Cinderella

563 50 4
                                    

"L-Len..."

Suara anggun lemah lembutnya membuatku tersentak. Buru-buru kubenarkan posisiku seraya meliriknya antusias. Bibirku terasa kelu. Dia adalah seorang cinderella. Cinderella impianku.

Lihatlah betapa indahnya surai blonde kekuning-kuningan miliknya yang bersinar terang bagaikan matahari pagi, pipi putih mulusnya yang indah bagai porselen, lekuk tubuhnya yang menawan dan mungil seolah meminta untuk selalu kulindungi, kudekap, dan takkan kulepas selamanya. Belum lagi bibir tipis merah mudanya yang segar lagi asri membuatku berhalusinasi ingin mencumbunya sampai mabuk kepayang.

Namun, apa gerangan bila kali ini Cinderellaku itu menaik-turunkan bahunya dengan cepat, pipinya yang mulus memerah sarat akan gejolak emosinya yang meledak-ledak, sungai yang berurai mengalir deras di kedua pipinya.

Benar, Cinderellaku menangis. Tangisannya mencengkam hingga merusak segala keindahan yang tersirat di setiap inci wajahnya.

"L...Len..." dia merintih kembali seolah meminta belas kasihku. Seakan tak kuat menahan sakit akibat melihatnya yang seolah menderita bahkan meraung-raung, dengan cepat kudekap dia erat-erat. Kutatapi lekat-lekat kedua pupil anggun biru safirnya yang berkaca-kaca dan seolah siap meledak lagi mengeluarkan segala tangisannya.

Dengan suara berat tak tega kubertanya, "Hari ini kau kenapa, Rin?"

Seraya membalas tatapanku yang nanar, dia menjawab sesunggukan, "Ayah... ayahku sudah pergi."

Bruk! Dia langsung terduduk lemas setelah mengatakan kalimat barusan seolah habis mengerahkan segala kekuatannya. Dia lemas, sekarang.

Pelukan kami yang singkat itu sudah mengendur bahkan terlepas. Aku alihkan pandanganku, rasanya tak kuasa mendengar kalimat barusan. Perasaan sakit nan sedih yang dirasakannya seolah menular dan menyebar ke seluruh relung hatiku.

Bagaimana pun aku tetap menyayangi om Kaito yang sudah mempercayakanku untuk menjaga Cinderellaku. Dialah yang telah memberiku secercah harapan dengan memintaku untuk melindungi putri semata wayangnya yang bahkan lebih cocok disebut mutiara. Ah bukan, Cinderella.

Om Kaito, beristirahatlah dengan tenang. Tolong izinkan aku menjaga Cinderella kecilmu ini.

👸

Cenicienta✔Where stories live. Discover now