49. Beautiful Truth

33.3K 1.5K 12
                                    

Sierra Wellington

Aku terbangun dengan nafasku yang terengah-engah setelah aku bermimpi aneh. Aku kembali memejamkan mataku dan mencoba mengingat wanita yang datang di minpiku semalam. Ia memegang tanganku dan tersenyum padaku. Ia juga mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Ia terlihat familiar bagiku tetapi dimana aku pernah bertemu dengannya? Siapa wanita itu, aku berusaha mengingatnya kembali?

Aku melihat sisi tempat tidurku kosong. Axel tidak ada disana. Ini sudah pukul 2 pagi dan Axel masih belum tidur. Aku mengenakan outer ku untuk melingkupi baju tidurku. Axel pasti masih berada di ruang perpusakaan dan masih bekerja saat ini. Aku segera menuju ke dapur dan membuatkan satu gelas teh hangat untuknya.

Aku tersenyum ketika kembali mengingat satu minggu lalu saat Adeline dan mereka melakukan konfrensi pers di media untuk permohonan maaf padaku atas apa yang terjadi sebelumnya. Itu yang dilakukan suamiku untukku. Walaupun kami berselisih paham mengenai hal ini tetapi aku tidak ingin suamiku melakukan hal yang buruk pada mereka dan membalaskan semua perbuatan mereka. Hanya permohonan maaf, aku rasa itu semua sudah cukup bagiku. Aku memegang teh hangat ini dan menuju ke perpustakaan tempatnya bekerja. Axel menoleh dan tersenyum ketika melihat kedatanganku.

"Hei.. ada apa?" Tanyanya ketika aku berjalan mendekatinya.

"Aku hanya merindukanmu, tempat tidurku terasa sangat sepi jika kamu tidak ada.. aku hanya terbangun dan tidak mendapatimu ada di sisiku. Ini." Aku memberikannya secangkir teh.

"Terima kasih." Ia meminum teh tersebut dan menggengam tanganku. Ia menarikku untuk duduk di pangkuannya.

"Kamu juga harus beristirahat, jangan terlalu lelah bekerja." Aku membelai lembut rambutnya dengan jari jemariku. Ia hanya menatapku kosong.

"Hei... Apa kamu baik-baik saja? Apa yang kamu pikirkan? Apa ada hal yang menggangu pikiranmu?" Aku memegang kedua pipinya dengan telapak tanganku. Ia menggelengkan kepalanya, namun aku dapat melihat kedua mata biru itu menatapku sendu dan tidak seperti biasanya. Aku masih terdiam menatapnya, ia hanya tersenyum menatapku dan menghela nafasnya. Aku mengetahui ada yang mengganggu pikirannya saat ini.

"Ayo kita tidur." Ia menggendongku dan kembali ke kamar kami.

Aku menggerakkan tubuhku dalam selimut dan membuka mataku. Aku menoleh dan tidak menemukan Axel di sisiku. Tetapi aku nelihat ada satu buket bunga mawar merah di sisi tempat tidurnya. Aku tersenyum dan mengambil kartu kecil yang ada di bunga tersebut.

Aku akan pulang ke rumah terlambat hari ini. Jangan menungguku sampai larut malam. Aku harus menyelesaikan sesuatu hari ini. Aku akan kembali dan menghangatkanmu malam ini.
Love, suamimu.

Aku bangun dan segera mandi. Lalu aku turun ke lantai bawah dan menemukan Judy di dapur.

"Pagi Judy."

"Pagi Sierra... Apa yang kau inginkan untuk sarapan pagi?"

"Scramble egg cukup." Aku tersenyum pada Judy. Judy hanya terdiam menatapku lalu tersenyum sedih. Ada apa dengannya?

"Judy.. ada apa?" Ia menatapku dan aku dapat melihat keraguan dan kebingungannya. Apa ada sesuatu yang ingin ia katakan padaku?

"Judy..." Ia menghela nafasnya.

"Hari ini... Hari ini hari ulang tahun ibunya." Katanya sedih dan aku dapat melihat air mata mulai menggenang di wajahnya.

"Ulang tahun?"

"Ia pergi meninggalkan kami semua sekitar 16 tahun yang lalu di hari ulang tahunnya." Aku membuka mulutku terkejut dengan apa yang Judy katakan.

Aku kembali teringat malam ini Axel terlihat sendu dan lebih diam dari biasanya. Bahkan ketika aku bertanya padanya semalam ia terlihat sedih dan tidak menjawab pertanyaanku itu.

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang