Disclaimer: I don't own Inuyasha, I'm just renting them from Rumiko Takahashi, Viz, etc. I will make no money from this fic, I write for my own enjoyment and the enjoyment of my readers. And I don't own the songs that I use as prompt, they're belongs to Paramore.
Prompt: The Only Exception belongs to Paramore.
Warnings: Contains spoiler anime Inuyasha episode #133 The Woman Who Loved Sesshoumaru.
Ame to ai's note: Again, gw mengangkat episode yg ada di anime Inuyasha. Biasanya episode yg diangkat mengandung sedikit hint SessKag (yg diada-adakan :p). Tp krn ingin bikin se'canon' mungkin, gak lengkap rasanya kalo ga masukin juga dua episode khusus Sesshoumaru. So, here it is. Hope you enjoy it as much as I do.
Kugutsu: demon puppet. Bisa terbuat dari kertas (milik Kikyo), kayu kecil berbentuk orang (Naraku), rumput laut (Umineko/Sara Asano).
.
.
.
Sekelompok Camar terbang melintas di atas gerombolan yang diketuai Sesshoumaru. Para manusia berdiri di atas pasir, menatap luas samudera dengan mata yang berkilat takjub. Meski begitu, tak semuanya tertarik dengan bentangan alam nan mengagumkan itu. Dengan berbantalkan kedua tangan, Inuyasha berbaring terlentang di atas sebuah batang pohon tumbang yang tergeletak, Shippou duduk tak jauh di kakinya. Bersama Jaken dan Ah-Un, Sesshoumaru berdiri paling belakang memasang wajah datar.
Dinaungi birunya langit, hamparan laut seakan tak berujung, angin berhembus kencang, mempermainkan permukaan laut, dahan yang terjulur, dan apapun yang disentuhnya. Bagi kebanyakan makhluk, musik alam yang hanya ada di pantai sangatlah menenangkan, debur ombak, berpadu dengan gemerisik daun di pepohonan, dan kicau burung di kejauhan. Semata-mata menikmati nuansa yang ada, Kagome meregangkan tubuh sambil mengeluarkan desahan polos.
Seketika itu, ada bagian diri Sesshoumaru yang terusik oleh tingkah laku tak berdosa gadis itu.
"Udara laut memang menyenangkan," ujar Kagome riang, kedua tangannya yang terangkat di udara sudah kembali pada kedua sisi tubuhnya.
"Keh, aku tidak suka bau asin ini," protes sang hanyou.
Shippou menyahut, "tapi aku suka."
"Aku juga suka." Rin tak mau ketinggalan.
"Kita istirahat disini saja," usul sang miko.
"Rin setuju, bolehkan, Sesshoumaru-sama?" Inu youkai yang ditanya mengangguk, gadis kecil itu melonjak senang.
Kagome menepuk kedua tangannya jadi satu di depan dada. "Deal! Kita istirahat disini."
"Nani, dil?" Tanya Inuyasha.
"Um, maksudku, sudah diputuskan, kita beristirahat di sini."
Belasan menit berikutnya, dan tak begitu jauh dari ketiga temannya, Kagome menikmati makan siangnya di samping Sesshoumaru. Sedangkan Shippou, Rin, dan Jaken yang duduk bersandar pada Ah-Un hanya beberapa langkah di belakangnya. Waktu berlalu, setelah perut setiap anggota rombongan terisi penuh, mereka berlama-lama menikmati pemandangan.
"Ini untukmu." Kagome menjulurkan sebuah botol plastik tebal berukuran sedang dengan warna dan tulisan yang mencolok. Raut wajah Sesshoumaru tak berubah, tapi ia menerima benda itu. "Aku ingin menyerahkan itu padamu selagi dingin kemarin, tapi kau tak terlihat di manapun." Dan, saat kau hadir malam itu, sudah tentu hampir semua terlupakan.
Beberapa minggu berpergian bersama membuat pria itu mengenal cara kerja benda-benda aneh yang di bawa sang miko. Perlahan, Sesshoumaru memutar tutup botolnya. Sang inu youkai mengangkat botol berisi teh itu ke bibirnya, lalu menyesap isinya. "Kiku," ucapnya dengan suara tanpa setitik nada yang menyiratkan emosi.
YOU ARE READING
P A R A M O U R
FanfictionDemi menuntaskan urusan dengan Naraku, Sesshoumaru memutuskan untuk bergabung dengan Inuyasha dan kawan-kawannya. Pada mulanya, bagi sang Daiyoukai, menjadi alfa gerombolan itu sangatlah menyusahkan. Namun, seiring waktu, ia semakin terbiasa. Ditamb...
