7.

197 40 32
                                    

Adara mendorong tubuh Fathur degngan tenaga yang ia punya. Akibat dorongan Adara, tubuh Fathur terhempas ke meja belakang yang berisi beberapa botol. Tubrukan Fathur ke meja itu membuat botol semuanya terjatuh dan pecah berkeping-keping. Akan tetapi suara pecahan itu kalah dengan suara musik yang dimainkan, membuat semua orang yang sedang berada di stage  sama sekali tidak menyadari apa yang dilakukan Adara.

Fathur meringis pelan, kemudian bangkit kembali dan menggapai tubuh Adara yang sudah ingin terjatuh akibat pusing karna meminum.

Fathur tersenyum senang ketika sudah membawa Adara ke kamar yang berada di club ini. Fathur menghempaskan tubuh Adara kemudian ia berjalan ke arah pintu untuk menguncinya.

***

"Lah kok Dara hilang?"

"Dara mana!? Ya ampun!" Histeris Anna.

Fara, Anna, Mira dan Dora terkejut ketika melihat meja yang diduduki oleh Adara kini sudah tak ditempati lagi. Adara sudah pergi dari meja itu, akan tetapi pergi kemana?

Mereka semua kini mondar-mandir bertanya kepada seluruh pengunjung. Mulut mereka hampir berbusa akan tetapi tidak ada satu pun yang melihat kepergian Adara.

"Coba tanya penjaga Bar," usul Anna.

"Pak saya ingin tanya," ucap Fara dan penjaga Bar itu tersenyum.

Setelah mengasih satu botol berwarna hijau kepada salah satu orang, ia langsung menghadap Fara. "Tanya apa ya?"

"Anda melihat wanita yang duduk disana kan?" Fara menunjuk satu meja yang tadi ditempati Adara.

Penjaga Bar itu terlihat sedang berfikir. Memutar memori ingatannya. "Oh wanita yang memesan satu botol Wine dan Vodka tadi ya?"

Sontak mereka membulatkan kedua mata mereka karna ucapan penjaga Bar itu. Mereka semua terkaget karena yang diketahui mereka, meminum dua gelas wine saja sudah kehilangan kesadaran dan ini satu botol, ditambah satu botol vodka? Akan menyebabkan pingsan dengan waktu panjang.

"Duh gimana nih? Gue udah pastiin. Kalau Dara udah tidak sadar kan diri dan bisa jadi pingsan." Mira bersuara dengan nada cemas.

"Kalau Memang benar pingsan. Siapa yang membawa Dara?" Pertanyaan Mira membuat ketiga dari mereka mengangkat bahu.

"Kita harus cari, Dara." Anna, Mira dan Dora mengangguk.

"Tunggu dulu. Kita kan belum mengetahui Dara pergi kemana dari penjaga Bar."

"Lalu wanita itu pergi kemana ya?"

"Tadi sih saya melihat. Sebelum dia di bawa oleh seseorang, wanita itu sempat bertengkar. Dan pada akhirnya wanita itu jatuh pingsan. Lalu.." Penjaga bar itu menggantungkan kalimatnya membuat semuanya harus menunggu.

"Lalu apa pak?" Kesal Dora tidak sabaran karna melihat bibir penjaga bar itu tidak juga bergerak dan berbicara.

"Lalu lelaki itu membawanya entah kemana, saya tidak tahu." Penjelasan penjaga bar itu membuat Fara dan yang lain mengembuskan napas gusar.

"Lelaki siapa?" tanya Fara, terlihat dari bola matanya jika Fara sedang cemas. Sungguh! Ia tidak ingin melihat teman kecilnya mengalami hal yang tidak-tidak.

Rasa nyesal menggelayuti hatinya, andai saja ia tidak menyuruh Adara datang, dan tidak membuat rencana ini. Pasti Adara akan baik-baik saja.

"Ciri-ciri lelaki itu seperti apa pak?"

"Saya tidak melihatnya dengan jelas. Saya cuma menyadari satu hal, dia tinggi."

Mira dan yang lain terlihat sedang berpikir siapa yang membawa Adara. Fara hanya melihat tingkah mereka ia tidak ikut berpikir karna ia pun juga tidak tahu lelaki siapa saja yang dikenal.

Girl TeaserWhere stories live. Discover now