"Aku juga rindu kalian," Perempuan yang dipanggil Mama Jeon itu membalas pelukan Shinra.

"Haloo!"

Shinra melihat seorang perempuan datang lagi dan masuk ke dalam apartemennya. Shinra melepaskan pelukan Mama Jeon dan beralih memeluk perempuan itu.

"Eomma!"

Jungkook memberikan salam kepada kedua orang tua di depannya. Shinra mencium pipi Eommanya dan juga begitu sebaliknya, "Appa dimana?"

"Dia masih mengurusi beberapa meeting di perusahaannya," Eomma Shinra beranjak mendekati dapur, Mama Jeon menyusul Eomma Shinra.

Mama Jeon tampak terkesima dan membulatkan kedua mulutnya menjadi 'o'. "Siapa yang memasak ini? Pintar sekali masaknya."

"Aku," Shinra mengajukan dirinya dan mempersiapkan beberapa piring di atas meja.

Shinra membiarkan Eommanya dan Mama Jeon mencoba makanan buatannya. Sedangkan Jungkook sedari tadi hanya berdiam diri, tak mengerti apa yang ketiga perempuan di hadapannya lakukan.

Daripada berdiam diri, Jungkook memilih untuk berbicara. "Ah, Eomma mengapa datang sekarang? Mengganggu saja." Menyadari itupun Shinra memukul keras lengannya, sangat tidak sopan sekali kepada orang tua.

Namun Mama Jeon tidak begitu peduli dan lebih memilih menjawab Jungkook, "Mengganggu? Memangnya kalian sedang apa?"

"Ah, kami sedang tidak-" Ucapan Shinra terhenti karena Jungkook tiba tiba menyeletuk.

"Kami sedang bicara tentang masa depan," Jawab Jungkook santai.

Shinra melotot mendengarnya, masa depan apanya!? Boro-boro masa depan, bahkan sedari tadi Jungkook tidak ada kerja kerasnya sama sekali. Ia cuma memanggil Shinra bantu aku! Shinra benar-benar tak terima mendengar apa yang di ucapkan Jungkook.

"Masa depan? Woah, anakku sudah dewasa ternyata."

"Dewasa apanya?! Dia saja masih menyuruhku, tuh!" Ejek Shinra tak terima sambil menunjukkan jari ke arah Jungkook.

Jungkook menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "Enak saja, Kamu yang sering menyuruhku untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu, ya!" Balas Jungkook.

Shinra benar-benar tak terima, "YAK!" Dia melempar piring kosong di tangannya dan mendorong Jungkook sehingga laki-laki tersebut tak sengaja menginjak pecahan keramik piring. Jungkook berteriak cukup kencang, semua orang menutup telinganya.

"YAAMPUN JEON JUNGKOOK, PARK SHINRA MENGAPA KALIAN SECEROBOH INI, SIH!?" Mama Jeon berteriak, Ia rasa dirinya perlu campur tangan dalam masalah kali ini.

"Kok aku, sih? Dia yang mendorong aku!" 

"Sudahlah, Shinra kamu obati kaki Jungkook sedangkan eomma akan membersihkan pecahan piring ini," Ucap eomma Shinra tegas.

Shinra mendengus kesal, diringa langsung merangkul Jungkook dan membantunya berjalan. Jungkook meringis kesakitan karena darah yang keluar cukup banyak.

Shinra menyuruh Jungkook duduk di sofa "Kamu diam-diam disini. Aku akan mengambil kotak P3K dulu."

Shinra segera meninggalkan Jungkook saat sudah mendapat anggukan laki-laki tersebut. Shinra pun langsung berlari ke rak kesehatan dan mengambil kotak obat lalu pergi kembali ke tempat Jungkook berada.

Perempuan tersebut membuka kotak obatnya dan mulai mengobati Jungkook dengan telaten. Kerjaan Jungkook hanya meremas-remas sofa sambil meringis kesakitan menahan rasa nyeri ketika kapas basah itu mengenai lukanya dan itu membuat Shinra kesal, bagaimana caranya Ia mengobati jika kaki Jungkook saja tidak bisa diam begini?!

"Kamu bisa diam tidak, sih?!"

"Itu sangat sakit!"

"Hanya seperti ini kamu bilang sakit? Tadi di sekolah sok jadi pemberani, ternyata." Balas Shinra sambik tersenyum meledek.

Jungkook bergerutu kecil dan menatapnya kesal. "Oke aku lapar, kamu harus suapi aku, titik."

Mata Shinra membola dan mengerjap, tidak salah dengar?

"Sudah di obati, minta makan pula! Dasar anak tidak tau di untung," Ucap Shinra sambil merapihkan isi kotak obat. "Hukuman, sayang."

Sedangkan Jungkook menatapnya jahil sambil bertumpu pada kedua tangannya agak di belakang. Tubuhnya condong. Ngerti kan? kalau ngga ngerti, ngertiin aja udah.

Shinra menatap Jungkook sinis sambil melesat pergi dari pandangannya. Tak berlangsung lama, Shinra kembali ke tempat Jungkook sambil memegang satu piring penuh lauk dan satu mangkuk dengan nasi hangat yang menggumpal.

Jungkook masih saja tersenyum jahil sambil melihat makanan tersebut. Alih-alih jahil, Shinra melihatnya malah mengira Jungkook tersenyum bodoh, wajahnya sangat jelek jika seperti itu, menurutnya.

Shinra yang bilang, Author ngga ikut-ikutan, jangan di hujat.

"Itu, makan."

Jungkook mengubah posisinya seakan-akan sedang berpikir, "Memangnya aku minta makan, ya?"

"Tadi kamu menyuruhku untuk menyuapimu, ya!" Cerca Shinra tidak terima.

"Loh, aku tidak minta makan, tuh?"

"Woah, Shinra sangat perhatian padaku sampai menyuruhku makan," lanjutnya.

Shinra menatap Jungkook sambil mengerutkan dahinya, "Sudah ku bilang, tadi kamu menyuruhku untuk di suapi, kan!?"

"Aku kan minta di suapi, bukan minta makan."

Ketika mendengarnya, Shinra mengepalkan kedua tangannya, mukanya merah padam seperti kepiting rebus. Bukan, yang satu ini bukan tersipu malu. Shinra ingin teriak saja rasanya. Jungkook pabo-ya!

Jungkook tertawa melihatnya, Ia benar-benar puas melihat Shinra tersiksa. Seperti menang dari permainan barunya, Jungkook tertawa sambil bertepuk tangan heboh, menyenangkan sekali!

Shinra diam, Ia marah saat ini. Dirinya duduk sambil menatap tajam laki-laki di hadapannya, sedang memikirkan rencana apa yang tepat untuk membalas Jungkook.

Jungkook berhenti tertawa sambil mengusap pelupuk matanya, saking puasnya sampai mengeluarkan air mata. "Lagi pula bukan makanan seperti itu yang aku mau," Lanjut setelahnya.

Shinra menaikan sebelah alisnya ke atas, dia lagi-lagi dibuat bingung oleh apa dan seperti apa maksud Jungkook. Kepalanya pening sekali hari ini. Menurutnya, Shinra sedang berbicara dengan sebuah alien di depannya, perempuan ini benar-benar tidak mengerti apa yang di ucapkan Jungkook. Sudahlah, lain kali aku pindah saja ke Neptunus.

"Bibirmu."

"Maksudmu?"

"Sepertinya enak," Jungkook mengalihkan pandangannya dan mengambil semangkuk nasi di depannya, Ia memakannya sambil berpura-pura tak ingin menatap Shinra.

Shinra pergi ke kamarnya, dirinya meninggalkan Jungkook cukup lama. Jungkook hanya mengendikkan bahunya tidak peduli dan berecana menghabiskan makanan di hadapannya.

Tak lama setelah itu, Shinra kembali sambil membawa beberapa sepatu high heels miliknya dan mulai melempari sepatu tersebut ke arah Jungkook. Jungkook langsung tersentak kaget dan langsung berdiri, dirinya tidak siap dengan semua ini.

Sambil sibuk mengunyah makanan yang mengembung di kedua pipinya, Jungkook berlari kencang menjauhi Shinra.

Shinra mengejar Jungkook sambil menahan amarahnya, sesekali juga dirinya melempari sepatu tersebut sembari berteriak marah-marah.

"MAMA JEON, MENGAPA KAMU MELAHIRKAN ANAK BERWUJUD SETAN SEPERTI JUNGKOOK, SIH!?"

TBC

Hai!
Terimakasih sudah membaca serial TMOB!
Semoga kamu suka,
Jika benar, Boleh lah kamu menekan tombol vote pada laman bawah sebelah kiri mu ya!

Sudah direvisi
Selasa, 16 Juni 2020.

The Most Of BYUNTAE : JJKWhere stories live. Discover now