2. From The Rooftop

98 9 1
                                    

♡♡♡♡♡

I found a girl,
Beautiful and sweet.

♡♡♡♡♡

Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang menyebalkan bagi Alleya. Mulai hari ini, Ia akan selalu diawasi oleh abangnya. Ini semua karena Ia telah jatuh 2 kali kemarin, dan Abangnya mengetahui semua itu. Abangnya itu memang sangat menyayanginya. Dan Alleya bersyukur karena itu, tapi dia juga benci karena Ardha sangatlah possessive.

Saat ini, Ia sedang berjalan menuju kantin dengan Abangnya disamping kiri. Dan di samping kanannya, terdapat sahabat dari abangnya,

Raga Adhitama Widya.

Sebenarnya, hal itu membuat Alleya merasa risih. Bagaimana tidak? Ketika melewati lautan manusia-koridor XI IPA-seketika jalanan terbuka, seolah-olah mereka adalah orang penting yang patut dihormati dan disegani. Tapi tatapan maut dan lirikan mengancam datang bertubi-tubi ke arahnya dari para perempuan yang Ia lewati. Namun, jika dengan kedua orang yang ada disampingnya, tatapan itu berubah menjadi tatapan memuja yang seolah mereka melihat sesuatu yang mengagumkan. Padahal, menurut Alleya, hal itu sudah sangat biasa.

Namun, tetap saja. Tatapan itu tidak memengaruhi 2 laki-laki yang ada di samping kanan dan kiri Alleya. Mereka berjalan dengan langkah tegap, seolah melindungi sesuatu yang berharaga. Aura dingin nan tajam pun juga mereka pancarkan, dan itu membuat kharisma mereka bertambah. Sehingga banyak sekali anak gadis yang dilewatinya menjerit senang.

Akhirnya mereka tiba di kantin, lalu menempati salah satu meja yang ada di pojok dekat taman. "Dek, kamu mau abang pesenin apa?" Tanya Ardha pada Adiknya yang sedang duduk dengan kepala menunduk di depannya, "Aku mau gado-gado, sama jus buah naga, " balas Alleya tersenyum. Ardha berdiri bermaksud untuk membelikan pesanan Alleya, namun gerakannya tercegah oleh gerakan Raga, "Biar gue aja yang mesenin, Dha." Ujar Raga lalu pergi menuju penjual gado-gado. Dari kejauhan Raga mendengar teriakan yang Ia yakini itu adalah suara Ardha, "woy, Ga, gue titip, samain aja kayak Alleya!!" Namun, Raga tidak mempedulikan hal itu.

Tak sampai 10 menit, sebuah nampan dengan 2 porsi gado-gado, 1 gelas jus buah naga, dan 1 gelas jus apel yang diletakkan diatasnya sudah ada di atas meja yang Alleya tempati. Lalu Ia duduk di samping Alleya, dan meletakkan pesanan Alleya dihadapan Alleya dan sisanya diletakkan di hadapannya. Lalu memulai ritual makannya dengan tenang tanpa mempedulikan tatapan mendelik dari Ardha.

"Heh, Elo beliin adek gue makanan, terus titipan gue mana?" Protes Ardha karena titipannya tidak ada. "Gue gak bisa bawa, jadi lo beli sendiri aja." Balas Raga santai lalu melanjutkan ritual makannya dengan tenang. Alleya hanya melirik sekilas abangnya dan Raga yang sedang berdebat.

Biarkan saja mereka berdebat, Ia tidak peduli itu. Yang pasti, gado-gado sudah ada dihadapannya.

♡♡♡♡♡

Saat ini, keadaan kelas Alleya benar-benar hancur!

Bagaimana tidak? Mereka sedang berpesta karena Bu Sulis-guru Fisika- tidak dapat mengajar, dan juga tidak diberi tugas. Sehingga kelas X-3 benar-benar kacau keadannya. Ada yang nyanyi dangdut sambil naik meja, cover dance KPOP, ngadain challenge-challenge, bikin video tik-tok sama musically, ada yang nangis karena galau, dan masih banyak lagi pokoknya.

Keadaan itu sangat membuat Alleya tidak nyaman tentunya. Karena Ia adalah pemuja kedamaian, dan pembenci keramaian. Ia benci sekali keadaan seperti ini, benar-benar mengganggu.

Alleya menepuk pipi Shanin yang tidur di sampingnya, "Shan, mau ikut aku jalan-jalan 'gak?" Dan hanya dijawab gelengan pelan oleh Shanin.

Karena sudah muak dengan kekacauan ini, Alleya melangkahkan kakinya keluar kelas. Ia akan berjalan-jalan untuk menghilangkan kejenuhannya, sekalian juga untuk mengetahui seluk-beluk sekolah barunya.

"Disini ada rooftop gak 'ya?" Gumamnya pelan. Lalu Ia berlari mencari tangga, untuk menuju rooftop.

Setelah menemukan tangga, Alleya segera berlari menuju ke lantai sekanjutnya. Setelah Melewati beberapa tingkat lantai, Ia akhirnya menemukan rooftop. Alleya pun segera duduk di kursi kayu yang ada disitu.

"Rooftop di sini bagus ternyata. Ada tamannya, pemandangannya juga indah." Gumamnya pelan seraya menjelajahi pemandangan dari rooftop.

"Siapa, Lo?!"

Tiba-tiba Ia dikagetkan dengan suara bentakan itu. Refleks, Alleya pun menengok ke belakang. Ketika menyadari siapa yang datang, Alleya pun langsung berdiri dan menunduk dengan takut.

Raga yang menyadari bahwa Alleya yang ketakutan karena mendengar pertanyaannya yang terdengar menyentak dan dingin pun, berusaha menenangkan Alleya. "Alleya, lo ngapain disini?" Raga pun duduk di kursi kayu itu, dan menarik Alleya untuk kembali duduk.

"Kabur dari kelas, kak." Balas Alleya pelan, dan terdengar gugup. Ia benar-benar takut sekarang. Hanya berdua dengan Raga si Mostwanted, bagaimana jika fans raga tau? Apakah Ia akan dilabrak oleh mereka? Hanya memikirkannya saja, membuat Alleya ingin kabur sekarang.

"Gausah takut gitu, gue gak akan gigit kok," ujar Raga lalu tertawa pelan,
"paling juga cuma gini aja, " lanjutnya sambil mencubit pipi chubby Alleya sambil tertawa.

Alleya yang awalnya takut, sekarang terlihat sangat menggemaskan dengan ekspresi kagetnya yang sangat polos. Setelah tersadar, Alleya pun sedikit menjauh mundur dan mengelus pipinya yang telah dicubit oleh Raga.

"Kenapa sih, lo tuh nggemesin?" Tanya Raga gemas, "jadi pengen cium guenya," lalu ia mengacak poni Alleya .

"Ih, kak Raga mah nyebelin," gumam Alleya sebal karena tingkah Raga, "Rusak kan jadinya."

"Lo tuh lucu banget sih jadi cewek," puji Raga dengan tertawa melihat Alleya yang cemberut karena ulahnya.

"Ya biarin lah kalau aku lucu," balas Alleya lalu mengerucutkan bibirnya.

"Jangan lucu-lucu jadi cewek. Nanti banyak yang suka sama lo," Raga mendekatkan wajahnya pada Alleya. "Jadi mulai sekarang, lo cuma boleh kelihatan lucu, kelihatan imut, waktu sama gue aja," Ia menggantung ucapannya, "biar guenya, tambah suka sama lo."

Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, Raga mencium pipi Alleya, lalu Ia pergi meninggalkan Alleya dari rooftop.

Alleya yang tak menyangka Raga akan mencium pipinya, benar-benar membuatnya shock. Kedua matanya membulat, bibirnya terbuka, dan pipinya memerah. Ia pun mengelus pipinya ketika tersadar.

"Tadi kak Raga nyium pipiku? Terus dia bilang aku cuma boleh lucu sama imut di depan dia, biar dia tambah suka 'juga?" Tanyanya kebingungan pada dirinya sendiri, "apa akunya aja yang halu 'ya?"

"Tapi gak papalah," Ia berdiri, "Akunya juga suka kok". Ujarnya sambil loncat-loncat gak jelas dan tangannya memegang pipinya.

Intinya, Alleya benar-benar nge-fly
gara-gara Raga.

♡♡♡♡♡

Hai, ini adalah part ke dua.


Awalnya cerita ini berjudul 'Perfect'. Namun, karena Aku bingung sama alurnya, makanya aku ganti judulnya jadi 'Sweetest Couple'

Kenapa 'Sweetest Couple'?
Karena disini, aku menciptakan Raga menjadi seseorang yang sweet, dan care sama orang yang Ia suka. Tapi sebenarnya, dia itu orang yang 'cukup' dingin sama orang lain. Raga juga cowok yang sedikit badboy.

Terus aku juga menciptakan Alleya sebagai tokoh yang sweet dan juga cute. Karena itu impian aku untuk membuat tokoh cewek yang sweet, polos, dan juga cute :v

Oh ya,

Aku minta maaf kalau banyak kesalahan dalam penulisan. Entah itu kosa katanya, ataupun tanda baca. Maklum lah, aku masih penulis amatiran :3

Aku akan sangat menghargai kritik dan saran dari kalian, karena aku memang membutuhkan hal itu :)

Terimakasih, dan semoga kalian suka :)

Sweetest CoupleWhere stories live. Discover now