. Menentukan Langkah

     Setelah selesai jalan-jalan ke taman rumah sakit, mereka Adi dan Hana pun langsung kembali ke kamar rawat inap, karna waktu juga sudah menunjukan pukul 14. 00 wib, dan sekitar pukul setengah tiga nanti akan datang asisten dokter darah yang akan menjelaskan prosedur dan efek samping dari kemotrapi sebelum menandatangani surat persetujuan atas langkah pengobatan Sanni selanjutnya.

Sebelumnya, dengan pertimbangan yang matang Adi pun memberi tahu sang ibu, bahwa Sanni sedang sakit membuat ibu panik dan langsung datang ke rumah sakit tempat Sanni dirawat, bahkan saat mereka kembali ke ruang rawat inap sang ibu sudah duduk manis di dalam kamar rawat inap tersebut.

"Aduh, cucu nenek sakit apa ?" tanya sang nenek dengan cemas sambil berlari kecil mendekati kursi roda yang masih didorong Adi

"Sakit demam nenek." Jawab Sanni sambil memeluk sang nenek, yang membuat sang nenek makin memeluk Sanni

" Nenek kenapa sedih ? Sanni sudah sehat kok, kalo Sanni makannya banyak-banyak Sanni pasti dibolehin oma dokter pulang." Ujar Sanni yang bingung dengan keadaan nenek yang menangis saat memeluknya

"Nenek ngga sedih kok, nenek seneng, soalnya cucu nenek yang cantik ini sudah mau sehat." Jawab sang nenek masih memeluk sang cucu tersayangnya.

***

Tok

Tok

Tok

  Terdengar suara ketutakan pintu dari luar kamar rawat inap Sanni, dan tak lama kemudian datang lah seorang dokter yang berprawakan tinggi dengan senyum yang berwibawa di ikuti dengan salah satu perawat yang bertanggung jawab di ruang VIP ini.

"Maaf, ya pak buk, sebelumnya saya akan memperkenalkan diri saya sebagai asisten dari dokter Rusdiantoro yang akan bertaggung jawab untuk tahap kemotrapi yang akan djalani oleh anak bapak dan ibu, nama saya dr Bramastyo, saya akan menjelaskan apa saja prosedur dan efek dari kemotrapi sebelum bapak atau ibu menandatangani surat persetujuan untuk kemotrapi, bisa ikut saya ke nurse station saja ?" tanya dokter Bramastyo, lalu keluar dari ruang rawat Sanni.

"Kalau begitu Sanni sama Nenek dulu ya ? Mama sama Papa mau ketemu dokter dulu, dan jangan rewel okay ?." Tanya Adi setelah memindahkan sang puteri ke kasur pasien.

"Okay, Papa."

Setelah mendapat izin dari sang anak, Hana dan Adi segera keluar dari ruang rawat inap dan berjalan menuju nurse station untuk melanjutkan konsultasi kepada dokter Bramastyo

***

" Begini bapak dan Ibu, saya akan menjelaskan bagaimana kemotrapi itu berkerja untuk menghambat bertumbuhan sel yang abnormal yang ada didalam tubuh putri bapak dan ibu, jadi kemotrapi ini adalah salah satu pengobatan yang efektif untuk kanker yang sudah diterapkan diseluruh rumah sakit, tapi perlu digarisbawahi ya kemotrapi ini merupakan metode memasukkan obat obat kimia yang termasuk sangat berat efeknya, jadi efeknya seperti mual, gatal-gatal, rambut rontok, gusi berdarah, kuku yg menghitam dan lainnya tapi sebisa mungkin kita akan meminimalisir efek tersebut dengan menormalkan keadaan Sanni sebelum kemo, kita juga akan memberi obat anti mual, penurun panas jika diperlukan, dan satu lagi ibu bapak kemotrapi juga dapat merusak sel-sel bahkan organ yang sehat, tapi kami dari pihak rumah sakit sekarang hanya menyarankan kemotrapi untuk pengobatan anak Ibu dan bapak, ada yang mau ditanyakan ?"

"Efeknya banyak sekali dokter, saya sedih membayangkan anak saya kesakitan." Ujar Hana sambil mencoba menghapus air matanya sedangkan Adi masih terdiam menyimak apa yang dijelaskan oleh dokter Bramastyo ini.

"Begini bu saya jabarkan teori mudahnya ya bu, jadi kemotrapi ini masih termasuk obat yang masih kurang bisa membedakan mana sel sehat dan sel abnormal, yang si kemotrapi ini hanya tahu sel yang akan membelah dengan cepat ya akan mati terkena racun dari kemotrapi ini, maka dari itu rambut yang rontok, gatal-gatal, mual terjadi, karna seluruh sel yang membelah dengan cepat ikut teracuni, tapi ibu harus pegang pedoman ibu harus yakin, jika saat anak ibu merasa mual dan sebagainya itu tandanya sel kanker yang ada di tubuh anak ibu juga ikut mati karna kemotrapi, ibu juga harus banyak –banyak berdoa karna kami dokter juga manusia bu, bukanlah tuhan yang bisa menambah umur seseorang, jadi mindset ibu adalah ibu berobat untuk sehat bukan untuk panjang umur, karna rumah sakit tidak menjual umur seseorang, dan ya kalau kita manusia beragama kita hanya perlu berusaha, dan tuhanlah yang menentukan, ada yang mau ditanyakan lagi ?"

"Tidak ada prosedur lain dok ? transplantasi tulang belakang mungkin ?" tanya Adi, sejujurnya dia agak kalut membayangkan bagaimana tersiksanya sang puter saat menjalani kemotrapi nanti."

"Transplantasi tulang belakang bisa dilakukan saat sel kanker yang ada di tulang belakang, atau pusat terbentuknya sistem imun sudah dipastikan bersih atau remisi dari sel yang abnormal, jadi transplantasi saat ini belum bisa diterapkan untuk mengobati puteri bapak, ada lagi yang ingin ditanyakan ?"

" Tidak dok, terimakasih." Ucap Adi sambil menenangkan Hana yang menangis.

"kalau begitu nanti saya akan suruh suster Azkia untuk memberikan surat persetujuan untuk prosedur ini ya pak buk, selebihnya bisa ditanyakan kepada suster Azkia, saya permisi, semoga anaknya cepat sehat." Ujar dokter Bramastyo .

***

"Support keluarga juga tak kalah penting dalam menjalani pengobatan, jadi saya sarankan ibu bapak dan seluruh keluarga besar harus kuat juga, demi memberikan Sanni semangat, jadi bagaimana pak bu apakah bersedia untuk prosedur kemotrapi ?" tanya sang perawat sambil memberi surat persetujuan

"Bismillah suster, segalanya milik allah dan akan kembali kepada Allah, semoga saja ini jalan yang terbaik untuk kesembuhan puteri kami" ucap Adi merasa yakin dan langsung menandatangani surat persetujuan tindakan tersebut, sementara Hana masih tersedu-sedu.

"Sudah Han, kita sebagai orang tua harus kuat demi Sanni, kamu bisa kan ? kita lewati ini sama-sama insyaallah ada hikmah dibalik kejadian yang sedang menimpa keluarga kita." Ujar Adi menenangkan Hana, dan hanya dijawab dengan anggukan kecil oleh Hana.

"Kalau begitu kami permisi sus."

Ya saat ini mereka sudah menentukan langkah untuk menyongsong jalan yang mereka harap lebih baik dari hari ini.

***

Mohon maaaf jika terdapat kesalahan. Sampai jumpa di part selanjutnyaaa. Di part ini Liana libur lagi, kalau kangen Liana tunggu di part depan yaa.

Wattpad saya lagi error ngga bisa nge bold sama italic, jadi ya gitu 😞😞

Dibalik PernikahanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon