⛺10 ; LDKS (Jurit Malam)

3K 710 150
                                    

🏡🏡🏡


Panitia mengambil alih acara di tengah lapangan saat hari mulai gelap. Untung masih ada penerangan dari lampu lapangan.

"SIAPA YANG MAU MENGHIBUR KITA MALAM INI?? PANITIA UDAH CAPEK !!!" Seru Halla dari depan panggung.

"ADEK LU AJA HALLL" Timpal seorang kakak kelas laki-laki.

"IYA UDAH JAEMIN AJA JAEMIN SURUH GOYANG!!!"

Anggep aja ini saat-saat bahagia sebelum jurit malam.

Jaemin, Haechan, dan Chenle akhirnya maju ke panggung untuk mimpin goyang dumang.

Terus disorakin kakak-kakak panitia, "ETDAH~ BOCAH NGAPA YAK~ BOCAH NGAPA YAK~" sampe tiga-tiganya malu.


Diem-diem, beberapa panitia narikin satu-persatu peserta dari barisan. Peserta yang jadi tumbal.

Semua ketawa ketiwi sampe jam 10 malem. Sebelum puncak acara dimulai.

Panitia jurit malam udah siap di sekolah dan mau jalan untuk stand by di pos masing-masing. Guru pun udah jalan dan jaga di tiap sudut yang udah ditentukan. Tawanan udah 'disekap' di gudang penculikan. Semua patroli di sekitar sekolah dan taman.

Jungwoo dan Haknyeon tugasnya patroli di sepanjang taman, dan mereka sadar ada yang aneh di sekitar sini.

"Jung, kok sepi banget?"

Yang katanya driver ojek online tadi sore, bakal banyak warga lalu lalang di taman dan sepanjang pagar, nyatanya enggak ada orang sama sekali di situ kecuali panitia dan guru.

"Entah, Nyeon. Mungkin warga udah tau kita mau jurit malem."

"Oh, Pak Heri udah izin sama RT RW kali ya.."

"Yoi"

Jungwoo membuat perhitungan sebentar.

"Nyeon, bilangin yang pada jaga, di perjalanan pos 3 ke pos 4 gausah kebanyakan. Dua orang aja. Banyakin guru buat ngasih penerangan senter, soalnya kayak gelap banget disitu."

"Siap."

🏡🏡🏡



"Peserta, kalian sadar ada yang ganjil di kelompok kalian?" Tanya Mark, membuka acara jurit malam.

Sesuai perintah, sekarang kelompok udah baris di lapangan voli dengan memegang satu senter, dan masing-masing peserta menggunakan slayer warna kelompok sebagai penanda.

Malam ini dingin, kayaknya nanti malam bakal hujan.

"Coba setiap kelompok berhitung, mulai dari kelompok satu!" Perintah Mark.

Semua kelompok berhitung dan hasilnya sama. 10 orang.

"Kemana satu orang lagi?!"

Semua kompak menjawab, "Enggak tau, Kak."



"Mark! Ada surat." Kak Lucas lari dari dalem sekolah menuju lapangan voli yang ada di halaman depan sekolah, tempat peserta ngumpul dengan membawa setumpuk surat.

Di amplopnya ada angka dengan warna merah. Angka menunjukkan nomor kelompok.

Mark ngebagiin surat bernomor kelompok itu satu persatu ke tiap ketua kelompok.



"Itu surat tentang keberadaan teman kalian. Waktu kalian dua jam. Ikuti kata kunci di dalam surat dan jangan sampai lengah."

Tiap-tiap kelompok mulai buka suratnya.

Townhouse ( mianhaeng × k. idols)Where stories live. Discover now