2. Rencana Mas Adi

18.6K 867 6
                                    

2. Rencana Mas Adi

Hubungan pernikahan kami masih seperti orang asing, dia akan bertanya padaku seperlunya dan selalu menghubungiku untuk membantu kegiatan Sani, dan aku sekarang memiliki tugas baru selain membantu ibu mertuaku di rumah, aku  juga harus selalu menunggu Sanni saat di sekolahnya, karna semua orang tua teman-teman Sanni juga begitu, menunggu anak-anaknya di ruang tunggu khusus orang tua sampai pulang nanti, sebenarnya aku sangat bosan menunggu, seperti saat ini aku sedang duduk termenung sambil menatap layar handphoneku berharap waktu akan segera berlalu hingga aku bisa pulang.

" Mbak, mbak siapa nya Sanni sih ? saya perhatiin selama seminggu ini mbak terus yang nungguin Sanni pulang sekolah biasanya juga yang nungguin sani itu babby sitternya, apa mbak babysitter barunya Sanni ya ?" ya ampun kenapa sih ibu-ibu jaman sekarang ribet ngurusin hidup orang. Aku hanya tersenyum saja mendengar ucapan ibu-ibu itu

"Eh, tapi mbak, papa nya Saani itu duda loh mbak, tampan sama kaya lagi, mbak nggak terpikat tu sama papanya Sanni " ujar ibu itu seperti mempromosikan mas Adi padaku, ya tuhan buu, tanpa dilihat lebih lama lagi saya memang tahu kalo mas Adi itu tampan sama kaya, tapi tahulah sifatnya yang dingin itu. Sebelum aku menjawab pertanyaan ibu tadi aku merasa ada anak kecil yang memegang kakiku.

" Mama, yuk pulang Sanni udah selesai belajarnya. " ucap Sanni manja, dan membuat ibu-ibu yang berada disana terkejut.

" Ya sudah ayo kita pulang , Ibu- ibu saya duluan ya. "ucapku sambil menggandeng tangan Sanni , yang membuat ibu-ibu disana bingung tapi biarlah mungkin besok nanti ibu-ibu itu kembali bertanya padaku lagi.

Ternyata seperti ini rasanya jadi ibu dan bergosip bersama ibu-ibu sebenarnya sih aku tak ikut bergosip, aku hanya mendengarkan saja pembicaraan ibu-ibu itu dan sesekali ikut tersenyum jika ibu-ibu itu mengatakan lelucon dan berbicara mengenai keromantisan rumah tangga mereka, dan pada akhirnya aku malu sendiri jika begitu dan di antara mereka hanya akulah ibu muda yang belum pernah memiliki pengalaman bersama suami ya kalian tahu kan apa maksudku ? hehehehe

" Mama, kita udah sampai rumah." Tegur Sanni mungkin dia melihatku hanya melamun saja jadi dia menegurku.

" Ah iya, Sanni, maaf ya mama tadi sedang memikirkan sesuatu, jadi mama tidak sadar kalau kita sudah sampai rumah." Ucapku sambil menggendong Sanni.

" Mama, turunin Sanni, Sanni nggak mau digendong gitu, Sanni kan berat mah, nanti mama kecapean lagi."

"Ya udah kalo begitu Sanni pegang tangan mama aja yah, jangan lari-lari nanti nenek marah lho."

Setelah itu kami memasuki rumah, dan aku melihat mas Adi sedang berbicara serius dengan orang tuanya. Tumben sekali mas Adi pulang cepat biasanya juga dia itu pulangnya malam.

"Eh Hanna udah pulang sini dulu ada yang ingin kami diskusikan sama kamu." Ujar ibu mertuaku saat mengetahui aku sudah pulang dari TK Sanni.

"Iya, mah." Jawabku sambil menyuruh Sanni untuk ke kamarnya duluan.

"Ini lho Han suamimu ingin mengajak kamu pindah ke rumahnya, alasannya sih biar dekat sama kantornya" ujar Ibu mertuaku, sungguh aku benar-benar terkejut mendengar usulan mas Adi yang ingin pindah rumah.

" Kalo Hana sih nurut sama mas Adi aja mah"

"Tuh kan Mah, Istriku aja mau kuajak pindah, jadi tolong ya mah biarkan Adi pindah, Adi kan harus ngurus rumah tangga Adi sendiri, Adi juga tidak ingin merepotkan mama kalo Adi disini terus sama keluarga Adi. Adi udah dua kali berumah tangga jadi mama nggak perlu khawatir ya, Adi bakal jaga anak sama istri Adi dengan baik kok." Ujar Mas Adi ya Allah aku baru pertama kali ini mendengar mas Adi berbicara sepanjang ini.

" Iya, Ma Hana nggak keberatan kok diajak pindah sama mas Adi." Jawabku mungkin ini juga permulaan yang baik untuk hubungan kami.

" Serius kamu Han ? enak kan juga kamu di sini, Mas Adi itu sibuk lho Han, apalagi kalo nanti kalian pindah dan rumahnya dekat kantor Mas Adi, bisa-bisa dia pulangnya larut karna mengingat rumah kalian dekat, memang nanti kamu nggak kesepian ?" tanya ibu mertuaku meyakin kanku

" Enggak apa-apa kok mah, kan Hana punya Sanni juga di rumah."

"Yah, kalo gitu bukan kamu dong yang merasa kesepian, tapi nanti mamah yang merasa sepi tinggal nya bareng sama bibi doang, tanpa anak, mantu dan cucu mamah."

" Mah nanti kami akan sering-sering mengunjungi mamah kok." Hibur Mas Adi pada mama

"Ya udah mama nurut aja apa kemauannya Adi, tapi jangan lupa sering main kesini aja, karna rumah ini tetap rumah kalian kok." Dan akhirnya Mamah mengalah dan mengizin kan rencana Mas Adi untuk pindah ke rumah baru kami.

" Makasih ya Mah," Mas Adi langsung memeluk mamahnya, aku tak menyangka mas Adi mempunyai sisi penyayang dan lembut seperti ini di depan orang tuanya, dugaanku salah besar, mas Adi tak seperti manusia dingin yang ada di novel-novel yang sering kubaca, mas Adi mempunyai sisi seperti ini juga.

Semoga rumah tangga kami akan tetap bertahan dan tumbuh cinta di setiap hari kami bersama....

Dibalik PernikahanWhere stories live. Discover now