Lift

2K 120 0
                                    

Setiap mata terutama kaum hawa menatap kearah seorang pria yang sejak sepuluh menit lalu berdiri didepan area Teknik Sipil, ia tidak peduli dengan tatapan-tatapan itu, matanya beredar mencari sesosok makhluk yang sudah bertahun-tahun selali indah dimatanya.

"Ngapain Lo?" Tanya Revina salah satu teman Gibran.

"Kepo." Jawab Gibran ringan.

Revina mendengus lalu berlalu begitu saja, seakan tak peduli jika lelaki itu ada di wilayah teritorialnya, senyum Revina terbit saat ia sudah melangkah jauh, mungkinkah Gibran mencarinya?

"Hai.." sapa Gibran membuat Revina menoleh, lalu ia harus menelan harapannya karena lelaki itu sedang cengar cengir kearah seorang wanita, wanita yang ia tau adalah adik tingkatnya.

Melodi hanya melirik Gibran sambil terus berjalan, Gibran masih terus nyengir, entah kenapa sejak kemarin ia terus tersenyum sampai-sampai Tomi jaga jarak karna takut-takut tiba-tiba lelaki itu marah ga jelas, alias gangguan mental.

"Aku anter ke kelas ya?" Tawar Gibran, Melodi lagi hanya melirik, wajahnya tidak berekspresi sama sekali.

Melodi mendengar helaan nafas dari Gibran, tetapi lelaki itu masih mengikutinya sampai ia masuk kedalam lift, Melodi sempat terpaku melihat rombongan lelaki didalam lift sekitar 6 orang sepertinya mereka angkatan atas karena terlihat dari penampilannya, namun ketika ia menyadari Gibran lebih mengerikan dibanding para lelaki itu ia memaksakan diri masuk, membuat Gibran tak percaya yang akhirnya mengikuti masuk kedalam lift.

Didalam lift Melodi diam di pojokan, merasa sesak karena gibran berdiri tegap didepannya.

"Hai bang!" Sapa Gibran ramah.

"Cewek Lo Gib?" Tanya salah seorang dari mereka.

"Doain aja ya bang, yang ini udah gue tanyain punya gue."

"Tumben Lo Gib demen sama cewek!"

"Sialan lo bang!"

"Habisnya gosip yang beredar Lo kagak ngaceng lihat tubuh bohai Revina yang nyaris telanjang didepan Lo!"

"Gue kalo ngaceng lihat-lihat dulu kali bang!"

"Kalo sama yang ini?"

"Bisa jadi!"

Brukkk

Buku yang Melodi bawa terjatuh begitu saja, karena kaget, Gibran bisa berbicara sefrontal itu, bicara tentang....

"Biar aa aja Cher!" Gibran segera berjongkok dan mengambil buku-buku Melodi.

"Wihhuuuy aa!"

Ting!

Akhirnya lift mencapai lantai paling atas, ke enam senior itu langsung keluar lift sambil bersiul, namun melodi masih bergeming, sementara Gibran yang sudah menahan palang lift, menolehkan wajahnya pada melodi melihat keadaan wanita itu, apakah ia baik-baik saja?

"Sepertinya kita harus bicara." Gibran menutup kembali lift saat melihat melodi menangis, ia memaki dirinya sendiri karena tidak bisa membuat kesan yang baik untuk wanita ini, segera Gibran membuka jaket berkupluk lalu memakaikannya pada melodi, menyelimutinya.

Gibran menarik kupluk itu agar sedikit menenggelamkan wajah Melodi, disaat yang bersamaan lift terbuka tanpa peduli beberapa orang yang memandang aneh terhadapnya, ia segera menarik Melodi lembut, menuju parkiran, bahkan sahabatnya yang sedang duduk dikoridorpun ia lewati begitu saja.

"Eh si bangke!" Farel kebingungan melihat Gibran yang nampak acuh.

"Lah sama siapa itu?" Kali ini bintang yang bersuara.

Namun Gibran terus berjalan, mengabaikan suara sahabatnya yang memang masuk kedalam gendang telinganya, ia hanya peduli pada satu orang, seseorang yang sedang ia genggam tangannya, semoga ini bukanlah gengaman terakhir, ya semoga saja! Doakan saja!

🌸

Pintu mobil Jeep berwarna putih itu terbuka setelah Gibran menariknya, dengan perlahan ia membimbing melodi masuk, setelah memastikan wanita itu duduk, ia berlari dan menuju pintu kemudi.

"Gib! Kuis sepuluh menit lagi!"

"Susulan!" Gibran membalas ucapan Tomi yang baru sampai diparkiran, membuat Tomi mengerutkan kening lalu mengangkat bahu acuh.

Gibran duduk dibangku kemudi lalu menoleh, melihat bagaimana keadaan melodi, akhirnya ia memberanijan diri mencondongkan diri pada melodi, melodi yang masih menunduk menahan nafas saat mendengar deru nafas Gibran, dihadapannya.

Klik..

Kini Gibran menjauh setelah sabuk itu terpasang, kini Melodi bernafas setelah Gibran menjauh.

🌸

Kira-kira Melodi mau diculik kemana ya?

Setelah ini akan update bab yang agak panjang ceritanya.

My Hidden BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang