Sister Its Not Visible

Start from the beginning
                                    

‘’Baiklah, Arneta silahkan kamu duduk ditempat yang masih kosong'' kata Bu Lestari.

Arneta Putri. jadi itu lah nama si anak baru, ia mulai berjalan ke arah bangkuku, wajahnya datar, aku memperhatikannya dengan seksama mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. penampilannya tidak begitu menarik, ia terlihat anak yang tomboy dan pendiam, ah mungkin aku bisa berteman dengannya, pikirku. kakak melirikku, lalu membisikkan sesuatu padaku.

''Sepertinya dia bisa melihatku, dari tadi dia terus melirikku!'' itu lah isi bisikkan si kakak kepadaku, seketika wajahku berbinar-binar, akhirnya aku memiliki teman yang mempunyai kelebihan sepertiku.

***

''Ah, lelah sekali rasanya hari ini'' aku mebanting tubuhku ke atas ranjang, sambil memandang langit-langit kamarku, kakak ikut berbaring disampingku.

''Kenapa kau tidak baca fikirannya saja!'' kataku pada kakak.

''Sudah, aku sudah membacanya bahkan tadi aku sedikit mengobrol dengannya!''

''Lalu, apa yang kau lihat dari fikirannya?''tanyaku.

''Ia memang sama sepertimu, ia suka menyendiri dan sulit beradaptasi, berbeda denganmu''jawabnya, aku menghela nafas sebelum menjawab ucapan kakak.

''Lalu mengapa ia seperti itu, aku sendiri tak terlalu sulit untuk beradaptasi dengan orang lain''

''Entahlah, sepertinya ia tertekan'' ia menghilang seketika, mungkin ia ada urusan, pikirku.

***

Arneta POV

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah baru, aku pindah ke Cikarang ini karena mengikuti kedua orang tuaku, tak ada perasaan sedih karena meninggalkan teman-temanku di sana, justru mereka malah senang, aku memang si gadis pendiam dan aneh, tingkahku benar-benar aneh, itu lah yang membuat mereka tak meyukaiku, dan akhirnya aku menjadi gadis pendiam, mungkin karena kelebihan yang kumiliki. untuk pertama kali aku memasuki kelas 11 murid-murid disana dan Surabaya memang sama saja, suka memilih-milih teman. tapi seorang gadis cantik dan duduk di paling belakang mungkin hanya dia yang berniat berteman denganku, tak hanya itu aku juga melihat seorang gadis canti yang umurnya lebih tua dariku, dia cantik, sangat cantik aku rasa ia merupakan kakak si gadis yang disebelahnya, mungkin aku harus berkenalan dengannya. dan sedikit melupakan sifat pendiamku, jadi ga sabar menunggu hari esok untuk berkenalan dengannya.

''DORR!!'' Seseorang mengagetkanku.

''Ralden! kau selalu mengagetkanku!'' aku memandangnya dengan sebal, cowok tampan ini yang selalu menemaniku, yah walaupun dia hantu aku sangat mengagumi ketampanannya dan hatinya yang baik.

Flashback On

Seorang gadis menangis tersedu-sedu di danau, tempat ini lah yang ia kunjungi saat hatinya terluka, terluka karena hinaan para tetangga dan teman-temannya, ia dianggap gila, ia diasingkan, dan dikucilkan. hanya keluarganya lah saat ini yang mengerti dirinya, tiba-tiba seberkas cahaya menyinari hamparan air didanau itu, ia mengelap air matanya lalu memfokuskan matanya pada cahaya itu, lama kelamaan cahayanya memudar hingga menampilkan seorang laki-laki tampan dengan pakaian serba putih sedang tersenyum kearahnya, tiba-tiba ia salah tingkah tak tau apa yang harus dilakukannya, laki-laki itu menghampirinya lalu duduk disamping gadis itu.

''Kenapa kau menangis Arneta Putri?''tanya laki-laki itu, mata gadis itu melebar seketika, dari mana ia tahu namanya?

''Da..dari mana kau tahu namaku?''tanya gadis bernama Arneta itu.

''Kau tak perlu tahu, yang jelas sekarang ini aku akan terus bersamamu dan mengembangkan kelebihanmu itu untuk menolong orang lain!''jawabnya.

''Semua percuma!! yang mereka lakukan hanya lah menghinaku dan terus menghinaku'' aku mulai menaikkan nada bicaraku seiring ingatanku terhadap perbuatan mereka, tanpa sadar air mata terus mengalir dari kelopak mataku, ia hanya tersenyum kecil.

''Kau hanya perlu bersabar''katanya, aku mengelap air mataku dengan kasar.

''Sudahlah jangan menangis, coba lihatlah ini!''suruhnya, ia mengarahkan telapak tangannya ke arah batu, tiba-tiab batu itu melayang, bola mataku membesar seketika diiringi wajah yang berbinar-binar.

''Bagaimana kau bisa melakukan itu?''tanyaku.

''Semua hantu dapat melakukan ini''jawabnya.

''Apakah kau mau mengajariku?''tanyaku lagi, beberapa menit kemudian ia terdiam, wajahnya memancarkan kesedihan yang amat dalam, sepertinya ia sedang mengingat seseorang.

Bersambung*

Komen + Votes sangat ditunggu.

Sister Its Not VisibleWhere stories live. Discover now