43. SWEET HUBBY END

Start from the beginning
                                    

Sangat bahagia, senang dan semuanya sulit di lampiaskan dengan kata-kata. Terdengar berlebihan memang. Tapi ya begitulah adanya.

Di bawah matahari yang perlahan bergerak ke bawah menciptakan sunset yang begitu Indah. Keindahan itu seolah menjadi saksi kebahagiaan mereka, Cinta yang selama ini terpendam lama.

Refan menatap bibir Ayu lalu mendekatkan bibirnya dengan bibir wanita itu. Tanpa menolak Ayu melingkarkan tangannya ke leher Refan. Setengah Senti lagi bibir mereka akan menyatu dan-

"Ayah! Mama!" teriakan suara imut anak mereka membuat Ayu dan Refan dengan tak rela tak jadi beraksi.

"Kenapa anak ayah yang tampan? Hem?" suara Refan. Terdengar jengkel dan Ayu hanya tertawa geli melihatnya.

Bagaimana tidak jengkel? Gio merusak moment mereka. Demi tuhan! Refan sangat ingin mencium Ayu sekarang ini.

Dengan tatapan polosnya Gio menjawab.
"Ayah mama! Bunga ini cantik sekali, boleh tidak Gio petik untuk Shava. Dia pasti suka"

Refan menghela nafas sambil tersenyum memaksa. Gio merusak momentnya dengan Ayu hanya untuk bertanya itu? Astaga anaknya yang satu ini benar-benar membuat jengkel bukan main. Ingin marah tidak bisa saat melihat Gio tersenyum polos ke arahnya.

"Boleh sayang boleh. Kalau Gio mau ambil saja semuanya, petik semuanya untuk Shava ya petik" kata Refan.

"Ye... Ye... Ye... Ye..." dengan girang Gio langsung memetik bunga-bunga berwana warni itu dan mengumpulkannya ke tangan mungilnya.

"Manis sekali dia ya" kata Ayu sambil memeluk lengah Refan dengan manja. "Sepertimu" kata Ayu sambil mendongak menatap Refan.

Refan mencubit gemas Puncak hidung Ayu.
''Anak kita memang manis, sayang"

Ayu menatap Refan lama saat kupingnya menangkap kata Sayang. Refan menatap Ayu balik lalu mengangkat kedua alisnya.
"Kenapa kau menatapku begitu sayang?"

"Kau memanggilku apa Ref?"

"Sayang" kata Refan dengan wajah polosnya.
"Kenapa memangnya Ay? Kau tidak suka ya. Lalu ingin aku panggil apa, baby? Honey? Sweety?"

Ayu menggelengkan kepalanya.
"Sayang, aku suka saat kau memanggilku dengan panggilan itu"

"Aku juga suka memanggilmu sayang. Kau kan kesayanganku"

Ayu kembali tersenyum dan memeluk Refan. Sungguh hari ini adalah hari yang membahagiakan baginya. Tapi Ayu tak menyadari kalau Refan lebih bahagia lagi. Karena ia bisa mencintai dengan tulus wanita yang selama ini telah Setia mencintainya, bahkan sudah menjadi istri dan ibu yang sangat baik untuk anak mereka. Refan juga sudah merasa lega karena apa yang selama ini ingin ia sampaikan sudah terucap. Demi tuhan! Jantungnya deg-degan persis seperti ingin menembak gadis saat masa SMA. Dia jadi gerogi, takut, bercampur malu saat tadi Ayu menatapnya dengan tatapan membingungkan.

"I love you my Wife, my sweet heart" bisik Refan mencium pipi Ayu.

"I love you too my Hubby, my baby honey"

Refan akhirnya kembali mencium bibir Ayu. Teserah jika Gio kembali memanggilnya hanya untuk mengambil Batu di sana.

×××××

Ayu terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. Bagaimana tidak, semalaman tidur dalam kehangatan pelukan Refan. Ayu di perlakukan seperti permaisuri Raja yang begitu di sayang. Kebahagiaannya jadi semakin berlipat di tambah lagi Ayu yang juga tengah hamil muda.

Ayu tersenyum malu membayangkan bagaimana sikap Refan padanya. Tak mau lama-lama baperan. Ayu pun bangun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela kamar. Ia menarik gorden, saat gorden terbuka. Pemandangan yang pertama kali Ayu lihat adalah... Refan sedang mandi di kolam dengan bertenlanjang dada. Ia terlihat begitu tampan dan menggairahkan. Ayu tersenyum sambil mengelus perutnya.

HappinessWhere stories live. Discover now