Part 11

11.4K 745 52
                                    

Drrttt drrttt drrttt...

Kak Arfan is calling...

Jantung Nisya berdetak cepat melihat nama yang tertera disana.

Arfan Evano Wijaya. Adik laki-laki Axel yang lebih tua satu tahun darinya. Laki-laki yang beberapa bulan ini dekat dengannya, namun ketika Rizky kembali laki-laki itu malah hilang kabar pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis.

Nisya menggigit bibirnya gelisah melihat layar hpnya yang terus berdering.

"Hhh oke Nisya tenang. Angkat aja kelar" batin Nisya menenangkan diri

"Hallo Kak?"

"Haii, hallo Nis"

Tubuh Nisya lemas rasanya mendengar suara laki-laki itu. Laki-laki yang berparas mirip sekali dengan Axel, hanya tinggi badan dan warna kulit yang membedakan mereka, Axel yang lebih tinggi sedikit dan Arfan yang punya kulit sedikit coklat. Bahkan suara mereka pun sama, sehingga membuat Nisya merasa seolah-olah berada dekat Axel dan berbicara dengan Axel saat bersama Arfan.

"Kak Arfan kenapa telfon aku?"

"Kangen hahaha"

Nisya menahan nafas mendengarnya, "Itu Arfan oke Nis bukan Axel" batinnya

"Sombong sih pergi tanpa kabar"

"Oohh jadi pengen dikabarin Nis?"

Inilah bedanya antara Axel dan Arfan. Axel dengan sikap cuek dan coolnya, sedangkan Arfan dengan sifat humorisnya.

"Nanti malem ada acara?"

"Hmm enggak sih kayanya"

"Oke nanti aku jemput jam 7 yaa, dandan yang cantik dan aku gak terima penolakan. Bye!"

Nisya menghela nafas sejenak. Pikirannya mumet sekali rasanya, masalah Aldo yang tiba-tiba saja menghindarinya, Arfan yang tiba-tiba saja kembali lagi, dan ohhh astagaaa dia harus bilang apa ke Rizky?

"Siap-siap diambekin deh huft" gumam Nisya

***

"Sore kesayangan" sapa Rizky saat Nisya masuk ke dalam mobilnya

Nisya hanya membalas dengan senyum simpul. Dia masih pusing memikirkan cara bilang ke Rizky kalo Arfan adiknya Axel mengajaknya jalan.

"Kenapa sih ayy? Masih masalah yang tadi pagi?" tanya Rizky

"Hmm Ky" panggil Nisya ragu

"Kenapa sayang? Kamu mau bilang apasih ke aku?"

"Hmm tapi kamu jangan marah ya"

"Tergantung kamu mau bilang soal apa"

"Ish! Yaudah gak jadi" rajuk Nisya

Rizky terkekeh dan mengelus pipi Nisya dengan salah satu tangannya yang bebas.

"Iya-iya aku gak marah. Mau bilang apasih emangnya kesayangannya aku hmm?"

Nisya menggigit bibirnya sambil meremas kedua tangannya. "Aku nanti malem mau jalan" ucap Nisya pelan

Rizky menoleh sekilas dengan alis yang terangkat menatap Nisya bingung.

"Tumben bilang? Biasanya kamu gak minta izin dulu paling cuma kabarin doang"

"Jadi boleh?"

My Lovely Brondong 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang