Chapter 3

40 4 0
                                    

Erick dan kawan-kawannya pindah ke kota baru. Disana udaranya masih segar dan pemukimannya tidak terlalu banyak dan sepi sekali.Banyak sekali hutan dan sawah.
"Rick, uang kita semakin menipis begitupula persediaan narkoba yang bisa kita jual"ucap Bobby seraya melirik kearah tas miliknya.
"Kita naikkan harganya 2x lipat" perintahnya.
Erick pun menghentikan mobilnya didepan penginapan sederhana di kota tersebut.
"Selamat siang"sapa pemilik penginapan.
Ternyata, pemiliknya adalah seorang gadis. Ia cantik dan alami. Rambutnya panjang dan berwarna cokelat. Edward sangat tertarik ketika pertama kali melihatnya.
"Hi, selamat siang"
"Iya ada yang bisa dibantu tuan"
"Panggil saja Ed"
"Maaf?"
"Aku ingin memesan 1 kamar double bed serta tambahan 1 double bed di dalam 1 kamar. Untuk aku dan 3 orang temanku"
"Baiklah. Untuk harga sewanya 300$ per malam.
"Itu mahal sekali"
"Baiklah. Aku diskon menjadi 250 $"
Edward tersenyum senang.
"Baiklah. Aku terima"
"Ini kuncinya"ucapnya.
"Oh yeah, siapa namamu?"
"Jocelyn"
"Sampai jumpa Jocelyn"
Mereka berempat pun pergi menuju kamar yang telah dipesannya.
"Kurasa kau menyukai gadis tadi, Ed"goda Stanley.
"Iya. Dia cukup menarik terutama rambutnya dan tubuhnya juga sexy"
"Ya kurasa"gumam Stanley.
"Jadi, siapa target kita berikutnya?"tanya Erick tidak sabar.
"Guruku yang paling aku sebal saat SMA. Aku tahu dimana rumahnya" ungkap Bobby.
"Oh, baiklah. Kurasa semua semakin terasa menyenangkan"
"Sebelum kita pergi dari kota ini. Biarkan aku mengencani Jocelyn" celoteh Edward.
Erick pun memutar bola matanya.
"Terserah kau. Asal jangan memakan banyak waktu"
"Erick, apa kau tidak menyukai wanita? Kulihat kau jarang sekali bersama dengan wanita"sindir Edward
"Untuk apaa wanita? Mereka tidak berguna"
"Aku jadi penasaran. Apa kau tidak pernah jatuh cinta?"tanya Stanley
"Tidak. Dan tak akan terjadi"ucap Erick sombong.
"Kau tidak akan pernah bisa menolak cinta"ucap Stanley.
"Dulu, aku bukanlah seorang playboy sama sekali. Namun, setelah Annabeth gadis yang kucintai meninggal karena dibunuh. Aku belum menemukan gadis yang bisa kucintai"cerita Stanley.
"Iya. Dan aku menjadi psychopath karena aku dulu pernah menyelamatkan Annabeth karena ia menjadi korban bully di sekolah. Dan aku berhasil membunuh seniorku saat itu. Sebelum aku bertemu denganmu, rick. Aku telah bertemu dengan  Edward lebih dulu. Dan kami berteman sejak itu"ungkap Stanley. "Walaupun pembully Annabeth sudah kuhabisi, tetap saja Annabeth meninggalkanku. Ia tewas karena bunuh diri"
"Kalau aku, aku sangat membenci keluargaku. Karena, mereka tidak menyukai pacarku Chloe. Padahal aku sangat mencintai Chloe. Mereka tidak suka Chloe karena ia memang bukanlah wanita baik-baik. Ia adalah seorang anak narapidana karena kasus pencurian. Namun, aku sangat mencintai Chloe. Aku pun membunuh keluargaku dan pergi meninggalkan rumah bersama Chloe. Namun, di perjalanan Chloe tewas dalam kecelakaan. Dan lihatlah aku, masih ada bekas luka di kakiku untuk mengenang kejadian itu"ungkap Edward seraya menunjukkan lukanya.
"Marianna, adalah gadis pujaanku. Aku depresi karena tidak bisa mendapatkannya dan aku mengkonsumsi narkoba sampai sekarang. Dan aku memutuskan tidak ada yang boleh mendapatkan Marianna kalau aku tidak bisa mendapatkannya. Aku pun membunuh Marianna. Dan membuangnya ke jurang"ungkap Bobby.
"Cerita kalian hanya membuatku muak"ungkap Erick seraya pergi berjalan keluar.
Malam pun tiba...
"Sialan. Kenapa aku harus mendengar cerita memuakkan disini? Membuatku muak saja"ungkap Erick seraya pergi meninggalkan penginapan dan berjalan2 sendiri.
Erick pun berjalan menyusuri jalanan di tengah malam. Ia tidak menemukan apapun. Hanya suara-suara lolongan serigala dan desiran angin malam. Tiba-tiba hasrat membunuh kembali terasa kuat. Namun, ia bingung akan membunuh siapa. Sedangkan, saat itu tidak ada orang yang lewat.
"Sialan. Mengapa tidak ada orang yang lewat?" umpat Erick kesal.
Akhirnya, Erick kembali ke penginapan.
Pagi harinya. Seperti biasa Erick bangun lebih awal. Ia melihat mesin mobil. Ia khawatir ada mesin yang mesti diganti. Dan ternyata kabel businya mesti diganti. Ia pun mengajak Stanley untuk pergi ke Toko Refarasi Mobil terdekat.
"Ayo kau ikut aku"ajak Erick.
"Baiklah"ungkap Stanley antusias.
Erick pun menyetir mobil dan Stanley duduk disampingnya.
Disisi lain..
Edward sedang mengobrol dengan Jocelyn di tempat menerima tamu.
Sedangkan, Bobby dikamar sedang menyiapkan peralatan membunuh yang akan dipakainya nanti. Suara klakson mobil Erick pun terdengar. Edward langsung pergi keluar. Begitupula Bobby. Mereka langsung datang menghampiri mobil Erick.
"Kita harus melakukan secepatnya dan pergi dari sini"ungkap Erick.
"Ada apa, Rick?"
"Polisi telah mengetahui jejak kita" ungkap Erick.
"Apa kau bergurau? Ditempat terpencil ini polisi tahu?"
"Cepat kemasi barang-barang dan kita harus segera pergi"
"Baiklah"ungkap Edward dan Bobby sigap.
Tidak berapa lama. Edward dan Bobby masuk kedalam mobil dan Erick pun segera tancap gas.
Setelah menyusun rencana matang. Erick pun menyetir mobilnya menuju rumah Mr. Harris (guru Bobby). Mereka pun menjalankan rencananya. Dan pembunuhan pun berjalan sesuai rencana. Mereka pun membuang mayatnya ke sungai. Ditengah gelap malam.
Mereka pun kembali tertawa puas.

Killer's RomanceWhere stories live. Discover now