Pria Bertopi Hitam

1.6K 202 13
                                    

warning 18+ (death, killing)


Langkah kakinya tergesa-gesa. Bola matanya bergerak liar melihat sekeliling. Peluh membanjiri wajah hingga tubuhnya. Wajahnya nampak sangat pucat. Setelah berjalan beberapa saat, ia melihat sebuah ladang luas yang terdapat sebuah gudang. Tanpa berpikir panjang ia berjalan ke arah gudang tersebut. Ia membuka pintu gudang dengan sangat hati-hati. Ketika pintu terbuka sedikit, ia mengintip ke dalam gudang, berbekal dengan sebuah lampu remang ia dapat melihat banyak tumpukan jerami di dalamnya. Iapun melangkahkan kakinya masuk ke dalam gudang lalu berjalan ke salah satu sudut gudang dan merebahkan dirinya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Ia melihat bekas darah mengering di kedua telapak tangannya.

.

FLASHBACK

Kyungsoo berjalan pulang, ia baru saja turun dari sebuah bus, waktu menunjukan tengah malam. Ia memasuki gang-gang kecil menuju rumahnya. Lalu ia merasa seseorang mengikutinya, awalnya ia tidak memperdulikannya tapi langkah kaki orang itu seperti mengikutinya. Jantungnya mulai berdebar, iapun melangkahkan kakinya dengan cepat. Tapi tempo langkah kaki orang itu juga menyamainya. Ia memberanikan diri untuk memutar tubuhnya. Seorang pria tinggi berdiri tepat di bawah terangnya lampu dengan baju serba hitam dan topi hitam, sehingga Kyungsoo tidak bisa melihat wajah pria tersebut.

"Kau! Untuk apa mengikutiku?" Kyungsoo memicingkan matanya untuk melihat wajah pria tersebut.

"Aku merindukanmu Kyungsoo." Nafas Kyungsoo tercegat ketika mendengarnya. Suara yang telah sekian lama tak ia dengar. Lalu pria itu berjalan mendekati Kyungsoo, menarik Kyungsoo dengan kasar ke dalam pelukannya. Tentu saja Kyungsoo memberontak dalam pelukan pria itu.

"Lepaskan aku!" Pria itu semakin mengeratkan pelukannya. "Tolong lepaskan aku." Pinta Kyungsoo dengan suara seraknya seakan menahan tanggis yang akan segera pecah.

Kemudian pria itu melonggarkan pelukannya, tentu saja Kyungsoo mengambil kesempatan itu untuk melepaskan dirinya.

"Maafkan aku Kyungsoo. Tapi aku benar-benar merindukanmu."

Kyungsoo memutar badannya berjalan menjauh. Pria itu justru kembali mengejarnya, menahan tangan Kyungsoo dan memutar tubuhnya. Lalu pria itu menangkup wajahnya. Menciumnya dengan sangat liar. Tapi Kyungsoo sama sekali tidak menikmatinya. Ia mulai meraba isi dalam tas selempangnya, dan menemukan sesuatu.


Dan semua terjadi begitu saja. Tusukan pertama Kyungsoo tidak menyadarinya. Tusukan kedua ia mulai melihat darah mengalir dari tubuh pria itu dan bau anyir darah mulai masuk ke dalam hidungnya. Tusukan ketiga ia mulai menyukainya, senyum terpatri di bibir indahnya. Tusukan keempat ia sangat menyukainya, pria itu merintih kesakitan. Dan tusukan kelima, ia melihat pria itu tidak menunjukan reaksi apapun. Ia mulai sadar dengan apa yang ia lakukan. Ia sangat panik. Ia menatap nanar pisau di tangannnya. lalu mengambil telepon genggam pria tersebut dan menelepon ambulance.

FLASHBACK END

.

Dengan tangan yang masih penuh bekas darah kering, Kyungsoo membuka dompetnya, mengambil foto kusam yang terselip. Pria itu tersenyum dan merangkulnya. Pria yang membawa masalalu yang kelam. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Bukankah sekarang ia adalah seorang pembunuh? Ah tidak, ia memang pembunuh sejak lama.

.

.

.

Setelah berpikir panjang, Kyungsoo memutuskan untuk kembali ke tempat asalnya. Ia sangat yakin tidak ada saksi mata saat itu, apa lagi tempat tinggalnya tidak ada CCTV. Dan mengenai pria itu, ia yakin pria itu tidak dapat bertahan hidup setelah mendapatkan lima tusukan darinya.

Our Story - ChanSooWhere stories live. Discover now