Mark Tuan // Secret Admirer

Mulai dari awal
                                    

Kamu terkejut. "K-kok bisa..?"

"Hm. Fake friends."

"B-bukannya lo tadi nembak Tzuyu?"

Mark tertawa hambar. "Ditolak karena dia tau perusahaan papa gue bangkrut."

Kamu semakin terkejut. "Tapi lo suka sama dia?"

Mark mengangguk, membuat luka dihatimu membesar. "Gue bukan suka lagi, tapi sayang. Dia itu cewek yang gue sayang setelah mama dan kakak perempuan gue. Tapi...dia gak beneran sayang sama gue. Dia sayang harta gue."

Jujur, kamu ikut merasakan kesedihan Mark. Dengan keberanian penuh, kamu menepuk pelan tangan Mark yang sedang menganggur diatas meja.

Mark mendongak dan menatap matamu. "Lo harus kuat. Gue mau kok jadi temen lo."

Setelah itu, kamu langsung menyesali ucapanmu.

Terus kalo dianya kaga mau? Pikirmu.

"Se-serius?"

Kamu tersenyum tulus. "Pertemanan itu jauh lebih berharga dibandingkan harta. Percuma mau harta segudang, tapi gak punya temen. Tapi meskipun lo lagi kekurangan, teman yang sejati itu bakal selalu ada."

Mark tersenyum tipis, membuatmu salah tingkah.

"Thanks, Lea."

###

4 months later~

Semakin lama, kamu dan Mark semakin dekat. Kamu juga semakin bersemangat untuk memberikan cokelat dan kata-kata penyemangat kepada Mark.

Dan karena kedekatan itulah, perasaanmu kepada Mark semakin besar.

'Semangat, Mark! Jangan sedih terus! There's someone who will always loves you.'

Mark tiba-tiba tersenyum ketika membaca note yang tertempel di cokelat yang ada di dalam lokernya tersebut.

"Hai, Mark!"

"Eh? Lea?"

"Dapet cokelat lagi?"

"Hehe, iya nih. Gue beneran penasaran siapa orang dibalik ini. Dia baik banget. Dia masih perhatiin gue bahkan ketika temen-temen gue udah menjauh."

Kamu mengangguk dan tersenyum. "Makanya, lo harus semangat! Temen-temen lo gak usah dipeduliin, mereka juga udah gak peduli sama lo, kan?"

Mark hanya mengangguk sambil tertawa.

"Oh, sekarang si miskin mainnya sama si culun?" Tzuyu datang dengan geng nya sambil melirik sinis ke arah mu dan Mark.

Kamu menghela nafasmu. "Kenapa emang?"

"Mark, lo kalo miskin ya cari temen yang miskin juga dong. Si culun ini kaya tau! Elo, lun! Cari temen yang culun juga dong. Mark nih udah jadi gembel, ngap--"

"Iya, Tzuyu. Lo emang paling bener. Lo matre, jadi temenan nya juga sama orang-orang matre. Kalau Mark masih kaya, pasti juga lo nempel sama dia kan? Jangan kebanyakan gaya deh. Roda itu berputar, suatu saat kalau lo jatuh, temen-temen lo yang biasa jadi antek-antek lo ini satu persatu bakal menghilang juga! Dulu kalian-kalian ini kan yang selalu ditraktir makanan mahal sama Mark, dikadoin barang-barang mahal sama Mark. Sekarang balikin coba uangnya Mark!"

Tzuyu dan teman-temannya diam membisu.

"Le, ud-"

"Jangan sok berani lo, culun!" Tzuyu mendorong bahumu.

Kamu tersenyum sinis. "Culun culun gini, gue lebih berpendidikan dari pada kalian yang kebanyakan gaya!"

Kamu langsung menarik tangan Mark untuk pergi dari sana.

WHAT IF..  [KPOP IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang