Obrolan Pertama

2K 120 2
                                    

Sudah satu bulan lebih Melodi menuntut ilmu di kampus ini, tapi baru kali ini ia menginjakkan kakinya di kantin, kantin pusat yang ramai dengan orang berlalu lalang, Melodi berjalan bersama Galih teman satu kelasnya, mereka berencana makan bersama, tidak berdua tapi kebetulan tadi mereka dipanggil salah satu dosen jadi mereka akhirnya menyusul saja.

"Yeeee kalah!"

Melodi menoleh saat mendengar suara itu, suara khas Nina yang sudah sangat Melodi kenal, ternyata benar Nina disana, lagi ia melihat Gibran diantara kumpulan orang itu.

Sial bagi Melodi karena Gibran mengangkat kepala dari kumpulan kartu yang ia pegang, sesaat keduanya beradu pandang, sampai melodi dulu lah yang mengalihkan pandangan.

Gibran sudah membuka mulut, namun sayang punggung itu kian menjauh, membuat ia menutup mulutnya lagi, ia tertegun melihat Melodi duduk diantara 2 pria, sedang dihadapannya berjejer para wanita, kenapa melodi harus duduk disitu?

Satu yang Gibran sadari saat ini, ia cemburu, sangat!

🌸

"Hai Sher.."

Melodi menyimpan kembali helm yang akan dia pakai, ia menoleh ke sumber suara, Nina berdiri disana bersama seorang pria, pria dengan rambut lurus sebahu, memakai tas ransel dan juga sepatu gunung, setelannya persis seorang Gibran, namun sayang ia bukan Gibran.

"Apa kabar?" Tanya Nina bergetar.

Melodi hanya tersenyum dan kembali memakai helmnya lagi, dengan tenang ia menstarterkan motor setelah sebelumnya memutar kunci.

"Saya duluan kak!" Pamit Melodi.

Air mata Nina menetes melihat Melodi mengabaikannya dan pergi begitu saja, Bintang pria yang sedari tadi berdiri kokoh disampingnya segera menatap pacar kesayangannya itu.

"Ga apa apa, kita coba lagi nanti."

Nina malah terkekeh dan meninju perut Bintang lemah, Bintang pura-pura meringis kesakitan, padahal ia tidak merasakan apa-apa, kecuali rasa bahagia karena ia berhasil membuat Nina tertawa, "Macam Ale-Ale aja!"

"Eh tunggu!" Bintang segera berjalan mengikuti Nina karena wanita itu meninggalkannya, kemudian ia rangkul Nina saat jalannya sudah sejajar, Nina menoleh sekilas menatap Bintang, ia bersyukur dicintai oleh lelaki yang luar biasa.

🌸

Melodi tersenyum melihat lelaki itu, lelaki bernama Gibran yang saat ini sedang nangkring diatas motornya, seorang diri, dibawah pohon, sambil merokok.

Tunggu?

Sejak kapan lelaki itu merokok?

Dengan keberanian yang sedikit menciut Melodi menghampiri Gibran, untuk pertama kali, dirinya akan memulai, memulai untuk memperbaiki Gibran, ia sudah banyak mendengar siapa Gibran, salah satu lelaki yang memiliki power di UK, lelaki yang terkenal Badung tapi tidak untuk urusan wanita, lelaki itu terkenal jomblo sampai sekarang.

"Maaf kak, rokok tidak baik untuk kesehatan."

Gibran menegang, ia segera berdiri dan melempar rokok itu jauh-jauh, dihadapannya berdiri seorang Sheril Melodi Dirgantara, dengan gerakan refleks, ia mengulurkan tangan hendak memeluk, namun ia kalah cepat karena wanita itu sepertinya sudah memperhitungkan apa yang akan Gibran lakukan, karena ia sudah mundur beberapa langkah.

"Merokok tidak baik untuk kesehatan kak."

Selanjutnya Melodi mengulurkan sebuah lollipop, karena tak kunjung mendapatkan respon, Melodi mengambil tangan Gibran dan segera menyerahkannya.

Gibran semakin membeku, ia terus memandangi Melodi lekat, sampai akhirnya melodi berbalik, dan melangkah menjauh.

"Jangan harap kamu bisa lepas begitu saja, karena setelah ini aku bakalan kejar kamu lagi, Cherry!"

Melodi sempat menghentikan langkahnya, ia tersenyum sangat tipis mendengar ucapan Gibran, namun tetap melangkah.

Gibran memandang lollipop ditangannya, senyumnya merekah, ia menghampiri rokok yang tadi ia buang lalu menginjaknya, "Thanks, gara-gara Lo, dia ngomong sama gue, gara-gara Lo dia dia pegang gue, kayaknya gue gakan cuci tangan sampai beberapa waktu."

My Hidden BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang