1. Jatuh

186 5 0
                                    

♡♡♡♡♡

I found a love,
For me

♡♡♡♡♡

Sedari tadi, Alleya hanya duduk di bangkunya. Tangannya saja yang sedari bergerak diatas kertas, menuangkan imajinasinya dalam bentuk tulisan yang tak jelas.

"Abang kemana sih? Katanya waktu istirahat mau jemput Alleya ke kelas," gerutunya sebal, "dari tadi di tungguin tapi belum keliatan juga," lanjutnya sambil mengetukkan bolpoinnya pelan di meja sebagai pelampiasannya. Namun, ia masih saja merasa kesal.

Karena merasa bosan, Alleya pun keluar dari kelasnya. Menolehkan kepalanya ke kanan-kiri sebelum akhirnya melewati pintu. Lalu berjalan ke arah kanan dengan pelan, ia takut terjatuh, padahal lantai disana rata dan tidak ada kerusakan yang mungkin membuatnya tersandung ataupun jatuh. Mungkin saja ia masih merasa asing. Wajar saja, Alleya baru 2 hari ini sekolah di sini.

Dan tiba-tiba saja hal yang ia takutkan terjadi. Ia terjatuh.

"Auuh, kenapa jatuh juga sih." Ringisnya sambil berusaha berdiri, namun tetap saja tak berhasil.

"Sini gue bantu."

Mendengar suara yang terdengar datar dan sangat dingin, membuat Alleya mendongak.

Seorang laki-laki menawarkan bantuan ke arahnya, laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk Alleya. Ia mengerjap pelan, lelaki yang berdiri dihadapannya itu terlihat sangat tampan. Dan ia benar-benar mengagumi hal tersebut.

"Butuh bantuan atau enggak?" Tanya laki-laki itu lagi, masih terdengar sangat dingin.

Alleya mengerjap cepat karena tersadar, lalu menerima uluran tangan laki-laki tersebut. Setelah Alleya berdiri, lelaki itu berlutut dihadapannya. Yang Alleya lihat, lelaki itu memeriksa lututnya yang sepertinya luka. Lalu, mengeluarkan plester luka dari kantong celananya dan menempelkannya pada bagian lutut Alleya yang terluka.

Dan pada saat itu, terdengar desas-desus dari siswa-sisekitarnya seperti,
"Oi si Raga nolongin Cewek!"

"Yakin itu si Raga?"

"Tapi Ceweknya boleh juga sih,"

Dan masih banyak lagi yang memberi komentar tentang kejadian kecil tersebut.

"Te-te-terimakasih, kak." Ujar Alleya berterimakasih pada laki-laki di hadapannya yang ia yakini adalah kakak kelas. Ia menunduk untuk melihat laki-laki yang sedang mengobati lukanya. Lalu seperti ada yang memanggilnya, membuat Alleya dan lelaki itu menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya.

"Hey Alleya adeknya Abang!!" Sapa Ardha yang merupakan abang dari Alleya, "dan elo ngapain di sini, ga?" Tatapan Ardha beralih dari Alleya ke Raga.

"Elo nanyain gue, Dha?" Tanya Raga sambil berdiri, lalu menghadap Ardha. Tapi sebelumnya, Ia sempat melirik Alleya yang terlihat gugup.

"Masih juga nanya," balas Ardha dengan kesal, "heh, elo ngapain di sini, Raga?" Tanya Ardha sekali lagi.

"Oh, gue tadi gak sengaja lewat sini, terus ada cewek jatuh, ya akhirnya gue tolongin." Jelas Ardha dengan tenang. Mata Arga memicingkan matanya, seolah mencari kebenaran dalam penjelasan Raga, "kok gue gak yakin 'ya?"

"Terserah." Balas Raga dengan dingin, lalu berjalan dengan santai meninggalkan kakak-adik tersebut.

Ardha mendekat ke arah Alleya, "Dek, kamu gapapa 'kan?" Tanya Arga. Ia memang selalu menggunakan kosa kata 'aku-kamu' jika berbicara dengan Alleya. Karena Adiknya itu tidak menyukai kosa kata 'lo-gue'.

Sweetest CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang