[36]-Ketua Osis mah beda!

5.4K 270 19
                                    

"Apa?!"

Teriakan itu sukses membuat seisi kantin menoleh ke arah ke-empat siswi yang tengah bergosip ria.

"Shut... Berisik!" seru Tania sambil mendelik tajam.

Lara, Syifa dan Lena terkekeh saat tersadar mereka menjadi sorotan seisi kantin. Tetapi mereka tidak menanggapi beberapa pasang mata tajam yang memandang mereka tak suka. Biarlah orang ingin berkata apa. Lo, lo! Gue, gue! Itu prinsip mereka, selagi mereka tidak merasa bersalah.

"Gua enggak percaya." ucap Lara.

"2!" seru Syifa.

"3!" ucap Lena.

"Bodo!" ucap Tania jengkel.

"Tapi Tan, lu beneran ketemu dia?" tanya Lara penuh selidik.

Tania membuang nafasnya kasar. "Mau apa gua ceritain panjang lebar kalau bukan beneran! Nyesel gua Capek-capek ceritain dia ke kalian kalau akhirnya kalian enggak percaya!"

"Slow Mbak, jangan goyang!" Syifa terkekeh pelan sambil mengacungkan dua jarinya membentuk huruf v.

Tania mendengus kasar. "Lu pikir gua dangdutan?!" ketiga temannya terkekeh geli mendengar pembelaan Tania.

Tiba-tiba saja muncul Reno dan ketiga temannya. Kemunculan mereka membuat para siswi langsung menatap mereka bahkan ada yang sampai tidak berkedip. Memang sih, cowok ganteng mah beda! Selalu menjadi pusat perhatian dimana-mana, walaupun kadang tak seindah kelihatannya.

Reno Alamsyah, selalu saja cowok itu membuat perhatian bagi kaum hawa yang melihatnya, apalagi jika sampai lesung pipinya itu dia keluarkan, wah bisa-bisa para siswi langsung pingsan melihatnya! Kenapa? Karena senyumannya itu loh manis banget! Sampai-sampai bisa diabetes jika terlalu sering melihatnya. Memang terlalu lebay jika dipikirkan.

Tetapi, ada satu hal yang perlu dicatat. Penampilannya itu tidak bisa rapi! dengan baju yang tidak dimasukkan, rambut acak-acakan dan dua kancing baju teratasnya tidak dikancingkan membuat para siswi geram ingin bersender manjah di dada bidang Reno. Tetapi ada satu orang yang malah geram melihat penampilannya itu, siapa lagi kalau bukan Tania. Cewek itu malah ingin menampol Reno saat ini juga dengan tangan kanannya! karena apa? Karena Reno sudah melanggar tata tertib SMAN 48 Bandung. Ketua Osis memang beda!

"Reno..." teriak Tania sambil beranjak dari meja kantin.

Sekarang ini yang ada dipikiran Tania adalah menyeret Reno untuk merapihkan penampilannya.

Reno menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Tepat sekali, matanya saat ini menangkap mata Tania yang menajam ke arahnya.

Kenapa sih tuh cewek kagak ada lembut-lembutnya?! Untung sayang! Gumam Reno sambil mengusap-usap dadanya.

Tania melangkahkan kakinya ke arah Reno. "Reno! Kenapa sih baju lu engga dimasukin? Terus kenapa dua kancing baju lu engga dikancingin?!"

"Masalah?"

Satu kata yang sangat singkat, padat dan jelas itu mampu menohok hati Tania. Terkadang Tania berpikir kenapa sikap Reno selalu berubah-ubah padanya kadang baik dan terkadang nyebelinnya minta ampun yang mampu membuat Tania naik darah saja.

Apakah Reno berkepribadian ganda?! Ah, jangan sampai itu terjadi. Sayang kan jika lelaki setampan Reno berkepribadian ganda! Pikir Tania.

"Reno masukin baju lu sekarang!" teriak Tania dengan menggebu-gebu.

"Kalau gua enggak mau gimana?" ucap Reno sambil mempersempit jarak diantara mereka.

"Gu-- a, gua bakal--" ucap Tania tergagap

"Bakal apa?" Reno menutup mulut Tania dengan jari telunjuknya.

Deru nafas Tanis tidak beraturan, lidahnya kelu dan dia merasakan getaran aneh di seluruh tubuhnya. Sedangkan, Reno tersenyum puas melihat Tania tergagap seperti ini.

Lambat laun jari telunjuk Reno pindah ke hidung Tania, menarik hidung Tania cukup kencang membuat yang empunya meringis kesakitan.

"Auuu... Sakit Reno!" ucap Tania sambil mengusap-usap hidungnya yang memerah akibat tarikan Reno.

Reno dan teman-temannya tertawa melihat tingkah Ketua osis mereka, jarang-jarang kan bisa melihat Ketua osis killer mereka seperti ini.

Lara, Syifa dan Lena juga tidak bisa menahan tawanya lagi sehingga mereka pun ikut tertawa bersama Reno, Arga, Dimas, Agung dan penghuni kantin lainnya yang melihatnya.

"Aaah.. romantis banget sih.." ucap Lara sambil senyum-senyum sendiri.

"Hooh ya sweet banget sih!" ucap Lena menggebu-gebu.

"Kapan bisa kayak gitu?" ucap Syifa murung.

Pernyataan Syifa membuat cowok yang berada di sisi kanannya menoleh dan menunjukkan senyum smirk-nya.

Secepatnya Cip, Arga membatin.

Tania menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, sungguh dia benar-benar malu. Apalagi jika sekarang wajahnya sudah semerah tomat, haduh Tania bingung harus bagaimana sekarang?! Jika langsung pergi itu malah akan membuat semua orang tahu juja dirinya sudah dipermalukan oleh Reno. Tetapi, jika dia tetap masih disini, Tania sebal melihat wajah Reno! rasa-rasanya pengin dia geprek jadi abon rasa Reno!

Tania mencoba menetralkan emosinya. "Reno, masukin baju lu sekarang!" perintah Tania lagi, dia tidak ingin jika Pak Jono melihat penampilan Reno yang seperti ini, bisa-bisa dia yang akan dimarahi karena sudah menjadi Ketua osis yang tidak becus.

Reno menghela nafas yang kemudian kedua tangannya dengan lihai memasukkan bajunya itu. "Lihat, udah gua masukin ketos!"

"Kancingin baju lu!" ucap Tania dingin.

Reno pun menuruti perintah Tania. "Udah Ketos bawel!"

Tania mengerucutkan bibirnya dan tidak menjawab pernyataan Reno, dia malah kembali memakan makanan yang sempat dia tunda.

Melihat ekspresi acuh Tania, Reno mengernyitkan dahi bingung. "Apa gua salah?"

Ketiga temannya tersenyum geli mendengar ucapan Reno.

Menurut cerita di novel yang gua baca, sikap gua itu romantis ah! Batin Reno.

Huh! Ketua osis mah beda!

+++

Tbc
Minta dukungannya ya:)

Ketua Osis Killer [SELESAI]Where stories live. Discover now